awal mula

14 5 2
                                    

Ooekk.. Oeekkk..

Terdengar suara tangisan bayi dari salah satu kamar rumah sakit, seorang lelaki yang di yakinin adalah bapak dari sang bayi nampak cemas, tangannya ia kepalkan raut wajahnya terliat cemas.

"Kak Zezery kita mau punya adek OwO? "

"Ya.. Zea kita bakal punya adek.. Kakak gak sabar bakal punya adek, kira kira cewe atau cowo ya?? "

Tak berselang lama, dokter keluar dari ruangan persalinan, zea dan zeya langsung mendatangi dokter itu.

"Dok gimana keadaan istri saya dok, apa bayi sama ibunya Selamat??" kata nya dengan nada cemas.

"Apa bapak dengan bapak rian suami dari ibu aina, alhamdulillah bayinya sehat dan tidak ada kekurangan apapun begitu juga dengan ibunya kalo begitu saya  permisi"

'Ya dok makasih, kak, zea yok kita liat adek kalian.. " rian.

"Ayooo"

Pertama kali yang dilihat mereka ruangan yang sederhana, saat masuk di sambut dengan kursi dua dan meja kecil di samping nya terdapat lemari berukuran sedang. Terlihat ibu mereka, aina. Sedang menyusui bayi di gendongnya, pipinya chubby dengan rona merah berkulit putih, alis nya lentik, sungguh cantik adik mereka. Zeya langsung menuju ke tempat adiknya berada.

"Bu.. Kira kira kita kasih nama dia siapa ya?? "

"Hm.. Kakak punya saran gak, kalo ad-"

"Zerla, zerla Ardenara.. "

Semua mata tertuju pada Zea yang asik memainkan HP nya, yang diliatin lanjut main HP.

"Gimana setuju? " tanya rian secara bersamaan aina dan zeya mengganguk tanda setuju. Zea yang melihat kejadian harmonis di sana tersenyum kecil.


"Zerla Ardenara. Selamat datang. kau adalah adik yang paling aku sayangi sebelum waktu habis, aku akan selalu ada untuk mu, hidupmu adalah hidup kita bersama"
-zea-

Time skip

Gadis bersurai hitam, rambut nya diikat, rambut lurus itulah ciri keluarga Ardenara, lurus dan mengkilap.

Zerla anak bungsu dari tiga bersaudara asik bermain di taman bermain bersama kedua kakak nya, tawa riang canda, semua lepas dari mereka wajah yang berseri-seri gembira senang. Itulah yang di alami ketiga anak ini...

Zeya yang sedari tadi melihat Zea diam di tempat tanpa melirik mereka, berniat ingin mengajak bermain bersama. Tapi saat sedikit lagi mencapai Zea, ternyata a tertidur di pohon di taman 'kukira ni anak lagi meditasi ternyata tidur toh' batin zeya, terdengar jelas dengkuran kecil dari bibir zea.

Zeya memanggil zerla untuk duduk dulu sambil beristirahat karna main tak berhenti dari tadi. Zeya yang tenang dengan hembusan angin di bawah pohon, sementara zerla asik mengganggu acara tidur kakak keduany, Zea."Hihii kakak kalo tidur lucu. Muka nya imut\(^o^)/".

Zeya yang tau moto adik pertamanya kalo sedang tidur hanya senyum. Biarkan zerla tau sendiri dan paham apa yang ia maksud moto Zea itu.

Angin bertiup halus menerpah rambut Zea, tak berselang lama ia merasakan ada pergerakan lain yang mendekat, perlahan ia buka mata zerla yang menyadari kakak nya terusik, ia mundur dan berpindah ke sebelah zeya.

"Kenapa zerla sini aja.. Apa kak zeya gak bilang sesuatu? "

"?? Bilang sesuatu.. "Zerla mengalihkan pandangannya ke kakak pertama, zeya yang tau maksud zerla, ia segera memberi tau kalau, " kalo gw lagi tidur jangan ada yang ganggu kalo gak mau kena marah gw,"  mungkin itu lah isi moto gajenya zea.

trio z! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang