Over the Edge - 13 : Angkuh

141 13 0
                                    


Hongjoong datang ke kampus sangat pagi.

Bukan hanya karena ia menghindari Seonghwa, namun memang ada banyak hal yang harus ia urus. Salah satunya ada bersama Yeosang untuk mengurus pameran yang akan mereka ikuti nanti. Sembari menunggu hasil hari ini, apakah mereka diterima, dan berapa banyak pula busana yang lolos untuk ditampilkan.

Tapi seringkali fokusnya terganggu.

Seonghwa benar-benar mengacaukan sisi di mana ia sangat merindukannya. Semalam, Hongjoong mencoba untuk mendapatkan waktu berdua dengannya. Karena memang benar, kehadiran Seonghwa setiap kali berada di ruangannya, dapat membantunya untuk mengerjakan apapun. Juga, Hongjoong sangat ingin memeluknya di malam itu.

Semuanya hancur seketika, dengan kalimat bertubi dari Seonghwa yang menghujam jantungnya.

Terlebih...

"Seharusnya bukan hubungan poliamori yang kusetujui, melainkan berpisah denganmu—"

Oh... Hongjoong baru tahu bahwa Seonghwa sudah siap untuk melepas dirinya saat itu.

Hongjoong tiba-tiba mendecih merendahkan tanpa sadar. Sebenarnya menertawakan dirinya sendiri.

Namun Yeosang yang tengah duduk di hadapannya—fokus pada katalog miliknya di bangku taman kampus tersebut—mengangkat wajah dan kemudian bertanya.

"Ada apa?"

"Hm?" Hongjoong tersadar. Mengangkat pula wajahnya untuk menatap Yeosang. "Apa?"

Dan sadar bahwa Hongjoong baru saja melamun, membuat Yeosang meluruskan posisi duduknya. Menatap tepat ke arah matanya, seperti siap untuk menginterogasinya.

"Sesuatu terjadi?"

Hongjoong sudah terbiasa; jawabannya cepat. "Tidak."

Tapi Yeosang juga terbiasa, karena selama dua tahun ini sudah sangat mengenalnya. Walau Yeosang berumur satu tahun lebih muda darinya—karena Yeosang melompat satu tahun ketika SMP—tapi nyatanya, Hongjoong sering merasa sosok itu lebih 'bijak' darinya.

Ya, setidaknya.

"Okay, sekarang siapa lelaki muda di rumah kalian waktu itu?" Yeosang mengganti pertanyaan, yang ia butuh jawabannya. "Karena setahuku; Tuan Fabian ini cukup sensitif untuk membiarkan siapapun berada di rumahnya."

Benar yang Hongjoong pikirkan; Yeosang akan membahas ini.

"Jadi? Siapa?"

"Bukan siapa-siapa."

Yeosang mengedikkan bahunya santai. "Aku mengenalmu sedalam yang tak kau tahu."

"You wish." Hongjoong meledeknya, berniat untuk membuka katalog miliknya sendiri.

Dan Yeosang lebih cepat menahan pergerakannya untuk membuka lembaran kertas terkunci ring tersebut. "Aku serius akan mengatakan kau sakit, Hongjoong."

"Sakit? Yeah, katakan aku sakit seperti pikiranmu." Hongjoong tak melawan saat gerakannya terhenti, namun dengan menantang menatap Yeosang di hadapannya. "Tapi orang 'sakit' ini tahu apa yang dilakukannya."

"Listen, I am here to help."

"Dan orang 'sakit' ini tidak butuh bantuan sama sekali, Varoni." jawab Hongjoong, sebelum menghela napasnya dengan malas. "Serius, Yeosang. Berhenti mencoba memberikan bantuan pada orang yang tak membutuhkannya."

Yeosang tersenyum, dengan sangat santai. "Secara tak langsung kau mengakui bahwa mungkin kau butuh bantuan."

"Tidak."

OVER THE EDGE (HONGSANHWA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang