01

77 7 0
                                    

••••••••••••••••••••oOo••••••••••••••••••••

Salam kenal, Becca.

••••••••••••••••••••oOo••••••••••••••••••••






"BUKU sejarah lo di kumpulin juga nggak?" Pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut sahabat nya, benar-benar tidak bermutu. Padahal sudah jelas jawabannya iya karena buku itu sudah dikumpulkan kemarin, si lawan bicara yang tengah asik bermain ponsel itu mengangguk angguk entah iya atau tidak membuat gadis berambut sebahu yang memakai name tag Bunga Azalea itu mengerutkan keningnya kesal. Hey, yang lain a.k.a teman sekelas memang tau maksud dari sahabat nya tapi Lea kan gak tau! Dia kan kemarin gak masuk sekolah gituloh

"Heh gue nanya serius ini bebek! Buku sejarah lo di kumpulin enggak, penting banget banget banget! Jangan angguk-angguk doang lo pikir gue bisa baca pikiran lo apa!" Seru Lea dengan kesal, tangan cantik nya itu menarik ponsel sang sahabat membuat Abecca -sahabatnya- memekik kaget

Sebisa mungkin Becca berusaha mengambil ponselnya lagi namun sayangnya, tinggi dia yang hanya seleher Lea itu tak bisa membantunya menggapai tangan Lea yang terangkat tinggi memegang ponsel berwarna biru muda itu. Dirinya mendengus sebal lalu merengek sembari menarik-narik ujung baju seragam Lea, "Udah jaleee udah! Balikin ponsel gue plis itu cowok gue udah chat!" Rengekan itu berhasil membuat Lea memutar matanya dan memberikan ponsel kepada sang pemiliknya. Dengan cepat Becca menerima lalu berlari masuk ke dalam kelas meninggalkan Lea yang mendengus tak suka dan mengejar langkah sang sahabat. Mata hitam Lea berhasil menangkap sosok Becca yang sudah duduk di kursi sembari focus dengan ponselnya, buru-buru Lea duduk di samping perempuan dengan rambut yang dikuncir satu ini. Ia juga tak segan merangkul bahu Becca lalu berbisik tepat di telinga perempuan itu. Hah, satu bahan gosipan tiba-tiba melintas di kepala cantik milik Lea.

"Anyway Bec, lo tau gak sih murid yang beberapa bulan ini baru masuk ke SMA kita tuh. Dia katanya nyalonin diri jadi ketua osis" perkataan yang berhasil membuat Becca menghentikan jari-jari nya yang menari di layar ponsel, Becca menoleh menatap Lea yang tersenyum senyum menatapnya. Asik, mangsa nya terpancing untuk ikut bergibah.

"Orion kan?" Tanya Becca dengan mata yang terus menatap Lea, Lea sendiri mengangguk angguk dengan semangat. Ia lantas mengeluarkan ponselnya, mengutak-atik dengan cepat lalu menunjukkan sebuah account kepada sang teman.

"Orion Abimayu Sadewa! Gue bakal pilih dia sebagai ketua osis kali ini! Dia ini curang banget gak sih? Muka nya oke, nih ya. Tampang nya kalau jadi artis Korea nih udah laku banget serius deh! Mirip sama siapa itu Taehyung BTS! Terus ya, bukan muka aja yang good looking tapi otak nya juga! Gue denger gosip dari temen sekelas nya ya kalau dia itu berhasil bikin guru killer yang suka nongki bareng pak satpam tuh! Tau kan lo! Nah Orion nih berhasil buat guru itu muji dia! Keren banget deh serius nih cowok dulu Mama nya ngidam apa sih sampe anaknya menang di segala aspek gini! Bahkan ya ini akun Instagram nya aja langsung banyak yang follow dari SMA kita saking populernya dia di kalangan cewek-cewek" Ungkap Lea dengan menggebu-gebu, bahkan beberapa kali dia sampai menggebrak meja dengan kuat saking seru nya ia bercerita. Becca yang terpaksa mendengarkan semua ocehan ocehan Lea ini hanya bisa termangu diam. Lea kalau udah bercerita dengan excited akan susah di rem nya, mulut perempuan itu pasti akan terus berceloteh tentang Orion. Tanpa henti.

Becca menghembuskan nafasnya pelan, ia menepis tangan Lea yang merangkulnya lalu perempuan itu berujar dengan raut wajah yang begitu serius. "Orion gak sesempurna itu kok, Jale. Dia manusia biasa buktinya dia pernah lupa bawa dompet ke minimarket dan alhasil gue yang bayarin belanjaan nya karena dikira gue cewek nya dia." Tunggu, apa? Becca bilang apa? Lea sontak membulatkan matanya, ia kini berbalik sepenuhnya menghadap Becca dengan tatapan yang begitu penasaran.

Rasi OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang