PROLOG

535 28 7
                                    

"Ayo kita menikah!"

Sebuah kalimat ajakan yang lebih terdengar seperti kalimat perintah itu disuarakan dengan lantang oleh seorang pria yang berdiri di belakang seorang gadis yang tengah asik menatap suasana danau di malam hari.

Sang gadis membalikkan badannya menghadap ke arah si pria. Ditatapnya pria itu agak lama kemudian menunduk menatap tanah di bawahnya. Tak lama kemudian gadis itu melangkahkan kakinya mendekati si pria yang memang berdiri agak jauh darinya. Sang gadis berhenti ketika ia sudah berada tepat dihadapan si pria dan menyisakan jarak satu langkah darinya.

Sang gadis kembali menatap si pria tepat di manik matanya dan si pria juga menatap sang gadis sambil menunggu reaksi lain dari sang gadis yang daritadi hanya diam sambil menatapnya. Angin berhembus diantara keheningan mereka, membuat rambut sang gadis sedikit berantakan. Sambil membenarkan rambutnya sang gadis tersenyum, kemudian mengisaratkan kepada si pria untuk mendekat, berniat membisikan sesuatu.

"Silahkan cari korban lain. Gue gak berminat dengan permainan."

Sang gadis menjauhkan dirinya dari si pria, menatapnya sebentar, kemudian menjulurkan tangannya untuk menepuk bahu si pria, setelah itu berjalan dengan santainya melewati si pria yang masih bergeming.

***

Hai...haiii... aku lagi bikin cerita baru nih hehe. Belum tau sih bakal sepanjang apa, tapi kayaknya agak lebih panjang dari cerita lain yang aku bikin disini. Ada yang penasaran gak nih?

-a.r.a

LINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang