BAB 51

916 80 3
                                    

"Apakah anda baik-baik saja nyonya? Sejak tadi saya rasa anda menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah anda baik-baik saja nyonya? Sejak tadi saya rasa anda menghela nafas." Valina yang sedang menyisir rambut hitam Tatiana sampai do biay kebingungan oleh sang majikan.

Tatiana melambaikan tangan acuh, "tak apa aku hanya sedikit memikirkan sesuatu." Jawab Tatiana singkat.

Valina mengangguk paham dan melanjutkan pekerjaan. Hari dimana Tatiana akan memenuhi undangan dari putra mahkota telah tiba, hari ini jam 1 siang ia akan pergi ke istana utama menenui Iaros. Karena itulah Tatiana menghela nafas terus sedari tadi, bukan karena ia takut atau cemas karena akan bertemu dengan calon taja kerajaan Lazio itu namun karena memikirkan berapa lama ia harus meladeni pria itu nantinya.

Gaun hijau pekat yang di kenakan Tatiana sangat mirip dengan batu pertama Emerald. Sepatu senada dan rambutnya yang di biarkan tergerai tanpa hiasana sedikitpun. Kereta kuda kediaman Duke Horte telah menunggu dirinya di depan kediaman tersebut. Sir Luks dan dan seorang pengawal lainnya telah berdiri dengan setelan lengkap seorang prajurit.

Tatiana melangkah menuju lantai bawah. Disana sudah ada Vainas yang menunggu sambil mengenakan kemaja putih dan celana hitam. Tatiana tertegun melihat rambut berwarna perak Vainas terlihat barusaja di potong.

"Kau akan berangkat sekarang?" Tanya Vainas sambil menghampiri Tatiana yang masih berdiri di tengah-tengah ruangan bawah.

Wanita itu mengangguk, "ya, saya akan memenuhi undangan yang mulia putra mahkota hari ini." Ungkap Tatiana sambil mengelakkan pandangannya dari tatapan Vainas.

Vainas masih memerhatikan Tatiana dari atas sampai bawah. Gaun yang cukup sederhana untuk di bawa ke istana utama. Ia melangkah mendekati Tatiana dan mengulurkan tangannya.

"Berikan tangan kananmu." Suruh Vainas dengan suara jelas.

Tatiana ragu-ragu mengulurkan tangan kanannya ke arah Vainas. Tangan kekar Vainas mencengkram telapak tangan Tatiana lalu tangannya satu lagi memasangkan sebuah cincin emas yang memiliki sebuah permata berwarna merah Ruby diatasnya.

Astaga, apa pula ini? Pikir Tatiana syok.

"Pulanglah dalam keadaan yang baik-baik saja." Ucap Vainas setelah memasangkan cincin emas tersebut ke jari manis Tatiana.

Wanita itu masih bingung dan hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya. Vainas beranjak kembali ke kamarnya, Hans yang sedari tadi dibelakang Vainas pasti sudah menggila dalam jiwanya.

"Semoga perjalanan anda baik-baik saja, nyonya. Saya akan menyiapkan Macaron untuk anda saat pulang nanti." Hans membungkukkan dan melanjutkan langkahnya mengikuti Vainas yang telah menaiki anak tangga.

Tatiana masih terdiam rak percaya. Apa yang barusan terjadi? Begitulah ekspresi wajahnya saat ini. Belle yang berada dibelakang Tatiana menghela nafas panjang, bukankah sudah sewajarnya seorang suami memberikan hadiah pada istrinya. Lalu kenapa pula Tatiana bersikap konyol begini.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang