🍀 two 🕊️

10 5 0
                                    

Ailla menghela napas kasar, ia berdiri di jembatan sungai Han. Ya Ailla ada di Korea, Danielle benar-benar menepati janjinya tapi ia harus di tinggal sendirian karena setelah mendarat di Incheon International airport Danielle langsung pergi ke Daegu, menemui nenek nya dan meninggalkan Ailla di Seoul.

Sebelum itu Danielle mengajaknya untuk ikut ke Daegu, tetapi Ailla menolak dengan dalih nanti ga ketemu Jay :), jadilah Danielle hanya mengiyakan saja keinginan temannya dan meninggalkan di Seoul sebelum itu juga Danielle memberi Ailla kartu kredit hitam emas, katanya sih itu untuk Ailla belanja di Seoul, Ailla tentu saja berseri-seri di beri kartu idaman semua orang itu, lagian siapa yg g mau di kasih black card secara cuma-cuma? di tambah, suruh di habisin lagi uangnya, mungkin hanya Danielle pada Ailla (?)

Nah sekarang ini Ailla sedang merasa bosan setelah menghabiskan waktunya di tempat karaoke selama 2 jam dan setengah jam di restoran bergengsi di Seoul (?)

Ailla menatap tak minat ke arah sungai di bawahnya, malam ini terlihat begitu sepi.

Ailla melirik jam tangannya yg sudah menunjukkan pukul 11.30 KST, pantas saja sepi, sudah larut ternyata.

Dari arah kiri sekilas Ailla melihat seseorang berlari kesetanan, Ailla mengerutkan keningnya heran.

Ailla naik ke pagar pembatas dan duduk di sana, posisinya kayak mau bundir gitu(?) dengan kaki yg menggantung ke luar pembatas.

Tiba-tiba si pemuda itu melintas, Ailla tahu karena langkah kaki nya yg begitu nyaring di tambah ia berlari-lari.

"dia pake pantofel sambil lari-larian, sinting" gumam Ailla.

Ailla melirik ke pemuda yg sudah berjalan ke depan itu, pemuda itu mengenakan pakaian formal.

Pemuda side.

Pemuda itu berbalik arah ketika tadi ia tak sengaja melihat seseorang yg tengah duduk di pembatas jalan (?)

Ia kembali berlari, dan mengabaikan peluh yg membasahi tubuhnya.

Pemuda itu langsung menarik tubuh sosok itu hingga mereka terjatuh bersama.

Ailla- gadis itu tersentak ketika seseorang tiba-tiba menariknya dan membuat dirinya jatuh ke tubuh si pemuda itu.

Posisinya kayak backhug gtu(?)

"HEI!" Ailla berseru sebal, lalu ia bangun dan menatap laki-laki itu tajam.

"kenapa sih lo?!" ujarnya tak santai, sementara laki-laki itu segera bangun dan menatap Ailla.

"jangan bunuh diri, jalan mu masih panjang!" katanya sedikit ngos-ngosan.

Tiba-tiba dari arah kiri mereka terlihat beberapa orang berpakaian formal yg sedang berlarian.

Seketika pemuda itu membulatkan matanya dan langsung menarik tangan Ailla, membawanya berlari bersama.

"HEI ITU TUAN MUDA!" seru segerombolan orang itu, dan mengejar mereka dengan kecepatan tinggi.

"WOEE NGAPAIN LO NGAJAK GUE LARI?" seru Ailla di tengah-tengah lari mereka.

Pemuda itu hanya diam sambil terus membawa Ailla berlari, yg mana Ailla harus ikut berlari juga, gak mungkin di seret kan?

"tolong bantu saya! bawa saya kemanapun!" ujar pemuda itu yg sudah tak kuat berlari.

Sekarang giliran Ailla yg membawa pemuda tadi berlari, Ailla menggenggam erat tangan laki-laki itu dan berlari ke area apart elite di sekitar situ (?) dengan kecepatan kuda membuat si pemuda susah mengimbangi nya jadilah sekarang kayak Ailla menyeret tubuh si pemuda.

Ailla langsung masuk ke dalam salah satu gedung yg berjejer rapih itu (?) dan segera memasuki lift.

Skip

Mereka berdua berada di dalam apart milik Ailla, si pemuda tadi membuka maskernya membuat Ailla termangu selama lima menit kemudian ia menjerit.

"ELO?!" seru Ailla terkejut.

Cowok yg duduk di sofa mengerutkan keningnya heran, lalu jantung nya tiba-tiba deg-degan, entah karena apa efek berlari mungkin.

"kamu kenal saya?" tanya nya, membuat Ailla mengangguk ribut.

"YA IYALAH SIAPA YG G KENAL LO?! LO KAN NI-KI ENHAYPEN!" seru Ailla histeris (?) membuat pemuda itu terkekeh kecil melihatnya, lah?

Kemudian Ailla pergi ke dapur dan kembali membawa dua kaleng minuman.

"minum dulu, aus kan lo" katanya.

Ni-ki langsung mengambil minuman yg masih di segel itu, membukanya dengan kasar dan langsung meneguk nya hingga sisa setengah.

"terimakasih" katanya setelah selesai minum.

Ailla hanya mengangguk saja.

"lo kok bisa di kejar-kejar?" tanya Ailla kepo.

Ni-ki terdiam dan menghela napas pendek, serta air muka nya yg berubah menjadi tak enak di pandang.

"ehhh kalau g mau ngasih tahu gapapa, itu kan privasi lo" kata Ailla gak enak.

Ni-ki mengangguk kecil, "kamu mau bantu saya?" tanya nya, membuat Ailla mengerutkan keningnya dalam.

"bantu apa nih?" tanya Ailla balik.

"jadilah kekasih saya"

BRUK!

Ailla langsung jatuh dari kursinya setelah mendengar penuturan Ni-ki, membuat Ni-ki panik melihatnya.

"Eeh kamu gapapa?!" kata Ni-ki sambil membantu Ailla duduk kembali ke posisinya.

Ailla masih diam selama 7 menit kemudian ia menjerit.

"LO NEMBAK GUE?!" serunya membuat Ni-ki mengusap kupingnya yg berdengung.

Ni-ki menggaruk tengkuknya yg tak gatal, "saya hanya tak ingin di jodohkan, orang tua saya menjodohkan saya dengan anak teman bisnisnya, saya tidak mau, karena gadis itu adalah enjin yg um terobsesi dengan saya?" ujar Ni-ki panjang.

Ailla mengangguk paham, "terus kenapa mintol sama gue? asal lo tau ya gue juga enjin, lo gak kepikiran kalau nanti gue juga sama kayak dia? eh tapi gak sih, gue lebih milih morotin duit lo aja daripada obsesi mah" ujar Ailla tak tahu malu.

"tidak ada alasan apapun, kamu boleh kok minta berapapun yg kamu mau, saya tak masalah, mau kamu minta pulau pun akan saya berikan" kata Ni-ki santai.

"gue sih hayu-hayu aja, sekalian buat pamer juga, tapi kenapa gitu?" ujar Ailla.

Ni-ki menggelengkan kepalanya kecil, "hmm entah, saya hanya mengikuti insting saja, kamu mau?" kata Ni-ki.

"mau apa?" tanya Ailla bingung.

Ni-ki menghela napas, "kamu mau jadi kekasih saya? sekalian buat pamer juga sama mereka" kata Ni-ki.

"anjing ini mah gak romantis," gumam Ailla yg masih bisa Ni-ki dengar.

Ni-ki terkekeh mendengarnya, "saya memang bukan laki-laki yg romantis, jadi kamu menolak pria tak romantis ini?" kata Ni-ki membalas gumaman Ailla.

Ailla menggeleng ribut, "gak gak, gak mungkin gue melewatkan serbuk berlian kayak lo! lumayan kan stok cogan di real life gue bertambah" balas Ailla ribut.

Lagi-lagi Ni-ki terkekeh, dan menatap Ailla dengan ekspresi tak terbaca.

"jadi bagaimana?" tanya Ni-ki.

"gue mau! asalkan privasi nanti takut putus malah di ejek" kata Ailla suuzon, membuat Ni-ki menganggukkan kepalanya.

"sekarang kamu milik saya," ujar Ni-ki membuat Ailla tersedak salivanya sendiri.

"bisa gak sih lo jangan pake saya-kamu!" tutur Ailla sedikit kesal (?)

Ni-ki mengerutkan keningnya heran, "kenapa?" tanya nya.

"kayak om-om wetped tau!" balas Ailla lalu tiba-tiba tertawa, gila.

Ni-ki geleng-geleng kepala melihat tingkah kekasihnya eh (?)

TBC.

★ Dear Nishimura || NI-KI ENHYPEN ft FanGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang