Pagi-pagi Nirmala sudah bersiap akan pergi ke kampus, hari ini ia dijemput oleh Laura. Selesai sarapan perempuan mungil itu langsung mengambil beberapa jajanan pasar yang selalu dibelikan ibunya.
"Ibu Nirmala berangkat dulu" teriaknya dari dapur karena ibunya sedang berada di halaman belakang.
"Iya hati-hati dijalan, minumnya jangan lupa dibawa"
"Ibu Arsa juga berangkat" Adiknya ikut berteriak berpamitan dengan ibunya.
"Mbak Mala pegangin gitar gue bentar" kata Arsa karena merasa kesusahan saat akan menaruh tasnya di motor besar miliknya.
"Bayar per menit lima ribu" meskipun begitu Nirmala tetap membawakan tas adiknya.
"Duit jajan aku sama mbak Mala aja banyakan mbak" sindir Arsa membuat Nirmala tertawa.
"Karena kamu masih bocil dek, udah ijin ayah bawa motor Gedhe ini?"
"Nanti juga ayah tau" adiknya itu memang susah dibilangin, baru juga SMP kelas 3 tapi suka sekali naik motor besar, katanya biar keren.
Karena malas ribut dengan sang adik di pagi hari, akhirnya Nirmala memilih diam sambil menunggu kedatangan Laura. Tidak lama kemudian perempuan bermata sipit itu Datang menggunakan motor Scoopynya.
"Telat 8 menit 24 detik" kata Nirmala membuat Laura memutar bola matanya malas.
"Macet woi"
"Hehe becanda"
Sampai kampus mereka langsung memarkirkan motornya dan menuju ke kelas, baru saja tiba Nirmala merasa banyak anak yang menatap aneh dengan dirinya.
Nirmala menoleh ke kanan dan ke kiri menatap sekitar dengan sedikit bingung, kenapa orang-orang hari ini terlihat aneh sekali menurutnya.
"Nirmalaaa" Caca datang dengan suara cemprengnya seperti biasa.
"Jangan teriak-teriak kenapa"
"Btw ada hot news buat Lo"
"Hot news apa?" Tanya Laura ikut kepo.
"Berita tentang Lo sama Abhipraya pacaran nyebar ke seluruh kampus"
"Apa??" Tanya Nirmala tak percaya.
"Heran gue sama anak-anak kok bisa-bisanya nyebar berita gak jelas"
"Lagian siapa tau Abhipraya beneran suka sama Lo" ujar Laura curiga.
"Ngaco, udahlah ayok ke kelas" ajak Nirmala sangat malas menanggapi.
.
.
.
Hari ini pulang kampus Abhipraya memilih pulang ke rumah mamanya, sudah hampir sebulan ia tidak menyempatkan untuk datang ke rumah sang mama.
"Mari mas Abhi"
"Mama ada di rumah pak?"
"Belum pulang mas, adanya mbak Adhisti" Jawab pak Yoyon salah satu pekerja yang sudah lama sekali bekerja dirumah mamanya.
"Yasudah, saya ke atas dulu pak" pamit Abhipraya naik ke lantai dua menggunakan tangga, kalau kalian tanya apakah rumah mama Abhipraya ada liftnya? Tentu saja. Meskipun mamanya bukan lagi bagian dari keluarga Tedja namun mamanya juga merupakan anak keturunan konglomerat.
Tok
Tok
TokAbhipraya mengetuk pintu kamar adiknya pelan menunggu sang adik membuka pintu.
"Iya sebentar bi. . .Kakakkkk" adik perempuannya itu langsung memeluk sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala Abhipraya
CasualeDua orang dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang dipertemukan oleh semesta, dunia mereka berbeda tapi semesta seolah mendukung mereka untuk bersama. Nirmala Anjani gadis berparas ayu yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas terke...