Chapter 3

105 6 3
                                    

Tutttutt


***


1.30 siang


Gue berangkat setengah jam lebih awal menuju rumah Shiren karna 'unyuk' sakit. Sebelum kerumah dia, gue antarin si 'unyuk' ke rumah sakit aka bengkel. Oya, gue memakai baju yang nyaman dengan gue. Baju kemeja lengan panjang dengan kacing baju yang gak dipasang, tentu gue make tanktop hitam di dalamnya, celana jeans, sepatu converse warna merah dan tas kecil untuk narok hp dan dompet. Soal dandan? Yap, gue cuma make bedak dan lipgloss dan tak lupa rambut gue diikat. Simple dan casual kan? Itu lah ciri khas cara penampilan gue.


Setelah 15menitan jalan menuju rumah Shiren. Akhirnya, gue sampai di depan rumahnya.


Ting tong


Klek


"Halo kak Danielle" sapa gue.


Kak Danielle itu abangnya Shiren. Mereka saling menyayangi satu sama lain sebagai kakak-adik walaupun mereka sering berantem tapi itulah bumbu-bumbu sayang kakak-adik. Aww so sweet.


"Eh, halo Nayla. Ayo masuk" sapa dia balik sambil mempersilahkan masuk.


"Hmm. kak, Shiren mana?" tanya gue.


"Tuh dikamarnya. biasa kelamaan dandan. kamu langsung aja ke kamarnya" seru kak Danielle.


Gue ngangguk dan berjalan menuju kamar Shiren.


Toktok


"Masuk" ucap Shiren.


Gue masuk kedalam tercium bau bunga lavender dari pintu kamarnya. Warna pink peach mengelilingi suasana kamar dia dengan dekorasi hiasan dinding seperti yang di tumblr

.

Hahh, kaloguejadiShirenmahguebetahngebosehariantanpakeluarkamar. nyamanbanget. batin gue


"Eh Nay, lo udah datang?" tanya Shiren.


"Menurut L?" tanya gue balik sambil tiduran di kasur super empuk milik Shiren.


"Hahaha gitu aja sewot"


"Yayaya serah lo. Cepetan elah"


"Iya bentar lagi kelar. tungguin aja" ujar Shiren.


Akhirnya gue tungguin Shiren dandan


1 menit


2 menit


5 menit


Karna lelah gue nungguin Shiren dandan, gue pun bokcan di kasur nya


25 menit kemudian


*Shiren's pov*


"Woalaa sempurna" gumam gue berkaca membenahi rambutnya sedikit


"Ayok Nay" ajak gue beranjak dari meja rias gue dan berjalan menuju pintu


"Nay.." panggil gue


Tumben dia gak nyahut? Atau jangan-jangan dia....


Tewas


Gue membalikan badan dan berjalan ke arah Nayla. Ternyata benar, Nayla tewas ditempat sambil ngeces


Ngooookk


"Dih. udah ngeces pake ngorok lagi. dasar jorok" cibir gue


"Naybanguuun" gue mukul pipi dia


Gak bangun


"Naylaaaaaaaaaaaa banguuunn" kali ini bangunin dengan cara 'sedikit'

hardcore. Gue tampar, tinju wajah dia


Tetap gak bangun


"Nay jangan tewas dong" ucap gue frustasi nangis kejer dipojokan kamar. Saat gue nangis kejer gajelas seketika bohlam diatas kepala gue nyala 'ting' artinya gue punya ide.


Kaos kaki


"Ya! kaos kaki nya kak Danielle!" buru-buru gue belari ke kamar kak Danielle. Gue mengendap-ngendap masuk takut ketahuan kak Danielle karna dia ga suka area teritorialnya dimasukin.


Ya ampun, kamar kak Danielle rapi banget.. rapi kek KAPAL PECAH! baju berserakan mana-mana.


"Nah itu kaos kaki kak Danielle" gue ambil dan gue cium "Eww, udah berapa lama sih ini ga dicuci ugh" gue pegang jijik dan tutup hidung


Balik ke kamar


Terpampang senyum smirk dari bibir Shiren "Rasain kaos kaki busuk kak Danielle" gue gosok-gosok ke hidung Nayla. Tapi, Nayla tetap ga bangun


Ya tuhan, Nayla lo tidur atau tewas beneran sih. Jangan tinggalin gue Nay. batin gue.


Gue nangis gajelas untuk 2x nya karna gagal bangunin Nayla yang kebo tingkat dewa.


*Shiren's pov end*


"Huaaaahh" Nayla merenggangkan otot-otot habis bangun tidur

———————————————

HI! Chapter 3 is updated! janganlupavomment ya<3

@indahnurzizah1

Back for you (Luke's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang