Hai, aku hanya ingin bercerita betapaaaaa cintanya aku pada manusia(?) yang tidak nyata ini.
Biarkan aku bercerita tentangnya, dia tuh orangnya si pengumbar tawa, sukaaa sekali bercanda. Di fanfic, biasanya dia di jadiin 'class clown.' soalnya dia selalu tertawa dan jarang membawa sesuatu serius.
Dan ada lagi sifatnya yang sangattt ku suka.
Ramah, ceria, periang, selalu bisa buat orang tertawa, baik, hyperactive, pemaaf, imut, dan tak pernah murung atau sedih.
Iyapp, dia gak pernah sama sekali murung atau sedih. Dia selalu tersenyum, dia bahkan sempat di tandain gila oleh rekannya karna dia suka cengir-cengir dan cengengesan sendiri.
Dia tuh manis, ganteng, buehh apalagi mata safirnya itu. Aku menyukai warna biru safir hanya karna itu warna matanya.
Kalo bicara soal cowok tipeku sih, mungkin aku hanya akan mengatakan namanya langsung.
Tapi, gitu-gitu dia lumayan ngeselin juga loh.
Dia tuh jahil. Iyo'i, walaupun baik-baik gitu.. Dia tuh jahillll banget. Apalagi kepada rekan pertamanya.
Ya tapi itu masih tidak bisa menjadi alasan mengapa aku gak bisa suka dia.
Pengen dia nyata? Pengen banget.
Cinta mati sama dia? Cinta.
Aku tau ini kedengeran aneh dan alay. Tapi jujur, diriku sudah di buat cinta dan obsesi kepadanya.
Ini bukan obsesi yang aneh-aneh ya, tapi kek obsesi ampe gak bisa suka lagi sama yang nyata.
Sudah 3 tahun aku suka dia, dan 3 tahun full itu aku gak pernah nganggep cowok lain ganteng. Kecuali ayah ku tentunya.
Padahal sebelum tau dia, mata dan hatiku tuh paling gak bisa di jaga kalo soal cowok. Tapi pas kenal dia.. Aku malah minta req sama Tuhan, membuat permintaan kalau jodohku yang 11/12 sama dia.
Dia tuh cowok pertama yang pernah ku ucapin di doaku kalau soal-soal suka-sukaan.
Segitunya aku suka dia yang gak nyata? Iya, emang segitu.
Mulai dari buat widjet special di HP yang bertema dia, buat playlist spotify dan tikt*k special khusus buat dia dan tentang dia, buat pin pinterest tentang dia, punya banyak foto polaroidnya, nyimpen fotonya di dompet, taruh fotonya di casing, namain barang-barang favoritku dengan panggil-panggilan dia, jadiin password HP ku ulang tahunnya, jadiin tanggal lahirnya jadi nomor kesukaanku, jadiin warna matanya jadi warna kesukaanku, selalu bercerita ke kawan dekat betapa aku suka, mengagumi, cinta padanya, punya panggilan tersendiri untuk dia, kalo mati topik ama kawan pasti langsung bicarain betapa gantengnya dia, isi galleryku 80% foto dia, nulis AU khusus dia di catatan, selalu buka fake chat biar bisa nge-halu chatan ama dia, selalu ceritain dia ke sepupu dan kakak, password brankas untuk hal penting aku pasti ku taruh ulang tahunnya, dan nulis cerita aku dengan dia di catatan.
Suka? Enggak.
Sayang? Cinta? Iya.
Dia tuh bisa di bilang 'second home' yang selalu bisa di cari dan yang pasti ada selalu untukku.
Aku gila? Emang. Aku sudah terlalu tergila-gila denganya sampai aku gak bisa cinta sama manusia nyata lagi.
Tapi ada satu pernyataan yang sangatttt amat menyakitkan tiap kali aku butuh dia di dunia nyata.
Yaitu,
Dia gak pernah nyata.
Aku pengen banget dia nyata, tapi mengetahui kenyataan bahwa mau sesusah apa aku bertanya atau mencari jawaban saat aku membutuhkan dia,
sang 'second home' ku,
Dia gak bakalan pernah datang menjadi nyata.
Dan aku masih berharap, dia bisa berada di bumi ini.
Jadi..
Untukmu, (T)A. Aku masih menunggumu nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsent Project[DM]
No FicciónSebuah buku yang terinspirasi dari sebuah website internet yang bernama "Unsent Project". Seperti nama buku ini, isi buku ini adalah "Surat tak terkirim". Entah itu untuk keluarga, kawan, yang kita cintai, musuh, orang asing, atau bahkan hanya seked...