Sudah sekitar 2 minggu berada di sekolah, dan Emi sama sekali belum mendapat teman cewek satu pun.
Memang benar di jurusan kecantikan anak cewek sangat mendominasi. Namun entah mengapa, setiap Emi berbicara, mereka mengabaikannya. Seakan-akan, sosok Emi tidak ada di sana.
Apakah gara-gara Janghyun lebih memperhatikan dirinya daripada yang lain? Mereka pun jadi cemburu, lalu daripada memilih kekerasan yang akan tambah merugikan mereka, mereka hanya mengambil rute untuk mengabaikannya setiap Janghyun tidak ada. Contohnya seperti sekarang ini.
Emi ingin ikut nimbrung kepada empat teman kelasnya yang sedang asik mengobrol sesuatu di tempat duduk belakang. Namun ketika dia memutar balikkan tubuh ke belakang untuk menyapa, wajah ceria mereka langsung berubah jijik. Mereka juga segera pergi dari sana, menuju ke tempat yang agak jauh darinya.
Emi bohong kalau dia tak merasa sakit hati.
Jadi protagonis kita hanya duduk diam di tempat duduknya, sambil merenung, bermain handphone, atau membaca buku. Dia tidak menyangka jika kehidupannya di sekolah akan seperti ini. Dia kira, ia akan mendapat banyak teman, tertawa bersama, belajar bersama, pergi jalan-jalan bersama...
"Emi, selamat pagi." Kepala sang empunya nama mengadah ke atas, dirinya melihat Janghyun yang datang sambil memunculkan senyum pesonanya.
"Pagi juga, Janghyun," balas Emi turut ikut tersenyum. Sebelumnya ia memanggil lelaki itu dengan embel-embel 'nim', tapi sedetik kemudian Janghyun segera menyuruh Emi untuk berhenti memanggilnya pakai tanda kehormatan. Karena mereka seumuran, jadi nggak perlu.
Mata coklat protagonis kita memperhatikan langkah lelaki berambut gulali tersebut yang mendekat ke tempat duduk samping Emi. Janghyun tukar tempat duduk sama cewek sebelumnya yang duduk di samping Emi sehari setelah hari pertama sekolah.
Dia adalah satu-satunya orang yang mau mengobrol dan berteman dengan Emi. Tanpa adanya muka dua.
"Kamu sudah belum mengerjakan tugas biologi Bu Yuna?" Janghyun bertanya, dibalas anggukan oleh si gadis.
"Sudah kukerjakan, kok. Ada apa memangnya?"
Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, rasanya malu jika ia mengatakan hal ini pada Emi. "Sebetulnya... Aku kurang paham dengan penjelasan Bu Yuna beberapa waktu lalu, jadi aku hanya mengerjakan sebisanya saja. Lalu... Uhmmm... Kalau kau bisa, aku ingin minta diajarkan olehmu," katanya, membuat senyum sumringah mekar di wajah cantik gadis di samping.
"Tentu saja boleh! Bagian mana yang tidak kamu ngerti?"
Janghyun mendekatkan meja dan kursinya pada Emi agar belajar mereka jadi lebih gampang. Pria tersebut mengabaikan bagaimana tatapan kecemburuan anak kelas mengarah kepada mereka. "Pertama, bagian ini... 'Apa yang dimaksud dengan Ruang Lingkup Biologi?''"
"Ah, ini... Jawabannya gampang—" Ketika Emi hendak menjelaskannya ke Janghyun, tiba-tiba saja ada yang memotong ucapannya.
"—Janghyun, kenapa tidak bertanya padaku saja? Aku juga bisa mengajarimu, kok." Dia adalah si orange. Orang yang turut menindas Emi saat pertama kali masuk sekolah.
Selama dua minggu ini, trio berwarna itu tidak melakukan apapun. Mereka hanya sibuk mengabaikan Emi dan menempel pada Janghyun walau lelaki satu-satunya di jurusan kecantikan ini sudah secara lembut menolak kehadiran mereka.
Emi sih tidak masalah. Hanya saja dia merasa khawatir kepada Janghyun yang tampaknya merasa terganggu oleh mereka. "Kalau begitu, apakah kamu tau Ruang Lingkup Biologi?" Dia pun mengasih pertanyaan tersebut ke Orange.
"Tentu saja aku tau. Ruang Lingkup Biologi merupakan kajian dan bahasan tentang interaksi sosial antar individu, kelompok, dan masyarakat Biologi."
Janghyun mengangkat kedua alisnya saat Orange menjawab, dan orange langsung berpikir kalau Janghyun terpesona olehnya. Lelaki itu lantas menoleh pada Emi, menunggu jawaban yang keluar dari sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝗠𝗜 -: ̗̀➛ Lookism
Fanfiction✎ HANYA ada satu kalimat yang bisa mendeskripsikan dirinya; "Kukira cuma gadis culun biasa dari departemen kecantikan, ternyata yakuza yang berhasil mengalahkan Jonggun." Lebih baik jangan gegabah. _________ Lookism is not mine! Th art is not mine...