Nirmala masih di kampus menunggu kedua temannya Caca dan Laura yang pamit membeli minum saat ia dimintai tanda tangan tadi. Bukan karena artis, tanda tangannya bahkan lebih penting dari seorang artis karena ia adalah ketua Himpunan yang artinya tanpa tanda tangan darinya kegiatan kampus tidak bisa berjalan.
"Lama banget si kalian" omel gadis cantik itu saat melihat kedua temannya datang.
"Tadi sekalian jajan hehe"
"Kebiasaan"
"Ya nanti kalau rapat terus perut gue sakit karena kelaperan emang Lo mau tanggung jawab?" Kata Laura lagi beralasan.
"Yaya terserah kalian"
"Nih kita beliin juga buat Lo" Caca memberikan satu bungkus batagor yang ia beli pada Nirmala.
"Tumben inget temen"
"Bayar ya, 10 ribu"
"Gue kira gratis"
"Enak aja, anak kosan akhir bulan nih" sewot Caca tak terima.
"Nih" Nirmala memberi uang lima puluh ribuan.
"Gak ada kembalian"
"Buat Lo aja"
"Sayang banget sama Mala muachh"
"Jijik gue" sahut Laura melihat tingkah sahabatnya.
"Buruan makannya, nanti kita telat lagi rapatnya" kata Nirmala mengingatkan.
Mereka diam menikmati makanan dikursi bawah pohon dekat dengan air mancur sambil melihat beberapa anak kampus lainnya yang sibuk mondar-mandir dengan kegiatannya masing-masing.
"Itu Abhipraya kan?" Tanya Laura melihat segerombolan anak cowok yang berjalan ke arah mereka.
"Iya, OMG mereka jalan ke arah sini" heboh Caca membuat Nirmala yang tadinya masih asik menikmati batagor ikut menoleh ke arah mereka.
Abhipraya
Nama yang setiap hari selalu menjadi perbincangan anak perempuan, nggak di kelas, di tongkrongan, tempat rapat, semua selalu membicarakan lelaki itu. Jujur lelaki itu memang mempunyai daya tarik tersendiri, tampan dan pendiam yang membuat semua orang penasaran dengan apa isi kepala tampannya itu.
"Eh ada Nirmala, kita boleh ikut duduk sini gak? Kursinya penuh semua" kata Fahri meminta izin, Nirmala memang banyak di kenal anak kampus bahkan hampir semua anak Manajemen mengenalnya.
"Boleh, ini kursi bersama ngapain ijin" Jawab Nirmala membuat semua teman-teman Abhipraya langsung duduk bergabung bersama mereka.
Ada sekitar tujuh orang dan Nirmala mengenal semuanya karena kebetulan ada tiga orang yang ikut Himpunan dan empat lainnya mungkin Nirmala kenal tapi tidak terlalu akrab, pengecualian untuk Abhipraya yang hanya sebatas tau namanya saja tanpa mengenal sama sekali.
"Rapatnya masih setengah jam lagi kan?" Tanya Panca yang juga teman Abhipraya.
Ada sekitar tujuh orang cowok yang duduk bergabung bersama Nirmala yaitu Fahri, Samsul, Panca mereka kenal Nirmala karena anak Himpunan juga sedangkan Haris, Rizky, Yanuar, Abhipraya mengenal Nirmala karena Fahri yang sering menyapa perempuan cantik dan ramah itu. Pengecualian untuk Abhipraya. Jika Haris, Rizky, Yanuar tetap menyapa Nirmala saat berpapasan maka berbeda dengan Abhipraya yang hanya diam saja seolah-olah mereka adalah orang asing meskipun kenyataannya begitu.
Namun Nirmala tidak mempersalahkannya, Abhipraya memang dikenal pendiam oleh semua anak kampus. Bukan karena sombong, namun memang kepribadiannya seperti itu, Nirmala pernah melihat lelaki itu turun dari mobil mengajak pengamen yang sedang meneduh dari hujan untuk makan bersama lelaki itu. Kebetulan saat itu Nirmala sedang makan soto sambil menunggu hujan reda bersama Caca dan Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala Abhipraya
De TodoDua orang dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang dipertemukan oleh semesta, dunia mereka berbeda tapi semesta seolah mendukung mereka untuk bersama. Nirmala Anjani gadis berparas ayu yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas terke...