Pluto 7: Kos Kesya

1 0 0
                                    

"Pagi Kes." Vanda menjatuhkan tubuhnya tepat di bangku depan Kesya.

Gadis yang sedang asik streaming biasnya seketika mendongak, menyungging senyuman lebar.

"Pagi Bro, dikejar lagi engga?"

Sepertinya semakin lama, baik Vanda maupun Kesya menjadi akrab. Jokes tentang keluarga Vanda saja sudah biasa mereka lontarkan. Berkat hal ini pula, Kesya nampaknya lebih ceria apalagi beberapa hari ini Syita tak pergi ke perpustakaan, melainkan menemani Kesya juga July ke kantin atau sekadar duduk di taman.

Perubahan kecil seperti ini cukup membuat hari Kesya jadi lebih membaik.

"Kaga." Vanda meletakan sekotak susu stroberi di meja Kesya yang disambut seruan semangat dari gadis itu.

"Makasihhhh." Kesya segera menusukan sedotan lalu meminumnya. Melirik lelaki itu dengan binar mata.

Vanda hanya mendengus. "Biar lo cepet tinggi."

"Yee, gue itu tinggi ya!" Itu benar, Kesya adalah cewek tertinggi di MIPA 1. Emang pada dasarnya anak cowok kelasnya kelebihan hormon sampai tinggi badannya mau saingi tiang listrik.

Ketika istirahat.

"Van." Kesya baru saja kembali dari kantin bersama July. Melempar dengan santainya sebungkus roti coklat yang langsung ditangkap sama Vanda tanpa kesulitan.

"Makasih." Vanda tersenyum kecil kemudian membuka roti tersebut, memakannya. Kembali fokus pada layar ponselnya.

"Asik gue liat-liat lo sama Kesya makin nempel aja," kata Fansyah tanpa melepas pandang dari game moba yang dimainkannya.

Bibir Vanda hanya menyungging senyum tipis. Jemarinya bergerak lincah menekan tombol yang ada guna menghabisi lawan.

"Kok bisa?" tanya Romeo penasaran. Sejenak tatapan matanya tertuju ke arah belakang, senyuman kecilnya terpatri setelah memastikan sesuatu.

"Bisa aja." Vanda mengedik bahu. "Bokapnya sama Kakak gue satu proyek."

"Oh jadi sekalian nih?" Fansyah menaik-turunkan alisnya.

Suara 'defeat' dari ponsel Vanda setelah menghabisi satu avatar terdengar, Vanda mengukir senyum puas dan menoleh ke arah Fansyah. "Payah lo."

"Hah?" Bola mata Fansyah membola saat sadar karakternya yang dibunuh sama Vanda. "Tai lu, gue kan temen satu tim lo."

"Friendly fire detected," saut Romeo dengan tawanya.

"Alah tai sia."

"Ngambekan." Vanda yang lagi menunggu karakternya bangkit,  mencolek dagu Fansyah yang langsung ditepis sahabatnya itu.

"Lagian pertanyaan lo ngawur."

"Apa sih?" sewot Fansyah kembali bermain setelah karakternya re-call, "Gue cuman nanya sekalian lo temenin Kesyakah? Itu maksud gue ogeb."

"Ngomong dong."

"Tai."

Romeo hanya tertawa ngakak mendengarnya. Tangannya sibuk menekan-nekan layar dengan cekatan ketika dia melawan musuh.

"Biar Kesya engga sendiri aja," ujar Vanda serius.

Fansyah mendengus. "Tumben peduli sama cewek."

"Soalnya yang ini engga bisa gue lepas."

Pluto Family

"Kelompok boleh pilih sendiri ya." Setelah mengatakan hal tersebut, seluruh 11 MIPA 1 langsung rusuh membentuk kelompok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pluto FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang