Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Segala pergerakan membawa serta angin dingin. Ye Mi mulai masuk ke dalam kamar mandi, kemudian berganti pakaian, dan berdiam diri di balkon dalam waktu yang lama. Xiao Sa yang telah menyelesaikan acara mandi pun mulanya kebingungan mencari sosok sang terkasih. Namun, ketika gorden balkon tersibak, dia menemukan bayangan punggung lelaki yang sedang asyik memandang keindahan alam yang menyejukkan.
Tanpa membuat kebisingan, Xiao Sa melangkah lembut menghampiri Ye Mi. Pintu balkon tidak tertutup sehingga mendukung penuh aksi mengagetkan yang akan dilancarkan. Dia terkekeh tanpa suara. Tangan menutupi bibir ranum rapat-rapat kala memikirkan wajah lucu Ye Mi sewaktu terkejut. Tanpa diketahui bahwa lelaki tampan itu memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar yang sangat tinggi. Sejak kecil, kewaspadaannya telah dilatih untuk memudahkan dalam merasakan kehadiran orang lain di sekitar. Ekor mata Ye Mi bergerak, menetap pada sudut mata tanpa menggerakkan kepala. Indra pendengar dipertajam dan segera menangkap suara samar dari langkah kaki. Meski demikian, dia tetap bertingkah seperti tidak menyadari apa pun demi membiarkan pihak lain melancarkan aksi secara sempurna.
Pada menit-menit pertama, Xiao Sa merasa puas sebab berpikir aksi yang dia lakukan akan berhasil. Senyum nakal terpatri di wajahnya yang tanpa dosa seiring kedua tangan terangkat ke depan. Kemudian, secepat kilat dia menelusupkan kedua tangan di samping kiri dan kanan tubuh Ye Mi. Sebentar lagi dekapan kuat akan dilancarkan, tetapi kalah cepat dengan pihak lain yang sudah menarik tangannya tanpa aba-aba. Alhasil, keterkejutan bukan terlukis di wajah Ye Mi, melainkan di wajah Xiao Sa. Sedikit cahaya ketakutan menyinari netra lelaki manis itu, ujung alis terangkat tinggi-tinggi, sedangkan bibir ranum berperan aktif menyuarakan isi hati melalui teriakan ringan.
Lagi, Xiao Sa berakhir diangkat dan didudukkan di pagar balkon. Selain takut pada ketinggian, dia juga takut akan tatapan tajam yang tiada henti mengarah kepadanya. Dengan penuh keseriusan, Ye Mi diam-diam menikmati wajah terkejut milik sang kekasih yang tampak sangat menggemaskan. Memicu keinginan mengecup agar segera dikabulkan. Kemarahan yang beberapa saat lalu dirasa, dengan mudah lenyap seolah tidak pernah ada emosi negatif yang menguasai diri lelaki tampan itu. Sedikit demi sedikit, jarak di antara wajah mereka terkikis. Bibir tebal berlabuh di atas bibir ranum secara ringan, tanpa perasaan menggebu-gebu seperti kemarin.
Ye Mi seakan-akan merasakan setiap energi yang tersalur melalui ciuman panjang. Dia menutup mata, membiarkan naluri bergerak sesuka hati. Tangan kekar tidak mau tinggal diam, meremas secara lembut pinggang sang kekasih hingga rasa nikmat berlipat ganda. Pada akhirnya, dua bibir yang terbelit perlahan terpisah setelah lenguhan samar mengudara. Akal sehat masih tetap dijaga baik, membuat Ye Mi sadar diri jika dia tidak bisa berbuat lebih untuk saat ini.
Kedua pasang mata terbuka secara bersamaan, bertemu tatap, dan tanpa malu mulai menyelami kedalaman manik mata satu sama lain. Dapat Xiao Sa lihat betapa tampan wajah Ye Mi. Dia merasa keberuntungan tiada henti mengalir di hidupnya. Memiliki keluarga yang diidam-idamkan oleh banyak orang, pendidikan yang cukup lancar, dan sekarang dia memiliki kekasih yang sesuai dengan tipe lelaki idealnya. Seorang mafia berwajah tampan, karir yang bisa dikatakan sukses, dan juga kekayaan yang berlimpah. Setelah ini, dia hanya perlu memikirkan bagaimana cara menghabiskan uang yang tidak ada habisnya. Sungguh, dia merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia.
Pikiran baik memaksa senyum manis singgah di bibir ranum. Xiao Sa tersenyum sembari membelai wajah Ye Mi dengan penuh sukacita. Tidak ada lagi alasan untuk bersedih, sepertinya kisah cinta dramatis yang dia bayangkan ketika membaca novel tidak akan pernah singgah dalam kehidupan mereka. Meski demikian, dia tidak masalah. Selagi bersama Ye Mi, suka dan duka tidak akan menjadi masalah untuk Xiao Sa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM S.2 (YIZHAN)
FanfictionThe Gloom Season 2, jangan lupa mampir ke The Gloom Season 1 dulu. Tentang perjalanan hidup si kembar, Chen Yu dan Xiao Sa, dalam menggapai impian. Kebersamaan Chen Yu dan Xiao Sa harus terhalang oleh cita-cita. Keinginan untuk menjelajahi negeri or...