[MARI FOLLOW SEBELUM BACA]
✨Bukan Novel Terjemahan✨
FANTASI STORY
🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang
Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis.
Para pemeran uta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jantung yang berdebar kencang, ada keringat dingin yang mengucur turun di pipi wanita berambut hitam tersebut. Tangannya perlahan menarik ganggang pintu agar terbuka.
Ceklek!
Pintu tersebut kini terbuka dengan sangat lebar, Tatiana dan Valina menatap lekat seluruh ruangan dari pintu dan tak mendapati siapapun disana. Mereka perlahan berjalan memasuki ruangan tersebut dengan perasaan yang was-was.
Apa tidak ada orang disini? Pikir Tatiana menatap ke arah kanan dan kiri.
Tak ada tanda-tanda kalau ada seseorang di dalam ruangan 22 tersebut, Tatiana menghela nafas dengan kasar, sepertinya wanita itu terlalu berharap mendapatkan sesuatu di tempat tak jelas ini.
"Huh~ mari kita kembali Valina," ujar Tatiana berbalik, ia tak ingin menunggu lebih lama lagi di ruangan kosong tersebut.
"Lama tak bertemu Teresia,"
Tatiana bergegas membalik badannya, menatap ke arah sumber suara yang terdengar barusan. Kini matanya menangkap seorang pria jakung dengan pakaian serba hitam tengah berdiri di depan jendela ruangan tersebut, ia tampak melipat kedua tangannya di depan dada.
Ap...apa dia teman Tatiana itu? Tunggu dia memanggil apa barusan? Batin Tatiana heran.
Pria itu melangkah mendekati Tatiana dengan senyum simpul, satu mata pria itu di tutupi dengan kain hitam, "akhirnya kau datang juga," sambungnya berniat memeluk Tatiana.
"Jangan mendekati Duchess sembarangan," Valina langsung menghalangi pria itu dengan menghadangnya.
Kerutan tampak muncul di wajah pria itu saat Valina menghalangi dirinya untuk mendekati Tatiana, "siapa perempuan sialan ini?" Tanya dengan nada dingin.
"Pelayan pribadi ku," jawab Tatiana.
"Pelayan?" Wajah pria itu memasang ekspresi kaget, ia tampak barusaja menyadari kalau Valina memanggilnya dengan sebutan Duchess, "tunggu, kau seorang Duchess?"
"Ya, ada masalah dengan hal itu?" Tanya Tatiana mengangkat dagunya, memasang wajah mengintimidasi agar dirinya tak di pandang sebelah mata.
Pria tadi menutup mulutnya dan mulai bergumam tak jelas membuat Valina semakin mendekati Tatiana dan melindungi dirinya. Tatiana memerhatikan penampilan dari pria itu, tak banyak yang bisa di tangkap kecuali pakaian serba hitam dan matanya yang buta sebelah.
Apa dia masih waras? Pikir Tatiana bergidik ngeri.
"Pertama-tama," ucap Tatiana membuat pria itu menoleh ke arahnya, "siapa namamu?" Tanya Tatiana.
"Apa?"
"Ukhum, maaf sebelumnya tuan. Duchess mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu sehingga ia kehilangan ingatannya," ujar Valina menjelaskan.