04 - start to realize

68 17 3
                                    

"okeh, aku harus tenang. Baiklah Gulf itu gampang kita akan mencoba membuat karakter utama terkejut baiklah"

Gulf pun mendengar jika ada seseorang yang datang dari arah luar, Gulf langsung saja berpura pura tidur kembali seperti posisi semula.

Saat di rasa orang tersebut semakin mendekat Gulf sudah siap dengan ancang-ancang nya.

'1..2..3'

"BAA!"kata Gulf dengan yakin.

Orang di depannya hanya bisa diam mematung sejenak.

Gulf pun terdiam sebentar lalu ia mulai meraba raba dirinya sendiri.

"Kenapa masih tidak bekerja? Kenapa aku masih di sini?"tanya Gulf bingung padahal dia sudah menjalankan tugas dengan benar.

Membuat karakter utama terkejut dengan hal luar biasa, tetapi mengapa masih tidak berjalan lancar?

"Hei kau tidak terkejut? Bagaimana bisa"Gulf merasa bingung sendiri.

"Apa kau sehat? Sepertinya kau sedang tidak baik baik saja. Emm Gulf? Benar nama mu itu?"tanya Mew penasaran.

Gulf pun hanya bisa menganggukkan kepalanya tanda benar.

"Dari mana asal mu? Mengapa tiba tiba datang dan membantu ku? Kau tau itu tindakan yang sangat berbahaya"marah Mew pada Gulf yang masih diam saja di tempat nya.

"Ak..akuh.. tidak tau aku hanya berpikir harus menyelamatkan mu tanpa tau jika ada bahaya yang menanti ku"cicit Gulf sambil menundukkan kepalanya takut.

"Aug aug"

Mereka berdua pun melihat ke arah bawah, yang di mana anjing itu seperti menghentikan Mew untuk tidak marah.

"Chopper, bagaimana bisa kau ada di sini. Ayok cepat kembali ke tempatmu"kata Mew sembari mengelus Chopper dan menyuruhnya untuk ke luar.

Mew pun kini beralih menatap Gulf dan mulai mendekati Gulf.

"Bisa kau jelaskan tentang ini?"tanya Mew menunjuk ke arah id card milik Gulf.

"Ouh, tidak itu milikku bagaimana bisa ada di tanganmu?"Gulf pun buru buru mengambil id card yang berada di tangan Mew.

"Aku menemukannya berada di leher mu ketika kau pingsan"tunjuk Mew pada id card Gulf.

Gulf pun hanya bisa mengangguk saja.

"Em jika begitu apa aku sudah boleh pulang? Ku mohon aku ada jadwal masuk besok"mohon Gulf pada Mew.

Mew pun hanya sekedar melihatnya saja.

"Apa kau tidak mengerti dengan keadaan mu? Lihatlah selang infus itu masih menempel pada lengan mu. Yang artinya kau masih belom bisa pergi"jelas Mew panjang lebar.

Gulf masih memperhatikan dengan seksama apa yang di bilang oleh Mew.

"Ouh tidak.. aku ingin pulang bagaimana jika yang lain mengkhawatirkan ku"tunduk Gulf sedih.

"Baiklah besok akan ku antar kau pulang, tunjukkan padaku dimana alamat mu berada"

"Ak.. akuh.. bukan dari sini"

Mew memandang Gulf bingung.

"Ah tidak maksud ku, aku tidak tinggal daerah sini aku bisa pulang sendiri jangan khawatirkan aku"kata Gulf penuh yakin.

Mew memandang dengan aneh tetapi ia tetap mengangguk.

"Istirahat lah besok kau sudah bisa pulang, dengan di antar oleh supir ku aku tidak membiarkan mu untuk pergi sendiri"Mew langsung saja melenggang pergi.

Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang