3.

911 88 10
                                    

Khaotung baru saja kembali dari membeli buku bersama Marc. First benar-benar pergi ke bengkel bersama Fluke ternyata, dan dia belum pulang padahal sudah mau malam.

"Terimakasih, Marc. Aku akan langsung masuk ke rumahku."

Khaotung turun dari motor Marc, lalu pergi menyebrang ke rumahnya dengan Marc yang masih memperhatikannya.
Ini adalah pertama kalinya kembali setelah sekian lama Marc mencoba tidak terlalu dekat dengan Khaotung, ia peduli pada hatinya.
Bahkan tidak sampai 3 jam tapi Marc kembali merasakan gejolak itu.
Perasaan bahwa dia kemungkinan memiliki kesempatan untuk bersama Khaotung.

Tak lama kemudian terdengar suara motor First dari belakang motornya Marc.
First baru kembali, dan dia juga ikut memperhatikan rumah Khaotung kemudian menoleh pada Marc.

"Kalian baru kembali?" Tanya First.

"Em, dia menghabiskan waktunya cukup banyak di toko buku."

First menganggukkan kepalanya, lalu memberitahu Marc jika Khaotung memang seperti itu jika sudah di toko buku ataupun perpustakaan. First dan Khaotung sepertinya lebih sering bertengkar disana daripada di sekolah ataupun rumah.
Khaotung yang suka menikmati waktu dan First yang tidak sabaran. Tidak tahu bagaimana keduanya justru jatuh cinta.

"Kau juga menghabiskan waktumu cukup lama di bengkel bersama phi Fluke."

First mengangkat bahunya, Marc juga selalu seperti itu jika sudah di bengkel.

"Tapi aku tidak mempunyai seseorang yang akan marah karena itu."

"Khaotung marah karena aku pergi ke bengkel bersama Phi Fluke?"

Kali ini Marc yang mengangkat bahunya. "Hanya pandanganku saja."
.
.
.
.

Khaotung sedang mengikat tali sepatunya saat mendengar suara klakson motor First.
Khaotung hanya menatapnya sekilas, lalu mengambil tasnya dan berteriak pada Ibunya untuk berpamitan.

"Kau sarapan belum?" Tanya First sembari menyodorkan helmnya pada Khaotung.

"Sudah," jawab Khaotung lalu naik ke atas motor sembari mengenakan helmnya.

"Aku belum, temani aku makan di kantin ya?"

"Tidak bisa, aku harus bertemu Louis dan membahas soal tugas Minggu ini." Setelah mengatakan itu, Khaotung lalu meminta First untuk segera menjalankan motornya karena dia sudah mendapatkan pesan jika Louis sudah ada d sekolah. Tapi lebih ke dia tidak mau berbicara lebih banyak lagi dengan First.

Sikap menghindar Khaotung tentunya di rasakan oleh First.
Bagaimana dia langsung pergi dari parkiran, padahal biasanya juga menunggu dia parkir lebih dulu baru pergi ke kelas bersama.
Dulu juga Khaotung punya janji temu dengan Joong saat dia tidak bisa sarapan di rumah, mereka berdua berakhir menemani First sarapan sambil mengobrol, itu juga Joong harus dimaki dulu oleh Khaotung biar mau pergi ke kantin bersamanya untuk menemani First.

First benar-benar pergi sarapan sendirian saat ini di kantin, dia jadi memikirkan ucapan Marc kemarin jika Khaotung kemungkinan besar cemburu dia pergi ke bengkel bersama Fluke.
Tapi First tidak suka menerka-nerka seperti itu, jadi dia tidak percaya jika Khaotung cemburu. Mana mungkinlah seorang Khaotung cemburu, sebelum cemburu harusnya dia terimaa dulu cintanya.

"Tumben sendiri."

First mengangkat kepalanya, menatap Fluke yang baru saja datang ke kantin dan tidak sengaja bertemu First di sini.

"Khaotung sudah makan, jadi dia tidak mau ke kantin bersamaku."

"Aku selalu sarapan disini, jika kau tidak memiliki teman kau bisa memberitahuku."

Badfriend: Grow Up With You. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang