Hari ini hari yang berat menurut Pete, bukan karena laki-laki manis itu telat bangun dikarenakan lupa menyalakan alarm, tetapi karena kecerobohannya yang salah membawa tugas sketsa yang harus dikumpulkan hari ini dia harus mendapat hukuman dari guru Seni. Membuat ulang sketsa dan beberapa desain serta catatan mengenai Kedesiplinan di Perpusatakaan. Wajah manisnya terlihat tertekuk sepanjang ia mengerjakan hukumannya, jam pertamanya dihabiskan di perpustakaan sekedar sarapanpun Pete sudah tidak peduli padahal perutnya sedang keroncangan.
Lebih kesal lagi saat Pete ingin memgambil buku yang ia cari berada di atas rak yang tidak bisa dia gapai. Pete sempat mencari tangga yang biasa digunakan di perpustakaan, tetapi sejauh ini dia tidak menemukannya, ingin meminta tolong tetapi perpustakaan tampak sepi, mungkin karena ini jam pertama murid sedang belajar saat ini. Bibir Pete manyun seperti bebek, terlihat lucu bersamaan. Bersedekap sambil menatap buku itu dengan gemas.
Pikir Pete dia harus melakukan sesuatu jika ingin mendapatkan buku itu, jadi dia melompat-lompat kecil untuk menggapai buku itu. Tetapi bukannya mendapatkannya, buku itu malah semakin terdorong kebelakang akibat dorongan kecil yang dilakukan Pete.
Pete lebih kesal lagi, dia menggerutu kecil, lalu menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
"Apa yang kau lakukan.?"
Suara bass mengentrupsi. Membuat Pete tersentak, dan cepat-cepat menoleh. Pete sempat kaget matanya membulat lucu menatap Vegas yang berada beberapa meter didepannya. Pikir Pete 'Sejak kapan dia ada disana.Dia tidak melihatnya kan. Ya ampun ini memalukan.' wajah Pete sampai memerah karena malu.
Saat Vegas mendekat Pete salah tingkah, dia benar-benar malu karena kepergok bertingkah konyol.
"Kau butuh bantuan.?" Kata Vegas menawarkan ketika berada di hadapan Pete.
Pete sontak mengangguk-angguk sebagai respon, lalu menunjuk buku di atas rak. Pete terlihat lucu di mata Vegas dia gemas ingin mencubit pipih merah Pete tapi urung sadar akan batasan, jadi Vegas lebih memilih menggapai buku yang ada di rak, sedikit berjinjit untuk meraih buku itu.
Pete melongo, dia takjub.
"Wah...! bagaimana kau bisa mendapatkannya dengan mudah?" Kata Pete heran
"Aku merasa tidak sependek itu kok." Kata Pete lagi sambil mendekat ke arah Vegas mengukur tinggi mereka dengan tangannya. jarak keduanya begitu dekat, vegas bisa merasakan hembusan nafas pete yang hangat di wajahnya. Saat Pete sadar dengan jarak keduanya ia cepat-cepat melangkah mundur dengan wajah memerah.
Vegas terkekeh gemas dengan tingkah lucu Pete, tidak sadar mengusak rambut Pete dengan gemas.
Alhasil wajah Pete semakin memerah karenanya.
"Ngomong-ngomong sedang apa disini? tidak belajar?" Pete bertanya, sejujurnya hanya alasannya agar rasa malunya sedikit berkurang.
"aku membutuhkan beberapa buku" kata Vegas sambil mengangkat buku yang dipegangnya sedari tadi.
Pete menganggunk-angguk mengerti.
"Kau sendiri.?" kata Vegas lagi
"ah,, nasibku sedang buruk, jadi berakhirlah aku di sini." kata Pete, ekspresinya tak bersemangat dan lesu.
"Kau butuh bantuan.?" tawar Vegas
seketika wajah Pete berseri tetapi sepersekian detik kembali cemberut lagi. Menggeleng Lalu berkata" tidak tidak kau harus mengikuti pelajaran pertama, kau anak akselerasi kan, nilaimu harus tetap sempurna. Lagi pula,," Pete tampak ragu, "Kita tidak sedekat itukan." Pete melanjutkan lalu tersenyum kaku. Sejujurnya Vegas sedikit kecewa dengan perkataan Pete, tetapi kenyataannya memang seperti itu. Jadi setelah Vegas berpamitan kembali kekelas ia bertekad setelah ini ia akan mendekati Pete bagaimanapun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Evil Child (VegasPete)
Mystery / ThrillerDia memiliki penyakit...!!! Jangan mengusik miliknya jika tidak ingin mati...!!! WARNING⚠️ Cerita ini mengandung unsur kekerasan, darah, dan bahasa kasar. Yang belum cukup umur harap jangan dibaca #BoysLoveBoys Vegas Theerenpenyakul Pete Gandre: T...