Princess of Sorrow

26 0 0
                                    

Pada saat tanda bell untuk istirahat berbunyi.terdengar suara pengumuman dari pengeras suara.seorang guru kesenian memanggilnya untuk menemuinya di ruang guru.

"Gua ke Pak Agus dulu" kata rasyah

"Siap" jawab ketiga temannya serentak,saat melihat rasyah sedang ada urusan dengan guru.reni dan teman-temannya mendekati teman-teman rasyah.

"Hallo teman-teman bisa kami bergabung dengan kalian?" pinta reni.

Tatapan johan langsung berubah seperti ingin menjahili reni.

"Pangeranmu gak ada disini loh gak apa emang?" Sahut johan,seketika mereka entah golongan johan atau reni mereka menertawainya.wajah reni langsung memerah.

"Iihh kalian kok suka banget jahilin aku sih?" ucap reni jengkel.

"Tapi memang benar kamu jo,dia sepertinya ingin menanyakan sesuatu agar bisa lebih dekat dengan pangerannya" goda pratama diikuti tawa kecil kedua temannya yang lain.reni menutup wajahnya yang memerah dan mulai panas.

"Hahaha ya udah gabung aja gak apa kok lagi pula kita juga mau makan" ajak yudha.akhirnya reni dan teman-temannya pun duduk untuk mengakrabkan diri dengan teman-teman rasyah.sementara itu rasyah yang mau turun ke lantai bawah dihentikan oleh dini dengan memegang pundaknya.rasyah pun menoleh dan bertanya-tanya apa yang diinginkan dini dalam benaknya.

"Kamu lari sampai ngos-ngosan gini,ada perlu apa sama aku din?" Tanya rasyah,dini pun berusaha mengatur nafasnya sebelum menjawab pertanyaan rasyah.

"Kamu jadian sama reni syah?" Tanya dini ke rasyah.

"Hah?kenapa kamu punya pikiran seperti itu din?gak jelas banget" jawab rasyah.

"Apa-apaan coba wajah itu?" Dini sedikit jengkel karena rasyah memandang illfeel dirinya.

"Pfttt hahahahaha ya udah iya iya aku percaya kok sama kamu syah.aku hanya sedikit penasaran aja" lanjut dini.

"Kamu menghentikanku hanya untuk ini?huwah cewe emang makhluk yang membingungkan" sekali lagi rasyah memasang wajah yang membuat dini tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha ya udah sana sana,perutku sakit kalau kamu memasang wajah seperti itu terus" ucap dini yang tidak bisa mengontrol tawanya karena wajah rasyah yang seolah jijik dengan asumsi orang yang salah kepadanya.

Rasyah meninggalkan dini yang masih terpingkal-pingkal mengingat wajah yang dibuatnya.sesampainya di ruangan guru rasyah langsung menghampiri pak agus yang memakai baju batik dan mimiliki postur badan kurus.pak agus terlihat sedang memilah-milah hasil dari para siswa.

"Pak,bapak memanggil saya ada apa ya?" Tanya rasyah

"Oh kamu sudah datang syah,sebentar kamu tunggu dulu" jawab pak agus yang langsung berdiri untuk membuka loker kerjanya.beliau menyerahkan beberapa kertas kepada rasyah.

"Ini karya kamu kan?" Tanya pak agus

"Iya benar pak,kenapa ya?" Jawab rasyah disertai pertanyaan karena dia bingung kenapa karyanya dikembalikan.

"Syah kamu mau ikut lomba melukis bulan depan?" Tanya pak agus lagi antusias.rasyah pun menggelengkan kepalanya tanda dia tidak ingin muncul dalam perlombaan.

"Tapi kenapa syah?karyamu bagus loh" tanya pak agus tidak puas dengan penolakan rasyah.

"Maaf pak,saya bukan melukis karena suka tapi karena mood saja.makanya ada baiknya bapak pilih orang yang memang hobby menggambar." Tegasnya

"Maksud kamu?" Pak agus malah makin penasaran terhadap rasyah.

"Maksud saya kalau saya tidak ingin melukis ya meskipun diperintah atau ditekan seperti apapun ya saya tidak akan mau melukis kalau pun keadaan memaksa harus saya hanya akan melukis sesuka saya,yang penting tugas saya selesai" jelas rasyah

Pride And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang