Bagian 4

268 28 3
                                    

Nirmala masih memandang pesannya yang belum di balas oleh Abhipraya, mungkin saja pesannya tertumpuk. Apalagi jika dia melihat jumlah followers lelaki itu yang tidak sedikit.

"Mal ngapain?" Tanya caca yang heran melihat temannya masih sibuk memandang ponselnya sampai tidak menyautinya yang sedang mengajak Nirmala berbicara.

"Hah? Eh gakpapa." Jawab Nimala sedikit bingung.

"Hari ini rapatnya nggak bisa ditunda dulu gitu?"

"Emang kenapa?" Tanya Nirmala bingung.

"Males aja hehe." Kata Laura tanpa rasa bersalah.

"Tapi gue juga agak males rapat, badan capek semua. Pengen jadi mahasiswa kupu-kupu tapi gabut dikosan." Caca yang tadinya asik dengan makanannya ikut menyahuti.

"Itulah manusia, kadang kalo udah berhasil dititik ini pengen nyobain hal lainnya. Kadang udah berhasil dapetin yang dulu kepengen dilakuin akhirnya jenuh pengen udahan." Kata Nirmala yang disetujui oleh Caca dan Laura.

Nirmala langsung menuju keruang rapat untuk membahas masalah dana yang sampai saat ini belum menemukan titik terang untuk kegiatan mereka.

"Baik saya mulai rapat pada sore hari ini, terimakasih buat teman-teman yang meluangkan waktu untuk mengikuti rapat kita pada sore hari ini. Yang pertama-tama agar kegiatan kita sore hari ini diberikan kelancaran  mari kita berdo'a dengan kepercayaan dan kenyakinan masing-masing. Berdo'a mulai!"

Semua orang yang tengah berada diruang rapat langsung menundukkan kepala berdo'a sesuai keyakinan masing-masing.

"Berdo'a selesai, biar nggak mengulur waktu langsung saja saya minta urug dari sie acara, sponsorship, konsumsi, humas, kesekretariatan, LO acara, dekor buat mempresentasikan hasilnya."

"Langsung aja ini kak?" Tanya salah satu sie acara.

"Iya silakan." Jawab Nirmala mempersilakan.

Semua sie langsung mempresentasikan hasil yang sudah mereka diskusikan dan semua rencana kegiatan yang disusun masing-masing bagian sie. Nirmala masih mendengarkan sambil sesekali bertanya jika ada yang kurang jelas serta memberi saran kepada setiap sie.

"LO berarti udah fix ya bisa follow-up artisnya?" Tanya Nirmala memastikan.

"Sudah kak, kemarin juga sudah mendapat jawaban dan respon baik dari pihak manajernya."

"Oke, sekarang giliran bendahara sama sekretaris perkembangan anggaran dana sama proposalnya."

Rapat berlanjut sampai jam setengah sembilan malam baru setelah itu Nirmala memilih untuk menyudahi rapatnya karena waktu sudah malam.

"Lanjut rapat lagi kapan, langsung voting hari sama tanggalnya biar bisa cepet pulang." Kata Nirmala saat semua anggota malah berdebat mengenai hari.

"Tiga minggu lagi kak." Jawab ketua acara mewakili.

"Oke tiga minggu lagi, desain spanduk, tiket, rondown harus sudah jadi dan proposal sudah maju." Putus Nirmala tanpa bisa dibantah.

"Gimana siap nggak?" Tanyanya yang merasa tidak ada jawaban dari para anggota rapat.

"SIAP KAK." Jawab mereka kompak, setelah itu baru Nirmala benar-benar menyudahi rapatnya.

Nirmala memilih menunggu ayahnya yang sedang dalam perjalanan didepan halte kampus agar ayahnya nanti tidak perlu masuk terlalu jauh ke area kampus.

Tadinya ia ingin bareng temannya yang searah namun sang ayah tidak memperbolehkannya pulang dengan temannya, katanya sudah terlalu malam. Sejak masih menjadi maba mau Nirmala pulang tengah malam pun sang ayah akan memilih menjemput daripada ia pulang dengan temannya. Selain takut merepotkan kata ayahnya takut jika terjadi sesuatu apalagi mereka sama-sama perempuan.

Nirmala AbhiprayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang