It's Just a Nightmare right ?

23 0 0
                                    

Pagi ini kami semua berkumpul di lapangan quidditch yang sudah disihir menjadi labirin untuk third task. Sebelumnya aku sudah bertemu cedric untuk menyemangatinya, Dia memelukku cukup lama.

Pertandingan dimulai Satu persatu perserta di panggil. Kulihat ayah cedric datang menemaninya, dia duduk dibangku di barisan depanku,

"Oh hello jeanne" sapanya, aku hanya tersenyum padanya.

"Kau kenal pria itu ?"tanya draco

"Ya, Dia ayah Cedric"

Aku menatap kearah Cedric dia tersenyum sambil berkata 'Wish me luck' lalu mengedipkan matanya,

Para juara mulai memasuki labirin, tanganku sedari tadi mengenggam tangan draco dan blaise,

"Aku yakin dia akan memenangkan turnamen ini"ucap blaise tersenyum padaku.

Sudah hampir tiga puluh menit sejak  mereka masuk ke labirin itu. Tiba tiba terlihat pancaran kembang api, Fleur keluar dari labirin dengan wajah penuh sayatan dan kaki yang terkilir.

Blaise dan draco terus menenangkanku, karena tak berselang lama Victor terlihat keluar dari labirin, dia tak sadarkan diri, Wajahnya nampak pucat, seperti terkena pengaruh sihir kuat.

Sudah hampir satu jam namun tak ada tanda tanda dari cedric dan harry, yang membuatku semakin cemas.

"Apa dia baik baik saja ?, perasaanku tidak enak" ucapku

"Itu hanya perasaanmu saja jeanne" ucap blaise

Tiba tiba terlihat sebuah portal yang meleparkan sebuah piala beserta dua orang pria, semua orang bersorak karena itu adalah harry dan cedric, musik berbunyi, aku bangun dari dudukku untuk melihat Cedric, but wait....,

"Draco apa yang terjadi padanya ?" Aku mulai menangis melihat tubuh cedric yang terbaring dengan wajah pucat, harry terlihat menangis di sampingnya,

"Cedric, Nooooo" aku berteriak histeris dan berlari menghampirinya, semua orang mulai tersadar suasana hening

Aku berlari menuruni tanggan tribun. Musik yang tadinya meriah, seketika berhenti, semua orang yang ada saat ini nampak terkejut. Aku menghampiri harry,

"Harry what happend ?" Aku mengguncang guncangkan tubuh harry yang hanya terdiam

"My sonn" teriak father mengampiri cedric

Aku memeluk tubuhnya yang sudah dingin itu, dan membelai rambut coklatnya.

"Cedric, kau bilang kau akan baik baik saja" aku menangis sejadi jadinya

"Seharusnya aku tidak menyuruhmu untuk melanjutkan task ini" 

Harry ditarik oleh mad eye moody, semua orang nampak terkejut,

"Ayolah Ced bangun, kau sudah berjanji padaku, kau akan selalu bersamaku, kau bahkan masih menggunakan gelangku, look kau baru memberikan ini semalam"

Pansy, Draco, dan blaise  menghampiriku mereka mulai mengusap punggungku,

"Jeanne..., Relakan dia" ucap pansy, 

"It's Just a Nightmare Right ?" Tanyaku pada mereka

" Jawab aku, ini pasti hanya mimpi burukku"

"No jeanne, kumohon relakan dia" ucap blaise memelukku,

Kulihat Father menangis sambil memeluk tubuh cedric yang sudah kaku.
...........

Saat ini aku dan yang lainnya mendatangi pemakaman cedric, aku tak bisa berhenti menangis, dadaku terasa sangat sesak mengingat semua kenangan kami, Saat dia tertawa, saat dia mengobrol bersamaku dan saat dia memelukku. Saat itu semuanya sangat hangat karena ada dia disampimgku.

"Jeanne" father datang dan memelukku

"Sepertinya ini untukmu" ucap father memberiku sebuah kotak besar

"Tolong Relakan dia Jeanne" pinta father menangis dia memelukku erat

"Father..." aku memeluknya, aku tahu pasti berat untuknya, dia ditinggal oleh istri dan anaknya.

"Tolong anggap aku seperti putrimu sendiri, agar kau tak kesepian"

"Kau memang sudah kuanggap seperti putriku sendiri Jeanne" ucap father mengusap rambutku

......

WE'RE JUST FRIENDS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang