3. kantin.

9 0 0
                                    

"WOI!"

"Eh?"

"Si anjing, masih kuat lo ngejer gue? ck, sialan" batin nya

"ehh ini ini duit klo ada lukanya parah bawa ke dokter aja yaa aku pergi dulu" setelah memberi uang ke melan, remaja itu kembali berlari seolah dia yang di kejar orang om om kekar di belakang, emang dia yang dikejar sih.

"WOI WOI WOI, anying duitnya merah cok, rin luka lu parah ga?" tanya melan setelah menerima uang itu.

"engga, biasa aja"

"okeh, lumayan buat seblak, bagi bagi ya rin uangnya"

"dihh, tapi oke deh"

"tu bocah tadi kenapa sih, lari-larian gajelas."

"kayaknya dia yang dikejar om om itu deh"

"ya alasannya apa? dia ada masalah sama om om itu?"

"Mel"

"hah?"

"kamu nanya ke saya? saya nanya ke siapa? kediri saya? ya saya gatau, daripada lo nanya mulu kek dora mending bantuin gua berdiri"

"hehehe, yaudah ayo cepet berdiri" melan menjulurkan tangannya untuk membantu karin berdiri.

"oh ya, tadi lo mau makan apa?" tanya melan, karna perkataan karin sempat terpotong karna jatuh.

"udah ah, gamut gua"

"yakin nihh??"

"nasi kuning deh satu"

Melan sempat kesal mendengar ucapan temannya itu, tadi katanya tidak mood? kenapa tiba-tiba minta nasi kuning, ah sudahlah. Mereka berdua memesan makanan yang sama, yaitu nasi kuning. Disela sela mereka makan, tiba-tiba saja ada keributan disebelah mereka.

"HEH BISU, GARA GARA LO MAKANAN GUA JADI TUMPAH SEMUA TAU GA!" teriaknya.

Anak yang diteriaki oleh perempuan tersebut hanya diam, tak ada sepatah kata pun yang ia keluarkan.

"Pada berisik amat si lu, orang makan jadi ga napsu tau ga!" omel melan.

"lo diem deh, kaga usah ikut campur urusan orang"

"heh! lo siapa sih, anak kelas mana lo? gaya bener."

"gua amel anak kelas 10, kenapa mau berantem?"

Melan mengepalkan kedua tangannya, jujur saja Melan waktu itu sangat kesal dengan jawaban anak tersebut.

"Lo adek kelas sopan dikit kek sama kakak osis lo, ngga diajarin sopan santun lo di kelas?" Karin yang kesal pun turut menegur adik kelas nya itu.

"ohhh kakak osis? terus gua harus apa? kayang? LIAT INI MAKANAN GUA TUMPAH SEMUA GARA GARA NI CEWE"

Melan dan Karin menatap anak perempuan yang ada didepan mereka, anak perempuan itu menggelengkan kepalanya, melan paham itu artinya dia tidak melakukan kesalahan sedikit pun.

"gua nanya ke lo semua yang ada disini, lo semua ngeliat ga kalo anak cewe ini nyenggol makanannya si amel?" tanya melan keseluruh orang yang ada dikantin tersebut.

"gapapa ayo jujur aja, ntar gua kasih uang kalo jujur." Lanjut Karin

Dari belakang ada seseorang yang mengangkat tangan nya.

"itu yang angkat tangan, sini lo maju"

remaja tersebut maju, melan agak heran, sepertinya dia pernah melihat remaja laki-laki itu? Benar saja itu ada Tyson, Ariel dan Mad.

"tadi gua liat si amel ini numpahin makanan nya sendiri, gua kira kenapa gitu dia numpahin, pas cewe ini lewat dia langsung nuduh dan teriak kek orang gila ke ni cwe yang ga salah." Jelas Tyson.

"k-kak tyson kok bilang gituu?" suara anak tersebut langsung berubah setelah melihat tyson

"kik tysin kik biling gitii, najis sok imut"

"Lo beneran ga salah kan?" tanya Karin ke anak perempuan tersebut.
anak perempuan itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"udah ngomong aja gapapa, gausah takut" ucap melan.

"halahh dia itu bisuu" kata amel yang membuat melan dan Karin membulatkan matanya.

"udahlah bisu, nyusahin lagi mending lo musnah deh dari dunia, dasar be-"

PLAKK!

ucapan amel sontak terpotong karna tamparan yang dia terima dari melan.

"YANG SOPAN DIKIT LO! BEGITU EMANG LO DIAJARIN DI KELAS? GA DIAJARIN SOPAN SANTUN LO SAMA GURU LO HA?!" teriak melan setelah menampar wajah amel.

"Mel udah mel" Karin menarik tangan melan dan mengajak nya pergi dari situ.

"bubar woi bubar, sebelum kalian semua nanti yang di tampar melan" Ariel membubarkan kerumunan tersebut dan membantu Karin untuk menenangkan Melan.

"anjing, awas aja lo melan!" batin amel.

Amel pergi begitu saja tanpa meminta maaf ke melan dan anak perempuan yang sudah ia tuduh.

"kamu gapapaa kan?" tanya Karin sambil menghampiri anak tersebut.
anak itu lagi lagi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"lo kelas berapa?"

"11"

Melan dan yang lain mengerti apa yang dimaksud dengan anak itu.

"siapa namanya?" tanya Karin.

anak perempuan itu menulis sesuatu di buku yang dia bawa tadi.

"nama aku Naura."

Itu lah yang di tulis oleh perempuan tersebut.

Itu lah yang di tulis oleh perempuan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Amel

Ini Naura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Naura

"weh weh weh, kenapah sihj kok ributh benerh haaa capek"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Udah berapa hari author nya ngga up? hmmzzz, sampai sini aja dehh kalo ada typo tolong maapkan hehe, dadahhh kapan kapan lagiii

School MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang