08. Wife Swap

6.1K 39 0
                                    

Kamal duduk di ruang tamu menanti kehadiran Nur. Dia masih tak percaya dirinya setuju untuk bertukar pasangan membiarkan dirinya ditiduri oleh lelaki lain sementara dia bakal berseronok dengan perempuan lain. Kamal sudah lama mengenal Nur. Tak nafikan Kamal pernah merasa keinginan terhadap Nur, namun Kamal hanya anggap itu bisikan nafsu bermain dengan mindanya. Pertama kali merasai tubuh Nur Kamal seperti ketagihan. Mungkin itu lah yang mendorongnya sanggup membiarkan isterinya ditiduri lelaki lain.

Kamal pun merasa ragu ragu terhadap isterinya. Seperti terbuka dan rela ingin bersama lelaki lain. Kamal tidak mahu mempersoalkan isterinya kerana dia sendiri melakukan sesuatu yang tidak patut. Kamal masih teringat lagi kata kata isterinya sebelum keluar rumah tadi.

“Abang anggap aja hari ini hadiah kecil untuk hari jadi abang. Hujung minggu nanti saya kasi hadiah lagi besar.” kata kata Karmilah yang membuat Kamal terpinga pinga. Kalau ini hadiah kecil, apa hadiah besar yang dimaksudkan. Sambil mengelamun Kamal tidak sedari waktu sudah pukul 8 malam waktu yang dijanjikan.

“Assalamualaikum” terdengar suara wanita di luar.

“Waalaikumsalam..” ucap Kamal lalu membuka pintu.

“Nur…sila masuk” ucap Kamal terpegun dengan penampilan Nur. Nur memakai dress panjang berwarna krim dengan sulaman keemasan ditengah. Dipadankan dengan tudung berwarna krim juga dan bermanik-manik. Kali pakaian Nur berbeza dari yang biasa dilihat Kamal. Tudungnya pendek menonjolkan bentuk teteknya. Dress krim yang dipakainya pula jenis ketat. Baru tengok saja boleh meningkatkan nafsu Kamal. Batang Kamal pula sudah keras. Wajah Nur pula dihiasi dengan make up.

“Kenapa tengok Nur macam gitu…macam tak pernah tak pernah tengok Nur aja.”

“Nur nyari lain ar. Sangat seksi ar.”

“Iya ke? Abih Kamal tergoda ke?” ucap Nur sambil meletak lengannya pada bahu Kamal. Wajah mereka semakin dekat.

“Tergoda sangat…”

“Kalau tergoda buat lah apa yang patut dekat Nur…. malam ni tubuh Nur hanya untuk Kamal.” Kamal pun terus meletakkan tangannya pada tetek Nur dan mula meramas ramasnya.

"Ahhhh Ermmmm…. sedapnya Kamal…." Nur mula mengerang wajah mereka semakin dekat. Hidung bertemu hidung namun mereka masih belum ingin berciuman. Tangan Nur meraba raba mencari batang Kamal. Akhirnya terjumpa bonjolan disebalik seluarnya.

"Batang kau dah besar Kamal…. Aku buka seluar kau ye. "

Tiada jawapan dari Kamal yang masih asyik meramas ramas teteknya. Bibir mereka didekati lagi hingga akhirnya bertemu. Pelan pelan mereka saling kucup mengucupi. Nur berasa permainan kali ini berlainan dari yang lain lain. Kalau bersama suaminya lebih agresif dan lebih kasar ramasannya. Kamal pula lebih lembut ramasan pada teteknya dan juga ciumannya. Nur memejam mata menikmati perbuatan Kamal terhadapnya sambil menggosok batang Kamal.

Dari bibir Kamal mengalih ciumannya dari bibir ke pipi kanan Nur. Tangannya pula tidak lagi meramas tetek Nur malah terus memeluknya dengan erat. Tangan Nur masih lagi berada di kelengkang Kamal tersepit antara kelengkang mereka. Dari pipi, ciuman Kamal beralih pada leher Nur. Nur mula mendesah kesedapan. Mereka berdua seperti sepasang kekasih baru ingin berintim.

Nur dapat merasakan batang Kamal semakin keras. Nur sudah tidak sabar lagi untuk melepaskan senjata sakti yang disembunyikan. Pelan pelan Nur merendahkan dirinya hingga ke posisi melutut. Nur benar benar dalam keadaan terangsang. Tak sangka permainan lembut dari Kamal dapat menaikkan nafsunya.

"Saya buka ye sayang" ucap Nur sambil memegang hujung seluar Kamal. Perkataan sayang itu keluar seperti secara natural bagi Nur.

"Baik sayang" jawab Kamal tersenyum lebar melihat Nur dalam keadaan terangsang. Dengan pantas Nur menarik turun seluar Kamal dengan seluar dalamnya sekali. Maka terjuntailah batang Kamal di hadapan wajah Nur. Nur menggenggam batang Kamal sambil merenungnya. Pelan pelan tangan Nur turun naik menggosok gosok batang Kamal. Tangan lagi satu pula meramas telur Kamal.

Permainan Erotis 2Where stories live. Discover now