page 14 : 𝐫𝐚𝐢𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐫𝐨𝐰𝐧𝐢𝐞𝐬

724 152 3
                                    

"maura!" panggil miguel yang bersender pada motor moge besarnya.

maura memasang ekspresi ga sukanya. "kenapa dia bisa kesini sih?" guman maura.

maura lalu berlari buat kabur dari miguel, sedangkan miguel mengerutkan dahinya melihat itu. "dia kabur?"

miguel mengejar maura dengan motor moge nya, perempuan itu tidak bisa pergi jauh, dia hanya sampai ke halte bus.

miguel lalu turun dari motornya dan menghampiri maura. dia langsung memojokkan tubuh maura ke dinding halte, mengukung perempuan itu dengan kedua tangan dibalik tubuh besarnya, yang sukses membuat semua orang di halte menoleh.

"kenapa kabur?" tanya miguel dengan tatapan tajam.

"lu taruhan?"

kedua alis miguel hampir bertautan mendengar pertanyaan maura.

"taruhan sama temen-temen lu buat dapetin gua?" tanya maura.

miguel ketawa. "lu pede banget"

lalu tiba-tiba, duar! sambaran petir dari langit terdengar kencang membuat maura memejamkan mata dan menutup kedua telinganya, kemudian hujan deras langsung mengguyur kota sore ini.

miguel lantas panik melihat maura yang ketakutan. "eh lu gapapa kan?"

tatapan maura langsung membuat miguel menyadari itu, dia membawa maura untuk duduk di kursi halte.

"ga bakal ada petir lagi kayaknya, cuman hujan" ujar miguel setelah beberapa menit berlalu tanpa petir.

maura pun bernafas tenang, syukurlah.

"gua boleh nanya ga?" tanya miguel.

maura mengangguk.

"kenapa bisa berasumsi kalo lu jadi bahan taruhan?"

"sebelumnya pernah digituin"

"lu kena gitu?" tanya miguel.

"iya" jawab maura.

"makanya jangan baperan, kalo ada cowo yang deketin tuh cari dulu tujuannya apa, beneran mau serius atau main-main" nasihat miguel.

"lu kok jadi nyalahin gua?"

"ga nyalahin juga sih, tapi lu juga salah"

"kalo lu sendiri mau ngapain?" tanya maura sambil menaikkan satu alisnya.

"gua?" sambung miguel. "gatau"

maura ga mampun nahan ketawa nya. "lu main-main itu fiks"

"ga juga, gua masih bingung mau main-main atau serius" ucap miguel.

sebuah mobil mercedes benz hitam berhenti di depan halte, seseorang lalu turun darisana menggunakan payung.

"bener aja masih disini, tadi gua check zenly lu" ucap alaska.

"temen lu?" tanya alaska.

"pacar lu?" tanya miguel.

argghh maura lupa, dia sempet bilang dengan sok keren kalau udah punya cowok ke miguel. kenapa asal ngomong sih kemarin?

"iya cowoknya" jawan alaska.

"ooh" balas miguel sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"ayo pulang" ucap alaska sambil mengenggam tangan maura.

"gua duluan ya" kata maura.

"iya santai aja" balas miguel.

the cherry on the cakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang