2012
Hari demi hari Eren lalui dengan berbagai rintangan dan hal-hal menantang lainnya. Ini benar-benar tuntutan profesi dan juga tanggung jawabnya sebagai abdi.
Setelah menempuh pendidikan, pelatihan, melewati proses magang, dan lain sebagainya, Eren bisa dikatakan telah menapakkan kakinya di panggung cita-cita.
"Halo, Sa. Lagi ngapain?" tanya Eren kepada Mikasa melalui sambungan telepon.
"..."
"Ah, ya udah, kamu aja yang urus. Gak apa-apa. Aku masih belum bisa keluar sekarang, nanti kurang personel kalau tiba-tiba ada hal gawat darurat."
"..."
"Okay, Sayang. Kabarin aja nanti ya lewat messenger atau kirim email juga boleh. Sekalian kirimin foto terbaru kamu, ya, hehehe. Aku kangen banget soalnya."
"..."
"Iya, paham. Sabar, tinggal beberapa bulan lagi aku pulang."
"..."
"Aku juga bakal kirimin foto aku. Tenang."
"..."
"APA? Yang sexy? Awww."
"..."
"Enggak-enggak, aku bercanda. Tapi kalau serius ya gak apa-apa. Aku dengan senang hati menerima fotonya, Sayang, hehehehe."
"..."
"Ih, jangan ngambek. Aku transferin duit nih buat beli es krim, gimana?"
"..."
"Hehehe. Udah, ya. Please ... jangan marah lagi. Okay? By the way udahan dulu, ya. Aku gak enak udah kabur ke toilet hampir 15 menitan."
"..."
"Iya, Sayang. Makasih udah ingetin aku. I love you, Mikasa." []
![](https://img.wattpad.com/cover/346919799-288-k560330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlasting | Eremika (Attack on Titan)
Fanfic[Completed] Jika aku harus hidup seorang diri di bumi ini, maka tak akan ada orang lain lagi yang bisa kucintai. Lantas jika aku dilahirkan kembali, tentu aku ingin bertemu denganmu lagi.