Chapter 6

19 0 0
                                    

Hah hari Senin.. Hari dimana dengan segudang aktivitas yang melelahkan. Hari dimana Nayla akan bertemu dengan Luke and the genk yang pasti akan membuat hari-hari Nayla sangaaaaat melelahkan.

Padahal sudah tiga hari Nayla berusaha tidak menampakan batang hidung nya yaaaa di karenakan hari Jumat dosennya mengabari bahwa beliau ada urusan di luar kota dan kelas di pindahkan ke hari selasa. Dan hari Sabtu dan Minggu memang biasanya setiap weekend Nayla hanya bermalas-malasan di flat kecil yang disewanya dengan membaca buku, dan menonton dvd kesukaannya.

Dan terpaksa lah di hari Mon-ster=Monday monster ini Nayla melangkah kan kakinya ke kampus. Kenapa Nayla mengatakan "Mon-ster day"? Karena hari-hari nya akan panjang tanpa ditemani si "Unyuk" setiap kali dia pergi kemana saja. Ah iya "Unyuk" apa kabar? Tentunya, si "Unyuk" masih di bengkel. Nayla sangat merindukan si "Unyuk" dan satu lagi alasan Nayla mengatakan "Mon-ster day" ialah ia pasti akan berhadapan dengan Luke mengingat Nayla tidak memberikan tugasnya, dan itu membuat Nayla dikejar-kejar oleh Luke seperti maling ketahuan nyolong jemuran di mall tempo hari.

Huft..

Nayla menarik napas dalam ketika dirinya menginjakkan kakinya di koridor kampus. Tempat dimana mahasiswa-mahasiswi mondar mandir melewati untuk menuju kelas masing-masing.

Saat Nayla hendak menyeret kakinya ke arah kelasnya yang di jadwal kan, Nayla merasa namanya dipanggil.

Gue kenal suara ini, batin Nayla.

Nayla buru-buru menyeret kakinya ke kelas, tapi sialnya Nayla kalah cepat sesaat Luke menarik kemeja yang Nayla kenakan.

Seperti anak kucing!

"Mau lari kemana hm?" ucap Luke.

"Ke kelas" Nayla nyengir sambil berusaha melepaskan tangan Luke yang menarik kerahkemejanya seperti anak kucing.

Zzz

"Ke kelas?" tanya Luke sambil menampakkan seringaiannya "Lo ga boleh ke kelas"

"Eh gabisa gitu dong! Tujuan gue kesini kan mau nuntut ilmu" Nayla meninggikan sedikit suaranya. Kesal karena Luke se-enak jidatnya aja nyuruh bolos? Hell no, dia berada disini kan buat melanjutkan pendidikannya apalagi Nayla bisa kuliah disini gratis alias Nayla mendapat beasiswa. Kalau saja dia melakukan kesalahan maka beasiswanya akan dicabut. Dan membolos adalah suatu kesalahan bagi Nayla ya walaupun sih dia ga pernah bolos sekalipun tapi itu bisa menimbulkan masalah yang mengakibatkan masa depannya akan pupus. No. No.

"Ya trus?" jawab Luke dengan santai.

"Tras trus kayak tukang parkir aja lo!" tukas Nayla jengkel "Sekarang mata kuliah Mr. Alex, gue gamau nyari masalah apalagi kalau beasiswa gue di cabut" lanjut Nayla.

"Kita seri" ucap Luke.

"Hah maksud lo?" Nayla kebingunan.

"Iya waktu itu gue ga ngumpulin tugas Mr. Alex gara-gara lo ga menampakan batang hidung lo, itu membuat gue dapat hukuman dari Mr. Alex dan sekarang elo. Elo bolos kelasnya Mr. Alex, dan lo bakal dapat hukuman dari dia. Jadi kita seri" cerocos Luke santai.
Buset seenak udel aja nih anak ngecerocos. Santai kayak di pantai bro! Kelewatan santai malahan.

Pokoknya Nayla harus gunakan jurus seribu langkah aka kabur.

Ya harus!

"Dan kalau lo berusaha kabur, gue pastikan beasiswa lo beneran di cabut" lanjut Luke.

Oh sial! Kenapa Nayla sampai lupa kalau si kutu kupret satu ini keponakannya yang punya kampus ini. Dia bisa saja merayu pamannya agar beasiswa Nayla di cabut gara-gara dia tidak mau menuruti perkataan Luke atau dia bisa menghasut pamannya kalau Nayla pernah melakukan kesalahan. Bolos di mata kuliah Mr. Alex misalnya? Memikirkan itu membuat Nayla mengurungkan niatnya menggunakan jurus seribu langkah, mungkin itu akan ia gunakan nanti.

Nayla menarik napas dan mengangguk dengan pasrah.

Apa daya gue?

Luke yang melihat Nayla menganggukan kepalanya langsung mengembangkan tikar. Eh? Maksudnya mengembangkan senyum.

"Oke, sekarang ikut gue" perintah Luke seraya menyeret Nayla dengan masih menarik kerah kemejanya.

"Ih apaan sih! Lepas ga? Berasa kayak anak kucing gue lo seret-seret gini" ucap Nayla sambil berusaha melepaskan tangan Luke di kerah kemejanya.

Namun sayangnya ucapan Nayla tadi tidak di indahkan oleh Luke, dan dia masih diseret seperti anak kucing sepanjang koridor.

Tengsin woy diseret-seret begini! mana yang ngeliatin banyak lagi. Aduh sing sabar Nayla. Sabar. Batin Nayla.

  ------------------------------------------------------ 

 Hai gue balik lagi dengan alur ceritanya yang makin gajelas-.-

Oya, masih ingat sama "doi" yang di chapter 5? karena gaada yang bisa nebak cast-nya siapa jadi di chapter 6 ini gue ga ngededikasiin siapa-siapa.

Hmm, jangan lupa vomment ya karena vomment dari kalian bikin gue semangat nulis.

Makasih

Iinxx


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back for you (Luke's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang