O3

38 7 0
                                    

siang ini kantin sedang ramai ramainya, banyak siswa siswi yang rela mengantri agar mendapatkan makanan favoritnya. bisa dikatakan Kantin SMA Bumantara ini luas sekali, tidak heran si namanya juga sekolah elit.

aku terduduk di pojok meja kantin paling ujung, bahkan sangat ujung. Disini satu satunya tempat yang sepi, karena mungkin ini tempat nya berantakan. Maksutnya di sebelah sebelah ku banyak kursi atau meja yang sudah rusak. Heran mengapa tidak ditaroh di gudang saja. Sehingga murid tidak perlu takut bertemu dengan makhluk kecil, berjalan cepat, sebut saja tikus.

sendirian, itulah aku. Entah rasanya sulit sekali memiliki teman di era zaman sekarang. lagipula disini rata rata anak kalangan kelas atas. Mana mau berteman denganku di kalang bawah ini.disini banyak membentuk sircle sircle yang aku tau, mereka suka jajan di cafe, kumpul disana, main ke tempat tempar mewah, dari dandanannya saja sudah keliatan orang kaya. Tapi menurutku nomor satu tetap dewa si ,sudah ganteng, badannya atletis, giginya rapi, jika senyum terdapat dua lesung pipi ,sayang sekali laki laki itu jarang tersenyum. Hanya menampilkan ekspresi datar datar seperti tembok.

Dengan ditemani bakso mang ojan dan es teh bu desi, rasanya sudah cukup mengenyangkan, ah nikmat mana lagi yang kau dustakan. Suasana yang ramai tak mengusikku yang sedang makan bakso terenak menurutku ini, tiada yang dapat menandingi bakso mang ojan. bakso mang ojan is number one.

"eum eumm enak banget sii" gumamku menikmati makanan, entah bagaimana mukaku sekarang yang penuh keringat aku tidak peduli. Lagipula tidak ada juga yang memerhatikanku disini, ingat aku hanya pengamat.

jreng jreng jreng

Jreng jreng jreng

"cantik munduran dikit dong " petikan gitar menggema di seluruh sudut kantin, semua mata memfokuskan ke satu titik dimana seorang laki laki berjalan sembari memainkan gitar dan sedang tebar pesona.

"udah munduran kak" ucap malu malu yang kuketahui adik kelas terlihat dari logo seragam di sebelah kanannya.

"oh bagus gabaik maju maju, cantik nya soalnya kelewatan " ucap Genta sembari mengedipkan sebelah matanya ke adik kelas tersebut, yang dijawan dengan pipi merona adik kelas yang baru saja digombali oleh genta itu.padahal semua orang tau bahwasanya genta itu buaya, bagaimana bisa mereka semua baper akan perlakuannya. Aneh memang.

"caper" lirihku pelan. Benar, apa ada yang sama sepertiku menganggap laki laki yang seperti itu caper, entahlah aku tidak terlalu suka.

pandanganku beralih kepada laki laki disamping genta, disana ada langit yang sedang tertawa kecil menertawalan kelakuan temannya. Astagaaa, manisss begeteeee.

Tak sadar aku menggigit pipiku menahan gemas, langit memang semanis itu, dia punya dua gingsul yang menambah kadar ketampanannya. lalu tiba tiba mataku bergerak ke laki laki disampingnya langit, entah mengapa aku merasakan seperti diawasi oleh mata itu.

deg

BENAR!!! APAKAH DEWA MELIHAT KE ARAHKU.

Aku langsung lihat ke belakang barangkali dewa melihat seseorang di belakangku. goblok anca, belakangmu itu tembok. Mataku beralih ke dewa lagi dan boomm, dia sudah tak melihatku. bagaimana bisaa? apakah jangan jangan Dewa tau bahwa aku yang memergokinya berbuat mesum kemarinn. ah pasti tidak, orang aku kemarin langsung lari kok. Atau mungkin perasaanku saja ya jika Dewa tadi melihatku. Iya hanya perasaanku saja.tidak mungkin mata tajam itu repot repot melihatku yang seperti tak terlihat ini.

selesai makan aku bergegas keluar kantin, suasananya memang tak seramai tadi, namun ini bisa dikatakan banyak juga.aku merasa aneh dengan sepatuku ketika berjalan, dan benar ternyata tali sepatuku terlepas. fokus melihat ke bawah aku tidak memerhatikan ke depan, alhasil aku menabrak seseorang. Yang mengakibatkan seseorang itu sampai jatuh terduduk dibawahku. ayolah aku saja masi berdiri kokoh, masa perempuan dibawahku ini di senggol dikit tumbang.

"sheilaaaaaaaaa" seruan kedua orang yang memanggil sheila, dua orang itu langsung membantu berdiri orang yang ku tubruk tadi . HAH?!! APA SHEILA?. aku melihat siapa yang ku tabrak tadi dan ternyata benar itu sheila. Mampus anca mampus, kau berurusan dengan tokoh utama.

"yang bener dong mbak jalannya, badan gede minimal tau diri dong, kasian ni teman saya" ujar  jana pedas, oke sekarang dia sedang berbicara kepadaku kan ya? iyaaa ancaaa.

Sibuk melamun sampai aku lupa membantu sheila yang terduduk. Iya aku tau aku salah, tapi entah mengapa hatiku tercubit mendengar perkataan jana tadi ya. Badan gede badan gede badan gede, APAKAH AKU SE GEDE ITU KAHH???.

"maaf saya ga sengaja" ayolah meminta maaf adalah jalan terbaik di masalah ini, aku tidak mau mendapat tatapan membunuh dari semua sudur kantin.menjadi pusat perhatian mereka. Mana mereka menatapku seolah, menyalahkanku semua.

"iya gapapa kok, aku tau kamu ga sengaja " sahut sheila dengan sangat lembut, lihatlah muka muka penuh dengan pancaran keanggunan,kelembutan,korban yang tersakiti terdzolimi. Benar benar ciri ciri tokoh utama .

telingaku mendengar banyak yang memuji sheila saat ini, pantas saja semua orang disini mengidolakan sheila, selain cantik, kaya, dia juga mempunyai sifat yang teramat baik. dan pantas saja modelan Dewa kepincut dengan Dewi satu ini. kan tidak lucu Jika modelan Dewa kepincut dengan ku yang gendut, pendek, jerawatan lagi.

Aku berjalan cepat keluar kantin, agar berhenti mendengar suara suara orang tadi. Huft,tidak mau lagi aku berurusan dengan tokoh utama .





>>>>



aku mengerjapkan mataku perlahan, menatap kelas yang sudah sepi tidak ada orang selain aku. Kemana perginya? menengok jam dinding untuk memastikan sesuatu, ah sudah jam pulanh sekolah. Pantas saja sepi. nasib jadi orang jelek ya gini, ketiduran ga ada yang bangunin. Coba saja aku seperti sheila, pasti tidak akan dibiarkan ketiduran hingga bel pulang sekolah berbunyi.

Mengemasi barang barangku ke meja, dan memasukannya ke dalam tas. ya tas ku ini termasuk ringan lho, karena semua buku paket yang tebalnya minta ampun aku selalu taruh di loker mejaku, malas rasanya membawa buku tebal itu pulang. selain memberatkan, dipastikan tidak akan ku baca juga hehe.

mataku beralih pada stiky notes di pinggir mejaku. kertas kecil berwarna pink itu menyita perhatianku.


kalo udaaaa bangun,nanti pulangnya hati hati yaaaaa my juliet, jangan lupa makan atau kamu aja yang aku makan nyam nyam nyam ^ ^

- From your romeo



pfttttt, apa ini romeo, juliet seperti di film film kartun saja, astaga tapi kertas ini sedikit lucuu ah. Kata katanya dia ingin memakanku? Sepertinya romeo kw satu ini kanibal. huuu takutnyaa aku. Eh tapi siapa gerangan yang nulis ini? Apakah dia suka padaku? Ah jiwa jiwa ke geeranku muncul saat ini.

aku memasukan stiky note itu kedalam kantong seragamku, mungkin aku akan menyimpannya  di kamarku sebagai rekor bahwa aku punya pengagum diam diam. Hahahahaha. Padahal tidak ada yang menarik dari ku, apa yang dia lihat ya dari aku yang biasa ini. seumur umur aku belum pernah pacaran, alesannya satu

TIDAK ADA YANG DENGANKUU, APA TIDAK MIRIS TUHHH

dulu sewaktu smp aku pernah dekat dengan seseorang, dia tampan, kaya, baik juga tapi hanya di awal. dia mendekatiku seolah punya rasa suka padaku, namun itu hanyalah khayalanku karena apa? Ternyata dia hanya mendapat dare dari teman temannya, dia ditantang untuk menaklukkan hatiku yang belum pernah terisi siapapun ini. Dengan entengnya waktu itu dia bilang

" jijik gue sama jerawatnya yang ada dimana mana itu, udahlah dare nya udah gue lakuin pokonya berhenti sampe sini, nanti gue omong ke ancala "

Aku yang tidak sengaja melintas di depan gudang mendengarnya pun sakit hati, setelah itu aku berlari sembari menangis. sejak hari itu tanpa membiarkan dia repot repot bilang kalau selama ini hanya dare, aku sudah menjauhinya duluan. cari aman saja bukan. dan semenjak itu, rasanya sulit sekali untuk jatuh cinta, Takut sakit hati lagi.

>>>>








Jangan lupa vote sama komen yaww, biar aku semangat nulisnyaaa😋💅💅💅💅💅

Tengs

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AncalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang