Part 5

7 0 0
                                    

Happy Reading 

"Selamat sore menjelang malam anak-anak" ucap kepala sekolah.

"Sore pak" jawab seluruh murid yang sedang berada di setiap tribun lapangan basket.

"Seperti yang kita telah laksanakan beberapa hari kemarin, malam ini akan menjadi hari terakhir kegiatan porseni ini diadakan dan bapak berharap dari pertandingan basket malam ini tidak ada yang saling salah-salahan sesudah dari sini atau pun berniat untuk melakukan kecurangan, karena pada dasarnya kegiatan porseni ini di adakan hanya untuk meningkatkan kemampuan kalian baik dalam bidang olahraga maupun seni dan juga bapak harap setelah kegiatan ini kalian bisa lebih sportif dalam berkompetisi nantinya dalam hal apa apapun" jelas kepala sekolah.

Setelah kepala sekolah menyampaikan sepatah dua kata, pertandingan basket di mulai antara tim Rafa dan tim kelas XI-C. Pada kuarter pertama dan kedua ternyata tim Rafa harus menerima jika skor mereka sangat tertinggal jauh dari skor lawan, sehingga membuat seluruh murid kelas X-B cemas dan panik.

"Gimana?" tanya Zara yang ternyata baru datang.

"Lo lama banget datangnya. Nih kita semua pada cemas tahu" ucap Jeslyn yang melihat temannya baru saja datang.

"Sopir gue gak ada, jadi gue susah dapat izin dari nyokap" ucap Zara menjelaskan alasan dirinya terlambat.

"Tuh lihat skor kita" tunjuk Jeslyn kepada sebuah papan skor. Zara yang melihat papan itu terlihat ikutan kaget.

Ternyata setelah memberikan arahan kepada timnya, tanpa sengaja Rafa melihat jika dikuris penonton ada Zara yang sepertinya baru saja datang, karena terlihat dari mimik wajahnya yang kaget melihat skor yang ada.

Suara pluit pun berbunyi tanda permainan di kuarter ke tiga akan dimulai. Terdengar suara Rafa yang mencoba membangun semangat teman-temannya.

Semua yang menonton pun terlihat sangat serius, apalagi terlihat tim Rafa yang mencoba mengejar ketertinggalan skornya, tetapi sangat disayangkan sedikit lagi tim Rafa akan mengungguli skor dengan selisih yang sangat tipis sekali dan kesempatan tim Rafa untuk bisa menang sisa satu kuarter lagi.

"Gimana nih Zar?" tanya Jeslyn yang sudah frustasi melihat pertandingan tersebut. Zara pun yang ditanya hanya bisa diam, tetapi tanpa disadari ternyata arah matanya sedang melihat ke arah Rafa yang sedang duduk di bangku pemain.

"Dia kenapa ya, seperti gak konsentrasi" batin Zara.

"Zar.. Zaraa.." panggil Jeslyn yang membuat Zara tersadar.

"Kenapa?" tanya Zara.

"Gue haus lo mau nitip gak?" tanya Jeslyn.

"Boleh. Air mineral aja" jawab Zara dan langsung disetujui oleh Jeslyn.

Saat menoleh kembali Zara tidak melihat Rafa yang sedang bersama timnya, dirinya pun celingak celinguk mencari keberadaan Rafa. Dann.... Ketemu. Zara pun langsung berlari turun dari kursi penonton dan mengambil minuman yang berada ditangan Jeslyn.

"Zar itu belum dibayar" teriak Jeslyn tetapi tidak di indahkan oleh Zara.

"Huffhh... dia kemana. Perasaan kesini tadi" gumam Zara yang kehilangan jejak Rafa.

"Ngapain lo disini?" tanya seseorang yang berada dibelakang Zara. Zara yang mendengar suara tersebut langsung berbalik dan melihat Rafa yang sedang berdiri tidak jauh darinya.

"Gue kira lo kabur, padahal bentar lagi pertandingannya dimulai" ucap Zara beralasan.

"Gue ke WC" kata Rafa membuat Zara merasa tidak enak. Zara pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang