WELCOME BACK TO MY STORY
Jadi ini part duanya. Luamayan banyak ketimbang part pert pertama.
Dan aku juga gak tau nanti bakal hiatus atau gak soalnya aku masih sibuk dengan tugas-tugasku.
Nanti juga bakal ada part ketemu MC girlnya tapi masih panjang alurnya jadi ditunggu ya😊.
Ada typo?koreksi dan komen aja👍.
Semoga menghibur kalian😉.
HAPPY READING
.........................
...................
.............
......Di Berlin.
Pasifik sedang menikmati teh yang ia pesan tadi dengan melihat pemandangan yang menakjubkan di seberang warung.
Terlihat sedang ada sebuah perkelahian dua pemuda dengan mereka yang asik adu jotos dengan yang satu pelipis terluka dan satunya lagi bibir robek.
Pasifik hanya tersenyum geli melihat itu, di Berlin mereka yang bukan urusan tak berhak untuk melerai apa pun itu mau perkelahian sekalipun.
Sedang asik-asiknya menyeruput es tiba-tiba salah satu pemuda yang tadi berkelahi menghampirinya.
"Permisi" Sapa orang itu dengan sopan, walau pun ia sedang emosi karena perkelahian tadi ia mencoba untuk sopan kepada siapa pun.
Pasifik hanya menoleh dan menaikan salah satu alisnya seolah bertanya 'ada apa?'.
"Apa kau dapat membantuku?" Tanyanya dengan mendudukan diri di kursi yang berhadapan dengan Pasifik.
"Bukannya Berlin mengatakan tak berhak mencampuri urusan orang lain?" Bukannya menjawab Pasifik malah bertanya balik kepada pemuda itu. Bukan apa-apa karena peraturan Berlin seperti itu. Sekali peraturan tetap peraturan.
"Kali ini saya meminta pertolongan anda, tadi saya sempat berkelahi dengan pemuda. Ia mengambil jaket kami dan jaket itu sangat berarti dan tak dapat dibuat lagi" Jelas pemuda itu panjang lebar.
"Kenapa meminta tolong padaku?" Pasifik kira masih banyak manusia yang berjejeran di seberang sana kenapa ia yang ditemui?
"Kau penduduk baru kan? Juga telah menyaksinkan kami bertengkar. Maka dari itu aku meminta bantuanmu"
Pasifik tak ambil pusing dan ia pun mengangguk menyetujui pemuda itu.
"Apa yang dapat aku bantu?" Tanya pasifik.
"Begini aku menaruh alat pelacak yang terhubung ke ponselku namun karena keberadaannya yang tak terjangkaukan jadi kita membutuhkan sebuah kendaraan" Jelas pemuda itu.
"Oke, aku ambil motorku dulu" Pasifik melangkah pergi menuju ke ayahnya berada di kediaman Barzelo - keluarga teman Welson.
Pemuda itu hanya mengangguk dan menunggu sembari duduk diwarung.
***
Setelah tiba di kediaman Barzelo ia melihat sebuah pagar yang mengitari rumah dari depan sampai belakang. Untuk bisa memasuki rumah itu, Pasifik harus memasukan sebuah kode dan scan muka. Jadi penghuni mengenalinya.
YOU ARE READING
PASIFIK - goes to GELAR KSATRIA
General Fiction"Pasifik dengarkan ayah, kamu putra satu-satu kami, jadi ayah mohon kamu dapat meneruskan gelar kesatria yang ayah pegang saat ini" Ucap ayah. "aku tak akan pernah memberikan tahta ini kepada siapapun" Delio - sang gelar kesatria angkatan 4 mencoba...