BAB 52

918 72 4
                                    

Tatiana turun dari kereta kuda dengan langkah yang elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatiana turun dari kereta kuda dengan langkah yang elegan. Belle mengikuti Tatiana dari belakang, ciri khas darinya benar-benar terpancar yaitu tatapan datar seolah tak ingin mendengarkan seseorang pun selain majikannya. Ada seorang pelayan yang menunggu kedatangan mereka di depan istana utama. Tatiana mengernyit heran.

Beraninya pria sialan itu menghinaku! Batin Tatiana emosi.

Bukan kepala pelayan yang datang menjemputnya ke depan. Baiklah mungkin saja pria tua bernama Lown itu sedang sibuk namun paling tidak ada pelayan pribadi si Iaros itu bukan? Tapi alih-alih pelayan pribadi Iaros malah mengirimkan seorang pelayan yang masih remaja dan terlihat bekerja di bagian dapur atau pencucian kau. Sungguh sebuah hinaan.

Tatiana mengatupkan rahangnya menatap tajam ke arah istana utama tersebut. Menahan emosi, ia tak boleh terlihat seperti wanita tak bermoral di depan putra mahkota brengsek itu. Maka ia akan membalasnya dengan elegan nantinya, cukup mudah dengan pemberian Vainas tadi saja sudah bisa membanting mentalnya jatuh.

Pelayan tersebut dengan penuh hormat menyambut Tatiana. "Selamat datang Nyonya Duchess, saya dimintai Yang Mulia Putra Mahkota untuk menjemput anda." Suara gadis itu terdengar sangat riang.

Tatiana membalas senyuman dari pelayan remaja itu. Ia tak harus membalaskan kekesalan perlakuan dan penghinaan Iaros pada gadis belia seperti ini. Belle yang berdiri di belakang Tatiana semakin terlihat datar, sekarang matanya bahkan terlihat terbuka setengah dengan sedikit kerutan di bagian dahinya, tampaknya Belle tersinggung juga oleh penghinaan Iaros pada Tatiana.

"Terimakasih atas sambutannya. Bisakah kau langsung mengantarkanku ke tempat Yang Mulia Putra Mahkota?"

"Tentu Nyonya Duchess. Anda bisa mengikuti saya." Pelayan muda itu menuntut jalan, dia terlihat senang akan pekerjaan ini semakin memperjelas kalau dirinya bekerja di bagian belakang istana.

Tatiana melangkahkan dengan langkah anggun dan memamerkan betapa bagusnya aura yang dia miliki walaupun mengenakan gaun sederhana tanpa embel-embel permata segepok atau serpihan emas yang menaburi kain mahal gaun. Cincin emas permata Emerald di jarinya sengaja di sembunyikan saat ini dan akan langsung di pamerkan kepada Iaros kalau dirinya adalah istri sah Vainas.

"Siapa namamu?" Tanya Tatiana dengan intonasi rendah.

"Ah! Saya bernama Aisha, Nyonya Duchess." Jawab Aisha dengan sikap sopan, sepertinya dia remaja yang sangat periang dan suka bercanda serta mengobrol dengan pelayan lainnya.

Tatiana memasang senyum, "nama yang bagus," puji Tatiana. Ia perlu memasang image kalau dirinya adalah Duchess rendah hati dan tidak sombong, membuat para pelayan di istana utama ini berpikir yang baik-baik soal dirinya.

Semakin banyak rumor baik di istana maka akan semakin menjamin reputasiku sebagian Duchess. Batin Tatiana dengan senyum licik. Dia bukan jahat hanya saja menggunakan otaknya.

Kisah Setelah Akhir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang