2.44

396 58 42
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Ye Mi menuju ranjang bersama dengan sebuah kantong plastik di tangannya. Dia telah mengambil persiapan untuk membasuh tubuh Xiao Sa. Sebelum melakukan kegiatan tersebut, dia memanfaatkan kesempatan untuk membalik tubuh sang kekasih agar tengkurap dan segera meraih sesuatu yang bernaung di dalam kantong plastik.

Xiao Sa merasa terkejut, nyaris menjerit ketika tubuh dibalik secara tiba-tiba. Kemudian, jeritan mengudara kala merasakan jari panjang Ye Mi masuk ke dalam lubang analnya. Dia tidak siap mendapatkan perlakuan intim seperti itu sehingga segera menginterupsi secara tajam, "Apa ini, Tuan Ye? Kamu ingin bercinta denganku lagi?"

Tidak ada satu pun sahutan yang diterima, yang Xiao Sa terima justru rasa dingin yang menjalar di dinding analnya. Sedikit demi sedikit, rasa perih memudar seiring rasa dingin yang menyejukkan tiada henti didapat. Baru di saat itulah Ye Mi menjawab, "Buang pikiran nakalmu jauh-jauh. Aku hanya mengoleskan salep."

Pantas saja Xiao Sa merasa nyaman pada tubuh bagian bawahnya. Meski demikian, jari-jari Ye Mi lebih dapat memberikan kenyamanan tak tertandingi sehingga dia tanpa sadar melenguh penuh kenikmatan, "Euunghhh …."

Mendengar lenguhan tersebut, keduanya sama-sama membeku di tempat. Aliran darah yang memanas pun kembali berkumpul pada satu titik di bagian tengah tubuh mereka. Sial! Mereka menjadi keras secara bersamaan! Jika Ye Mi tahu hal itu akan terjadi lagi, mungkin dia akan mempersiapkan diri dengan membeli beberapa pengaman. Lupakan tentang akal sehat yang membelenggu kuat sisi binatangnya. Begitu tahu rasa nikmat bercinta dengan lubang anal, dia merasa tidak puas hanya bermain menggunakan tangan.

"Bisakah kamu berhenti menggodaku?" Ye Mi menggeram menahan nafsu yang semakin liar dirasa. Dia tanpa sadar menusuk lebih dalam jari yang bersemayam di dalam lubang Xiao Sa, berhasil mendapatkan desahan lagi dan lagi.

Xiao Sa sendiri merasa tubuhnya sangat sensitif dan dia tidak tahu bagaimana cara mengendalikan diri. Akibatnya, hukuman semakin bertambah setiap kali desahan lolos dari bibir ranumnya, "Mnhh--- ah! Maafkan aku, Tuan Ye. Tidak, aku tidak tahan, ini … ini terlalu nikmat."

Pada akhirnya, Ye Mi mengeluarkan jarinya dengan berat hati. Tidak ingin kegiatan berlanjut sampai ke tahap yang tidak diinginkan untuk terjadi saat ini. Meski demikian, sesuatu buas di balik celananya telah banyak berkhianat. Dia sebisa mungkin mengabaikan makhluk raksasa itu yang tidak mau berhenti berkembang. Secara tiba-tiba, dia menyibak selimut Xiao Sa yang segera menampilkan tubuh polos nan indah milik lelaki manis itu. Sayang sekali tidak ada jejak merah yang Ye Mi tinggalkan. Jika ada, itu akan menampilkan kecantikan dan keindahan yang berkali-kali lipat. Sebuah keinginan dari dasar hati berenang ke permukaan bersamaan dengan setan kecil yang membisikkan perintah di telinga bagian kirinya agar tidak perlu ragu mengeksekusi Xiao Sa. Beruntung setan baik tidak mau kalah, ikut membisikkan perintah positif di telinga kanan. Alhasil, Ye Mi semakin memperkuat kendali diri. Melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, dia fokus membersihkan tubuh sang kekasih.

Siapa yang tahu orang kejam seperti Ye Mi yang dipenuhi kekasaran bertindak sangat lembut. Usapan halus di permukaan kulit mampu membuat Xiao Sa terbuai hingga nyaris jatuh ke alam mimpi. Dia sering menjumpai Wang Yibo yang selalu melakukan perawatan intensif pada Xiao Zhan pasca bercinta. Hanya dengan melihat betapa lembut perlakuan sang ayah, mampu membuat hati Xiao Sa digelitik oleh sekumpulan bulu-bulu halus memabukkan. Hatinya merasa geli, bahkan tidak mampu membayangkan masa depan bersama calon kekasih. Kini, ketika dia merasakan sendiri berada di posisi Xiao Zhan, perasaan puas tiada henti menghujani. Tidak jarang dia mendambakan perlakuan lembut lagi dan lagi. Jangan sampai dia berakhir seperti sang ibu. Rasa cinta Xiao Zhan benar-benar membutakan sehingga merasa tidak masalah disakiti asalkan dirawat dengan sepenuh hati setelahnya.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang