“Mengenalmu adalah kebahagian terbesarku, namun menyangka kau menyukaiku adalah kesalahan terbesarku”
Pagi ini Irsya tengah sibuk menyiapkan pr yang akan di kumpulkan pada hari ini, Irsya lupa kalau hari ini ada pr bahasa Inggris, makannya sekarang dia tengah sibuk mencari arti arti dari pr itu dengan kamus.
Waktu terus berjalan, sepertinya hari ini Irsya akan kesiangan. Akhirnya pr pun selesai Irsya bereskan walaupun waktu sudah lama berjalan.
Irsya pun langsung memasukan bukunya kedalam tas dan mengikat tali sepatunya.
"Mah Irsya berangkat ya" teriak Irsya dari depan pintu.
"E e e mau kemana?" Ucap ibunya yang mendengar perkataan Irsya, sambil bergegas menghampiri anaknya.
"Irsya udah telat nih mah" jawab Irsya jujur.
"Tapi kan kamu belum makan nak, yaudah kamu tunggu sini mamah siapin bekal dulu buat kamu, tunggu ya" Sarah pun langsung berlari ke dapur.
Irsya hanya manggut-manggut saja di tempat.
"Nih, di habiskan ya" ucap Sarah, dengan kotak makan yang di sodorkannya.
"Siap mah" lalu mencium tangan ibunya.
Kemudian Irsya menunggu bus yang lewat tak berselang lama bus pun berhenti di depannya.
Irsya langsung masuk, saat di dalam Irsya tidak melihat satu pun ada kursi yang kosong, mau tidak mau Irsya harus berdiri sampai ke sekolah.
Setelah Irsya pegangan bus pun melaju.
"Sya" panggil salah seorang yang ada di dalam bus itu.
Irsya pun menoleh ke arah orang itu, ternyata yang menyapanya adalah seorang lelaki yang sekelas dengannya.
Irsya pun tersenyum ramah pada pemilik suara itu.
Haris pun berdiri dari tempat duduknya, lalu menghampiri Irsya yang tengah berdiri.
"Sya duduk sana" ucap Haris.
"Gak usah Ris, makasih kamu aja duduk lagi" jawab Irsya.
Haris pun menarik lengan Irsya dengan lembut menuju ke kursinya.
"Duduk Sya" ucap Haris.
"Gak ada penolakan" ucap Haris kembali saat melihat Irsya terdiam.
Irsya pun kali ini menurut saja dan langsung duduk di kursi yang semulanya di duduki oleh Haris.
"Nah gitu dong" ucap Haris.
"Makasih ya Ris, tapi kamu gapapa kan kalau berdiri?" Tanya Irsya.
"Gak papa lah Sya, kaki gue lebih kuat dari pada kaki lu, lagian mana tega gue liat lu berdiri kaya tadi sampe ke sekolah" Haris pun tertawa pelan.
Irsya hanya membalas dengan senyuman manis nya saja.
Keadaan pun menjadi hening antara Irsya dan Haris keduanya kini hanya fokus pada jalan yang mereka lalui.
>>>
Bus pun berhenti di depan sekolah mereka, satu persatu penumpang turun disana.
"Sya, ke kelas bareng yo" ajak Haris.
"Mimpi apa gue semalem" ucap Irsya dalam hati.
Irsya pun mengangguk lalu mereka pun turun bus barengan dan ke kelas bareng. Kalau saja mereka telat limat menit lagi saja mungkin pintu gerbang sudah di tutup.
Irsya dan Haris pun sampai di kelas, kedatangan keduanya menjadi sorotan dari Alma, Rara, dan Nana yang sedari tadi sudah ada di kelas.
Irsya pun langsung duduk di kursi nya tanpa menghiraukan tatapan ketiga sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH BIRU
Teen FictionBanyak yang bilang jangan mencintai seseorang di 2019 kalau gamau cintanya abadi. Namun waktu itu kata-kata itu seakan hanya omong kosong saja, dan aku pun mencintai seseorang di 2019