Benturan senjata, jeritan, dan suara ledakan menggema di koridor-koridor istana. Ruangan-ruangan yang indah kini dipenuhi dengan kekacauan dan kehancuran.Para perompak, dengan wajah penuh nafsu dan keganasan, terus maju menuju pusat kekuasaan istana.
Mereka tidak terpengaruh oleh ketakutan atau upaya pertahanan yang dilakukan.
Sementara itu, warga istana yang selamat berusaha melarikan diri, mencari tempat persembunyian yang aman. Mereka berdoa agar bantuan segera tiba dan dapat menghentikan teror yang melanda mereka.
"Kita harus bertahan! Jangan biarkan mereka menguasai istana ini!" teriak seorang pria dengan suara gemetar, mencoba mengumpulkan keberanian di tengah kekacauan.
Walaupun terkejut dan dilanda ketakutan, warga istana tidak menyerah begitu saja. Mereka melawan dengan apa yang mereka miliki, berjuang demi melindungi tempat yang mereka panggil rumah.
"Pertahankan posisi! Jangan biarkan mereka mendekat!" seru seorang prajurit istana dengan suara lantang.
"Kita harus menghentikan serbuan mereka! Jangan takut, kita memiliki keunggulan jumlah!" ucap seorang komandan pasukan istana dengan tegas.
Senjata-senjata bersinar, tombak dan pedang saling bertabrakan dalam pertempuran sengit. Darah tumpah di tanah, sementara teriakan dan jeritan mengisi udara."Serang mereka dari belakang! Jangan biarkan mereka berkumpul!" perintah Aditya kepada pasukannya.
"Siram mereka dengan panah! Jangan lepas tekanan!" seru seorang pemimpin perompak, memberi instruksi kepada anak buahnya.Para prajurit dan perompak saling berhadapan dengan keberanian dan keganasan yang sama.
Pertempuran pecah di sepanjang koridor istana, menciptakan suasana yang penuh dengan kehancuran dan kekacauan.
Pertempuran dahsyat meletus di antara pasukan perompak yang ganas dan pasukan istana yang bertekad melindungi kehormatan dan kedaulatan istana Sagara Geni.Senjata-senjata tajam dan senapan busur menghujani langit dengan panah-panah mematikan. Sisi-sisi benteng istana bergetar akibat benturan yang keras, dan lantai dipenuhi dengan pasukan yang saling berhadapan.
Pasukan istana, meskipun terkejut oleh serangan tiba-tiba, tetap teguh dalam membela tempat perlindungan mereka. Mereka berdiri bersama, memperlihatkan keberanian dan ketangguhan yang membara.
Namun, para perompak tidak kalah dalam semangat dan determinasi. Mereka adalah pasukan yang terlatih dan haus akan kekuasaan.
Dengan serangan tak kenal lelah, mereka berusaha meruntuhkan pertahanan istana dan merebut kekuasaan.Suara tombak yang bertabrakan, panah yang bersarang di dinding-dinding istana, dan pekikan pertempuran yang mengerikan menjadi latar belakang bagi pertempuran ini yang tak kenal ampun.
"Dorong maju! Jangan mundur sedikit pun!" teriak seorang prajurit istana, berusaha memberikan semangat kepada rekan-rekannya.
"Kita tidak boleh menyerah! Pertahankan istana ini dengan nyawa kita!" seru seorang pemimpin perompak, mendorong anak buahnya untuk terus maju.
Dalam kisah ini, dua kekuatan bertabrakan di tengah kegelapan. Pertempuran ini akan menentukan nasib istana dan hidup semua yang berada di dalamnya."Aditya, tunjukkan kepada mereka siapa yang memimpin!" seru salah satu prajurit istana dengan penuh semangat."Jangan memandang remeh lawan kita, Aditya.
Mereka bukan lawan yang mudah!" kata seorang komandan pasukan istana dengan serius.Aditya menganggukkan kepala, tatapan matanya penuh ketegasan. Ia siap menghadapi pasukan perompak dengan keterampilan tempur yang tak tertandingi.
Dalam sekali gerakan, Aditya melompat ke depan, menghindari serangan pedang musuh dengan lincah. Ia dengan cepat merespons dan melancarkan serangan balasan yang mematikan."Nyaris!" teriak seorang prajurit istana ketika melihat Aditya dengan gesitnya menghindari serangan berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Dan Nafsu Harem Di Samudralaya
Storie d'amoreUntuk selengkapnya bisa kunjungi di fizzo dengan judul :gairah nafsu hasrat Harem di kerajaan samudralaya