WARNING.⚠️
DI CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR AGAR KIRANYA BIJAK DALAM MEMBACA
🔞🔞🔞........
Inilah takdir kita. Takdir yang memaksa kita meyakini bahwa cinta tidak selamanya bisa memiliki.
Di awali dengan pagi yang menyebalkan, Pete harus tergesa-gesa memasukkan beberapa buku catatan dan sketsa gambar ke dalam tasnya. Dikarenakan lupa memasang jam alram, dan membuatnya terlambat bangun. Mengumpat beberapa kali karena tersandung dengan kakinya sendiri.
Walaupun pada akhirnya Pete berakhir di ruang konseling dan mendengarkan petuah-petuah dari guru BK, mendapat hukuman membersihkan Wc laki-laki. Double sial memang. Sepanjang ia menjalankan hukuman raut mukanya terlihat tertekuk, bergumam tidak jelas, sejujurnya ia sedang menyumpahi Guru BK yang memberikan hukuman seperti ini, pikirnya kenapa harus membersihkan WC, menyapu taman sekolah lebih baik pikirnya,sebenarnya itu hanya dalih agar dia bisa kabur dari pekerjaannya.
Saat Pete sedang mengepel lantai Wc tiba-tiba 2 anak laki-laki berandal masuk, Pete mengenal salah satunya. Seniornya, anak kelas tiga JJ Jayler namanya. Anak yang satu itu memang terkenal kerena perusuh, tidak ada yang tidak mengenalnya, dia pembuat onar, suka membuly, keluar masuk ruang konsuling adalah makanannya setiap hari, bahkan dia pernah melecehkan salah satu guru wanita. Banyak anak yang takut kepadanya, tidak ada yang berani mencari gara-gara dengannya.
.....
Sengaja menginjak lantai yang baru saja dibersihkan. Pete memejamkan matanya menahan emosi, mungkin karena Pete sangat lelah, ditambah para anak-anak berandal ini yang sengaja menganggunya.
"Yak.." kata Pete berteriak.
"Siapa ini? jalangnya si anak Akselerasi." salah satu anak berkata, Pete yakin anak laki-laki yang didepannya ini adalah anak yang sempat bermasalah dengan Vegas, terakhir kali di Perkiran.
"Apa kau bilang?" Kata Pete terlihat sangat kesal.
Senior itu mendekat, lalu menendang papan peringatan yang bertuliskan 'Caution wet floor' dengan ekspresi yang menantang sekaligus mengejek.
"Kenapa? Kau marah.?" Kata anak itu
"Ingin memukulku.? Ah– dengan tangan mulusmu itu?" Katanya lagi. Anak laki-laki itu menyeringai, memojokkan Pete, merampas alat pel yang di pegang sedari tadi lalu melemparnya kesembarang arah.
"Apa yang kau lakukan.?" Tanya Pete waspada.
"Apa lagi.? Tanganmu itu lebih cocok memuaskan kejantananku." Lagi-lagi dia menyeringai.
Mengelus pipi Pete dengan gerakan sensual, Pete cepat-cepat menepis kasar tangan anak itu.
"Jangan menyentuhku brengsek."
Kata Pete marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Evil Child (VegasPete)
Mystery / ThrillerDia memiliki penyakit...!!! Jangan mengusik miliknya jika tidak ingin mati...!!! WARNING⚠️ Cerita ini mengandung unsur kekerasan, darah, dan bahasa kasar. Yang belum cukup umur harap jangan dibaca #BoysLoveBoys Vegas Theerenpenyakul Pete Gandre: T...