Suzy nunduk terlamun meratapi makanan saat ini.
" Kenapa Kak?"
Krystal nanya. Irene melirik sambil dia menguyah sarapannya.
" Gak ada." Geleng Suzy buat lanjut makan sampai Irene dan Krystal lempar tatapan heran, bingung dan aneh.
Suzy kepikiran sama Rosie semalam. Dia kayaknya pilih Jennie deh. Suzy pun menyadari banyak hal jika Jennie lebih paham dan lebih lama bersama Rosie.
" Makan dulu Rosie."
" Iya Bu. Bentar." Jawab Rosie yang segera menyelesaikan menyapu lantai lima ini.
Dia akhirnya berhenti. Mengambil makan siangnya di dapur rumah sakit karena kebetulan disana ada sisa makanan dari pasien-pasien yang udah di beri duluan dan sisa makanannya lumayan banyak.
Sibuk Rosie duduk lesehan di lantai. Dia menguyah sambil mikir gimana caranya supaya bisa bayar kontrakan bulan ini? Uangnya kurang banyak. Soalnya kalau Rosie kerja di tempat pabrik susu itu, gajinya perhari. Sedangkan gaji di rumah sakit perbulan.
" Hallo pak. Anu... Rosie mau ngomong."
Sebelum di tagih, Rosie segera menelpon bapak kontrakan untuk membahas hal ini. Dia mengeluh dulu soal keuangan tentunya. Juga kerjaan pindah gak di tempat pabrik susu lagi.
" Bulan kemarin kamu telat 1 bulan Rosie. Jadi kamu harus bayar untuk 2 bulan ini. Bulan Agustus nanti kamu juga bayar yang baru."
Rosie membuang pelan nafasnya. Dia memberikan janji pada pemilik kontrakan jika pembayaran akan segera lunas sebelum bulan Agustus.
" Jual aja ya?" Gumam Rosie. Ngeliatin sepedanya yang udah nemenin dia kemana-mana 2 tahun ini.
Akhirnya Rosie memutuskan untuk menjualnya. Meski dari hasil jual gak banyak, tapi uangnya langsung dia bayar kontrakan.
Dia harus rela melihat sepedanya di bawa orang. Dia bahkan memberi lambaian saat sepedanya di angkut naik ke atas mobil pick up.
" Sisanya segini." Ucapnya. Dia duduk di atas karpet rumahnya. Mulai menghitung cepat receh dan lembaran uang yang tersisa.
" Bayar semua ajalah. Biar September nanti gak telat." Ucapnya. Dia memikirkan kontrakan ini karena Rosie butuh tempat tinggal.
" Puasa aja 2 hari! Makan pagi terus nanti malamnya lagi. Cukuplah!" Katanya. Dia masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini.
Gak lama mobil Jennie datang. Seperti biasa, BMW ini parkir di tempat yang sama dan orangnya juga langsung naik tangga semen buat ke kontrakan Rosie di lantai 2.
Toktok!! Terketok sudah pintu.
" Iya!! Tunggu!!" Teriak Rosie di dalam yang buru-buru membereskan ini, meletakkan celengan itu ke bawah meja.
" Tunggu~!" Katanya. Membuka kunci pintu dan muncul Jennie dengan senyuman manisnya.
" Masuk Jennie."
Jennie mengangguk. Dia melangkah masuk ke dalam dan Rosie menutup pintunya lagi.
" Jennie gak kerja?"
" Baru dari kantor. Kamu gak kerja?"
" Udah selesai."
" Kok cepat? Biasanya jam 3."
" Iyaa soalnya izin tadi."
" Kamu sakit?"
" Gak. Ada keperluan tadi."
" Oohh gitu. Aku bawain makanan. Kamu udah makan?"
" Belum."
" Makanlah dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jove 17 | For J ✓
FanfictionRosie menghilang setelah dia udah buat Jennie suka dan sabar menunggunya menyatakan perasaan. Tapi saat 5 tahun kemudian, keduanya bertemu lagi. --- Jove = J-ennie l-OVE