page 15 : 𝐦𝐚𝐮𝐫𝐚'𝐬 𝐩𝐫𝐨𝐛𝐥𝐞𝐦

750 145 28
                                    

jarrel menscroll riwayat chat nya dengan maura, dia mengirimkan berbagai macam pesan selama seminggu ini, tetapi masih dalam keadaan centang satu abu abu, ga hanya itu dia juga kirim chat ke berbagai semua sosial media, dengan harapan maura akan membacanya, ternyata sama aja, ga aktif semua.

lelaki itu khawatir sesuatu buruk menimpa maura, ditambah dari info temen jarrel yang di cakrawala maura juga ga masuk sekolah.

hari ini pulang dari sekolah jarrel mutusin buat ke rumah maura, dia ga bisa diem aja kalau begini.

tangan jarrel berkali-kali memencet bel yang ada di depan gerbang rumah perempuan itu, tetapi tak kunjung seorang pun keluar darisana, sampai akhirnya di saat pencetan ke sepuluh.

maura muncul dengan pakaian rumahan, sebentar ada yang aneh, kedua mata perempuan itu terlihat bengkak, hidungnya juga merah.

jarrel langsung menarik maura ke dalam pelukannya.

"are you okay? lu kemana semingguan ini?" tanya jarrel.

jarrel melepas pelukan tetapi keduanya masih dalam posisi berdekatan.

"semua sosmed lu ga aktif, ga masuk sekolah juga, ada apa sebenernya?"

"lu bisa biarin gua sendiri aja ga?"

"ga, gua ga bisa. gua ga maksa lu buat cerita sekarang, tapi jangan tiba-tiba ngilang lagi, ya? gua khawatir-"

"emang lu siapa?" tanya maura.

jarrel tidak mengerjapkan matanya untuk beberapa detik. "hah?" sambung jarrel. "emang bukan siapa siapa sih, tapi-"

"kalo lu beneran peduli sama gua, biarin gua sendiri dulu, gua gamau ketemu sama siapapun sekarang termasuk lu" ucap maura.

"lu keterlaluan ga sih? I mean gua khawatir sama keadaan lu selama seminggu, sosmed lu juga ga aktif dan ga ada kabar apapun tentang lu" balas jarrel.

"kenapa? lu ga suka? yaudah pergi aja." tanya maura yang kemudian berjalan memasuki rumah.

"maura bukan gitu maksud gua-" maura lebih dulu mengunci pintu pagar dan meninggalkan jarrel seorang diri.

jarrel hanya bisa memandang punggung maura yang semakin menjauh.

di dalam kamar maura memeluk erat bonekanya, perasaan sedih masih menyelimuti perempuan itu, ditambah dengan kedatangan jarrel.

maura ga bermaksud seperti itu ke jarrel, tetapi entah kenapa ia tidak bisa mengontrol emosinya, dia benar-benar salah.

-

sudah tiga hari sejak kejadian itu, jarrel benar-benar tidak muncul, entah karna kesal terhadap sikapnya atau menuruti perkataan maura.

ketukan pintu terdengar.

"sayang, makan dulu yuk, kamu belum makan loh dari kemarin" kata mami.

mami membuka pintu dengan nampan berisi sepiring makanan diatasnya.

"ayo makan dulu maura, mami suapin ya?" tanya mami.

maura menggeleng. "enggak mi, aku ga laper"

"mana bisa ga laper? kamu terakhir makan kemarin pagi loh, ayo makan dulu" ujar mami.

mami kemudian menyendokkan nasi beserta lauk dan menyuapi maura, tetapi perempuan itu justru menahan sendok yang ada di depan mulutnya.

the cherry on the cakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang