2.41

242 46 13
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Ye Mi datang bersama dengan seorang pelayan yang bersiap mencatat makanan pesanan. Dia segera mengatakan pesanan tanpa membuka buku menu setelah mengingat makanan yang dibicarakan Xiao Sa beberapa saat lalu. Tidak ingin seseorang menyita waktu kebersamaan mereka yang berharga, dia tidak akan segan-segan mengusir para pengganggu menggunakan segala cara. Beruntung Sammo Hung mengerti apa yang diinginkan Ye Mi. Jika tidak, mungkin lelaki tampan itu akan memperlakukan sang ibu dengan tidak pandang bulu.

Mengingat itu, emosi negatif yang mati-matian ditekan kembali naik ke permukaan, tetapi tetap tidak mencemari ekspresi wajah. Dia hanya membuat gerakan yang terlihat agak bahaya, terbukti dari otot kekar yang mengeras secara tak terkendali. Namun, kegiatan itu tidak berlangsung lama. Emosi negatif hilang dalam sekejap kala merasakan sentuhan halus yang membelai punggung tangannya. Dia mendapati wajah manis sang kekasih yang menyimpan banyak gurat keanehan, terlebih pada bagian bulu mata yang bergetar ringan.

Ye Mi mengetahui dengan baik sesuatu seperti apa yang sedang menguasai diri Xiao Sa sehingga dia memutuskan untuk bertanya demi mencari kebenaran akan praduga yang dibuat, "Apakah aku menakutimu?"

Xiao Sa baru saja akan mengangguk tanpa memiliki keinginan untuk menutupi, tetapi urung dilakukan ketika mengingat kembali dia masih berpura-pura tidak mengetahui jati diri Ye Mi yang sesungguhnya. Dengan begitu, dia mulai bertingkah seperti tidak pernah ada ketakutan yang singgah. Dia menjawab dengan nada normal yang terdengar tidak memiliki sedikit pun keraguan, "Untuk apa aku takut?"

Ye Mi diam tanpa kata. Dia pikir yang dikatakan oleh Xiao Sa adalah fakta yang sebenar-benarnya sehingga memutuskan untuk tidak memperpanjang topik yang mungkin sedikit sensitif bagi pihak lain. Tanpa diketahui bahwa sebenarnya Xiao Sa menunggu Ye Mi mulai mengungkapkan jati diri. Namun, penantian tidak juga berhenti.

Xiao Sa tidak memiliki pilihan lain selain terjun langsung untuk memulai percakapan seputar diri Ye Mi. "Tuan Ye, bisakah kamu bercerita tentang dirimu?"

Wajah Ye Mi mengerut samar ketika mendengar permintaan Xiao Sa. Dia merasa heran kenapa bisa perkataan seperti itu bisa lolos dari bibir sang kekasih. "Untuk apa? Aku yakin kamu sudah mengetahuinya."

"Kenapa kamu seyakin itu?" Debaran jantung Xiao Sa tiba-tiba tidak dapat dikendalikan. Sebenarnya, mencari tahu informasi tentang seseorang bukan termasuk ke dalam kejahatan fatal. Lagi pula, dia tidak berbuat macam-macam, tidak menjual informasi, tidak mencemari nama baik pihak lain, tidak menjadikan pihak tersebut menjadi fantasi liar. Tidak seharusnya jantung Xiao Sa berpacu dengan cepat seakan-akan dia telah melakukan kesalahan yang tak termaafkan.

"Kamu menyukai sejak lama. Kamu pasti telah mencari tahu," sahut Ye Mi secara lugas.

Sial, Xiao Sa ketahuan! Namun, dia tidak ingin mengakui dengan cepat. Sudah cukup dia menjual murah dirinya selama beberapa hari ke belakang pada Ye Mi, sekarang dia ingin bersikap sedikit lebih mahal. "Kamu sangat percaya diri. Aku tidak mencari tahu apa pun tentangmu."

Ketidakyakinan menetap di hati Ye Mi. Dia tertarik untuk mengetahui lebih dalam seberapa jauh Xiao Sa dapat bertahan pada kebohongan. Kedua sikut menekan meja di hadapannya, sedangkan jari-jari yang terkepal menjadi penopang ketika wajah dimajukan beberapa centi ke depan. Ye Mi memasang raut wajah yang dipenuhi aura dominasi kuat. Ketegasan yang berbaur dengan keseriusan meneror langsung pada netra Xiao Sa, "Tidak mungkin kamu hanya diam seperti orang bodoh selama satu tahun, bukan?"

"Baiklah, baiklah, aku menyerah." Tidak mampu bertanding dengan aura intimidasi dari Ye Mi yang berhasil menggetarkan jiwa, Xiao Sa memutuskan untuk mengibarkan bendera putih. Salah satu tangan yang dipangku di atas paha pun mulai bergerak ke depan wajah, mengibas beberapa kali untuk memutus tali tatapan yang terbelit.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang