Chapter 18

6.2K 643 13
                                    

Sekar tertidur dalam pelukan erat Keyra.

Hal itu sudah di prediksi kan karena Keyra telah meminta salah satu Karyawannya untuk menaruh obat tidur yang efeknya agak lama untuk mulai bekerja.

Ya, Kafe yang Sekar dan Keyra Kunjungi adalah Kafe dibawah Naungan Perusahaan Keluarga Keyra.

Jadi, Memasukkan hal semacam ini sangat lah mudah untuk Keyra Lakukan.

Mungkin cara ini terlalu Ekstrim untuk dia gunakan kepada putri nya sendiri.

Tapi, Kerinduan nya kepada sang anak sangat lah tidak terbendung, kesempatan yang datang kali ini tidak mungkin keyra sia-sia kan.

Lagi pula sejak awal Sekar memang harus berada di sisinya.

Anaknya yang manis, tidak boleh ada di sisi Iblis Berkedok Malaikat itu.

Jadi, jika bahkan caranya salah dengan menculik anaknya sendiri.

Keyra tidak merasa bahwa dirinya salah, selama 10 tahun ia hidup bersama sang putri. Tidak mungkin ikatan nya jauh lebih lemah dibanding kan ikatan Putri nya dengan sang mantan suami. Keyra merasa ikatannya jauh lebih kuat dan erat dibandingkan ikatan putri nya dan si mantan suami.

Menunggu setengah jam perjalanan, waktu janji antara Sekar dan Diana hanya tersisa satu jam lagi.

Dan semua kondisi nya masih Aman, para penjaga yang di tugaskan menjaga Sekar masih tidak menyadari bahwa Wanita dan Gadis kecil yang sedang berbincang di Kafe itu telah berubah digantikan oleh lain.

Namun, bertepatan dengan Keyra Sampai kerumahnya Rumah sang Suami Jonhsen Genandra.

Yver yang baru kembali dari hal yang di tugaskan Sekar kembali ke kafe lebih cepat dari yang diharapkan.

Dan.

Ya?!.

Yver dengan sekejap bisa mengetahui bahwa gadis kecil yang memakai baju yang sama dengan Nona mudanya itu bukanlah sang Nona Muda.

Dengan Sigap dan cepat, Yver memanggil penjaga yang ditugaskan menjaga Sekar.

Meminta keterangan singkat tentang kelalaian yang mereka lakukan.

Lalu setelahnya segera menelpon Ardan di tengah tengah kesibukan Meeting sang tuan.

Meeting yang dilakukan dengan Rival nya Alias Musuh Bebuyutan Ardan.

Ring!

Ring!

Ring!

"Tuan Smith, Lebih baik Anda Segera mengangkat Telepon mendesak itu. Sebelum melanjutkan kembali Pembahasan kita"Tekan Richard Sopan sambil menatap remeh Ardan.

"Terima Kasih, Atas Perhatian nya Tuan Bon Holk"Jawab Ardan membalas Tatapan Richard.

Lalu, dengan santai mengambil Handphone nya dan berjalan keluar dari  ruang Rapat.

Menyalakan Fitur Handphone nya, Ardan melihat Banyak nya Panggilan tidak terjawab dari pihak Yver.

'Ada Apa Sebenarnya?'Batinnya atau mungkin. Pemikiran yang terlintas dalam benaknya saat melihat Panggilan dari Yver yang terkesan Panik.

Ring!

Ring!

Ponsel itu berbunyi lagi, Tapi kali ini dering telepon lebih cepat menghilang dibandingkan sebelumnya nya karena Kecepatan Ardan dalam menerima Telepon.

"Ada Apa?!"Tanya Ardan Dingin dengan Nada suara yang tidak baik-baik saja.

Ia kesal, Musuh nya mendapatkan kesempatan untuk Mengejeknya padahal tadi dia berada dalam keuntungan saat bernegosiasi.

Become The Male Protagonist's Favorite ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang