The Chain

22 0 0
                                    

"apa benar kamu maafin aku syah?" tanya dini memastikan

"lu jangan-jangan mikir gua masih ada rasa sama dea ya? *sigh* "ucap rasyah dengan menghelah nafas panjang

"din,mungkin lu gak percaya tapi saat gua dapati dia menerima orang lain.gua merasa lega dan gak ada penyesalan juga" lanjut rasyah.

"eh apa itu benar syah?"

"iya,tujuan gua itu hanya untuk mengungkapkan perasaan gua waktu itu,dia mau menerima gua atau gak itu bukan masalah.yang penting gua udah ngomong kalau gua suka sama dia dan tentu saja ketika gua melihat dia menerima cowo lain hati gua lega juga.paling tidak dia bisa punya pacar yang setara dengan dia,lagi pula apa masih zaman sekarang ditolak tapi masih kepikiran soal itu.huwah jadi budak biasa aja masih lebih baik karena dapat upah meski sedikit daripada jadi budak cinta yang malah buat depresi" jelas rasyah dengan memasang wajah yang seolah hal itu menjijikan.

dini hanya bisa tercengang dengan ucapan rasyah itu.setelah dia tersadar dari keheranannya dia pun tertawa kecil dan berkata "kamu aneh ya syah hihihi"

"aneh?ya mungkin bisa kamu bilang begitu" rasyah pun tersenyum manis kepadanya.senyuman itu membuat dini terdiam dan membuat wajahnya memerah serta jantungnya berdegup dengan kencang.

"ya udah aku balik dulu,sudah malam.see ya" rasyah pun berlari meninggalkan dini yang saat itu masih mematung terpesona karena dia.

Dalam setiap hentakan kakinya saat lari,rasyah tersenyum dalam benak rasyah dia sangat lega karena ternyata di mata orang lain dia memang dipandang tidak pantas menjadi kekasih dea.ini menjadi suatu pencapaian yang bagus untuk hidup normal seperti dulu persis seperti yang dia harapkan.

tapi Tuhan sepertinya tidak ingin rasyah selalu merendahkan dirinya sendiri.di persimpangan tempat dia bertemu segerombolan anak perempuan kelas 3 dari sekolahnya.saat berlari melewati mereka rasyah mendengar mereka mengucapkan kata-kata "biar kapok tu anak kelas satu dan dengan begini dia gak akan berani kecentilan lagi dihapadan josh" seketika raut wajah rasyah berubah dia memperlambat larinya."tahan dirimu rasyah,jangan melakukan hal yang tidak perlu.ini tidak ada hubungannya denganmu" kata-kata itu terus terucap berulang kali dari mulut rasyah,setiap dia berucap dia terus mengeraskan kepalan tanganya.otak rasyah dipenuhi pertanyaan kenapa?kenapa?kenapa? yang terus bergema di otaknya dan dia mencoba menyangkal dengan ucapan yang dia terus ucapkan dari tadi.

"ah sial....." dia pun berlari ke arah sekolahnya.sepanjang perjalannnya dia mengutuk dirinya sendiri yang selalu ingin terlibat masalah."sial....sial.....sial...." itu terus yang dia ucapkan.

sesampainya di lucian dengan nafas yang terengah-engah.terdengar suara lelaki yang menegurnya dari arah depan."loh rasyah kan?ada apa le?kok seperti dikejar setan kamu iki" ucap Pak Huri security di Lucian.setelah rasyah mulai bisa mengatur nafasnya,rasyah pun menatap Pak Huri dan bertanya "pak apa ada siswa yang belum pulang dari sekolah hari ini?"

"Ya ndak ada toh le,ini sudah hampir jam 8 malam mana ada toh siswa yang masih di sekolah?" jawab Pak Huri dengan heran."memang ada apa toh le?" Pak Huri bertanya balik.rasyah berpikir sejenak,dia tidak ingin memulai masalah yang akan berdampak lebih besar ke depannya.

"Ah gak cuman tanya saja pak,soalnya tadi saya janjian sama teman saya.dan kebetulan teman saya membawa buku saya yang dimana buku itu berisi PR yang harus dikerjakan" ucap rasyah,sekali lagi dalam benaknya kenapa dia harus berbohong seperti ini.

"Oh gitu toh,eh sek sek tadi iku kalau ndak salah ada kakek-kakek pakai motor tanya apa cucunya sudah pulang atau belum.mungkin sekitar jam 6 an,ya bapak jawab sudah ndak ada orang di sekolah.itu temanmu toh?" jelas Pak Huri sembari bertanya kepada rasyah.rasyah pun hanya mengangguk "Pak bolehkah saya masuk sebentar?saya ingin memastikan mungkin teman saya menaruh buku saya di bangkunya atau bangku saya.hanya 15 menit pak,boleh kah?" pinta rasyah.Pak Huri berpikir sejenak dan akhirnya menganggukan kepalanya.

Pride And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang