3

74 7 3
                                    



Belakangan Vegas sering mengunjungi UKS, pura-pura sakit atau hanya sekedar tidur siang, sebetulnya itu hanya alasan belaka saja, ia hanya ingin bertemu dengan Pete, tidak bertemu barang sehari-dua hari membuatnya uring-uringan memikirkan laki-laki manis tersebut. Menurutnya ini gila sekeras apapun ia berfikir otaknya akan buntu, ia tetap tergila-gila kepada laki-laki manis itu.

Setiap hari rabu dan sabtu, setelah pelajaran kedua selesai ia akan cepat-cepat membereskan buku pelajaran agar cepat-cepat ke ruang UKS.

Karena Vegas sering mengunjungi UKS setiap Pete piket, bahkan beberapa kali mereka bertemu di luar sekolah tanpa di sengaja, begitu menurut Pete.

Karena mereka sering bertemu, hubungan mereka semakin dekat. Pete sudah mendeklarasi kedekatan mereka sebagai peretemanan. Walau sejujurnya Vegas menginginkan lebih dari sekedar pertemanan, Ia tidak ingin terburu-buru dan mengambil keputusan yang merugikan dirinya nanti.

Akhir-akhir ini Vegas tidak lagi suka makan sendiri di meja pojok kantin, sesekali ia akan bergabung dengan teman-teman Pete atau makan berdua jika beruntung. Kadang Vegas juga akan mengunjungi kelas seni, beralasan lupa membawa catatan atau alat tulis lainnya.

Kadang beberapa anak membicarakan soal kedekatan mereka, menurutnya ini hal baru bagi seorang Vegas Thereenpanyakul. Anak laki-laki yang satu itu terkenal tidak suka bergaul, ia tidak memiliki teman. Sebenarnya banyak yang ingin berteman dengannya, walaupun beberapa kali Vegas masuk ke Tim Basket tetapi hanya sekedar bermain saja, tidak ada hubungan pertemanan setelahnya.



...........



Vegas terdiam saat membuka pintu UKS, dilihatnya didepan, Pete tengah sibuk mengobati salah satu anak laki-laki, Vegas hanya diam memerhatikan, tidak mau menganggu. Pete tidak menyadari kedatangan Vegas, mungkin karena Posisi Pete yang membelakangi pintu masuk atau Pete memang tidak menyadari kedatangan Vegas.

" Kenapa Phi sering sekali terluka saat latihan.?" Kata Pete.

"Aku jadi ragu dengan gelar sabuk hitam Phi." Kata Pete lagi

Laki-laki itu tersenyum lalu berkata

"Kau meragukan kemampuanku.?"

"Karena Phi Tawan sering masuk ke ruangan ini, kemampuan Phi patut di curigai." Kata Pete main-main.

"Aku bisa menjatuhkanmu dengan sekali bantingan."

"Dengan siku yang cedera ini.?" Kata Pete lalu memukul pelan siku yang tampak memar itu.

"Yak– bagaimana kau bisa memukul seorang pasien.?" Anak Laki-laki itu melotot lalu pura-pura kesakitan.

Pete menatapnya malas, sudah hafal dengan tingkah seniornya yang satu ini.

"Tay Tawan yang terhormat –, Jangan berlebihan." kata Pete sambil merotasikan matanya

Saat Pete beranjak untuk menyimpan kotak P3K, saat itu dia menyadari keberadaan Vegas. Terlihat bersandar dipintu, kedua tangannya terlipat, tatapannya dingin. Pete merasa Aura di sekitar Vegas menghitam.
Jadi dia cepat-cepat menhampiri

"oh Vegas, Kau sakit lagi?" Kata Pete

"Umm..." Vegas hanya bergumam sebagai balasan. Pandangannya mengarah ke laki-laki yang sedang sibuk memakai kembali blasernya. Terlihat jelas bahwa Vegas tidak suka dengan Laki-laki itu. Tidak lama setelahnya Tay Tawan pamit untuk kembali kekelasnya.

Hidden Evil Child (VegasPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang