I Know So You Don't Have To Tell Me

49 4 2
                                    

"Memikirkan apa yang dikatakan orang lain tidak lah berguna.karena kita tidak hidup dalam pikiran mereka"

~Rasyah~

***

Senyuman kembali menghiasi wajah gadis itu,well mungkin memang benar senyum adalah cara terbaik untuk mengelabui orang lain.

"Kenapa kamu suka baca buku yang memakai bahasa berat seperti ini syah?" Tanyanya.

"Ah,tidak ada alasan khusus karena aku sudah terbiasa aja sih" atau mungkin aku hanya suka bahasa yang tidak bisa dicerna banyak orang agar orang itu tidak mengetahui banyak hal tentang segala sesuatu terlebih tentangku.

"Begitu ya" balasnya sembari langsung duduk di sampingku.

"Then,hanya itu keperluanmu?" Dia pun mengangguk.

"Kamu tahu syah,masuk di sekolah ini sepertinya tidak cocok denganku.tapi saat melihatmu berkunjung di perpustakaan aku mulai berpikir kalau aku juga harus beradaptasi dengan lingkungan ini" lanjutnya.

"Jadi kamu mau bilang kalau kamu terpaksa masuk sekolah ini?"

"Tentu tidak,aku masuk ke sekolah ini karena aku pikir aku bisa menjadi lebih baik lagi daripada aku yang dulu.tapi ya siapa yang menyangka kalau aku masih saja seperti dulu" jawabnya.aku terdiam sejenak,aku memahami apa yang dikatakan gadis ini.perubahan memang tidak selalu buruk akan tetapi niat dari memulai perubahan itu lah yang menuntun ke hal yang buruk.

"Dulumu ini adalah karena kamu suka buku?berbeda dengan mayoritas murid disini yang suka hal-hal berbau fashion dan lain-lain bukan?"

"Eh?kenapa kamu bisa tahu syah?" Tanyanya.ya siapapun bisa tahu juga kalau dirimu ini seperti itu,karena dari semua tempat kamu memilih tempat,dimana tempat itu tidak populer tapi bisa membuatmu nyaman yaitu perpustakaan sekolah ini batinku.

*sigh "pertama kali aku melihat wajahmu disini itu sudah menjawab pertanyaanmu.kalau kamu merasa bahagia disini kenapa kamu harus mengikuti jejak orang lain yang sama sekali tidak cocok denganmu?"

"Tapi ..." wajahnya tertunduk lesu.

"Namamu reni bukan?apa kamu tahu reni dalam bahasa spanyol memiliki arti ratu.dan dalam indonesia mempunyai arti sang penakluk?"

"Eh?"

"Kamu mungkin heran kenapa aku bisa mengetahui semua ini,tapi percayalah aku mengetahui semua itu dari buku.well sebelum peradaban maju seperti sekarang ini.buku adalah jendela dunia,kita bisa memahami apa pun di dunia ini lewat buku karya orang-orang besar.jadi tidak ada salahnya juga kalau kamu menyukai buku atau sampai disebut kutu buku.karena itu sudah menjadi karakteristik kamu,lagi pula mereka mungkin bisa menertawaimu karena kamu berbeda tapi kamu juga bisa menertawai mereka karena mereka sama saja.jadi tidak ada salahnya menjadi diri sendiri ren"

Dia terlihat sangat lega dan bahagia ketika mendengar penjelasanku itu terlihat jelas di wajahnya.kita memang hidup dengan idealisme masing-masing oleh karenanya jangan sampai idealisme kita tergerus oleh idealisme yang sudah menjamur di masyarakat.

"Makasih ya syah" ucapnya dengan senyuman manis yang terlukis jelas di wajahnya.aku pun mengangguk,ah aku ingin pulang.aku tidak ingin lagi jadi pelipur lara untuk orang lain hari ini.

Jam istirahat pun selesai,entah sejak kapan mata seluruh manusia disini terus memandang ke arah kami.aku harap setelah ini tidak ada rumor yang bertebaran lagi.

Sesampainya di kelas aku langsung meletakkan kepalaku di atasnya.ah sungguh hari yang sangat aneh batinku.tidak lama bu christin pun memasuki kelas kami,aku baru ingat kalau pelajaran terakhir adalah pelajaran bahasa inggris.bu christine tersenyum ke arahku dan aku pun membalas senyumnya.saat dia memulai pelajaran,aku hanya memutar-mutar bolpoinku.

Pride And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang