Akashi sedang berada di lokasi kecelakaan setelah mendapat panggilan darurat dari warga. Sebagai seorang perwira, Akashi mengawasi anggotanya yang sedang melakukan penyelidikan.
Dia masih mengobrol dengan dokter forensik sebelum penglihatannya menangkap sosok manis dan mungil sedang berusaha menerobos masuk melewati kerumunan orang yang mengelilingi tempat kejadian. Meskipun hawa keberadaannya tipis dan tidak ada yang menyadarinya, namun Akashi mampu mengenali jika itu Kuroko Tetsuya meskipun dari jarak sepuluh meter dengan emperor eyes. Tidak. Lebih tepatnya dengan kekuatan cinta. Karena orang dengan penglihatan paling tajampun tidak akan tahu jika itu Tetsuya.
Setelah pamit, Akashi segera menghampiri Kuroko.
Akashi menahan geli saat melihat bagaimana Tetsuya melongo melihat potongan tubuh didepannya. Pria segera menutup mata Tetsuya saat wajahnya terlihat pucat, menarik anak itu keluar dari kerumunan manusia disana.
“Lepas.”Berontaknya, yang sama sekali tak berpengaruh pada Akashi.
Setelah mereka sampai di tempat yang sedikit sepi, Akashi melepaskan pegangan tangannya dan membuat Tetsuya langsung bebalik menatap Akashi dengan wajah merah dan dada naik turun menahan amarah. Dia sangat seksi.
Akashi segera menepis pikiran jahat yang datsng padanya.
"Tidak. Apa yang aku pikirkan?"
“Kau..” Tetsuya mengacungkan tangannya pada Akashi tapi sedetik kemudian anak itu terdiam. Membuat Akashi mendengus pelan.
“Apa yang kau lakukan disana? Kau mengganggu pekerjaan polisi”
“Aku.. aku hanya..”
Ucapan terakhirnya memelan dan wajah Tetsuya memucat. Dan beberapa detik kemudian dia berlari dan mengeluarkan seluruh isi perutnya.
Akashi terkekeh melihatnya. Sudah tahu ada mayat korban kecelakaan, kenapa memaksa melihatnya?“Kotaro”
Panggil Akashi pada rekannya. Hayama Kotaro. Teman sekaligus rekan kerja Akashi di kepolisian. Meskipun pangkat Kotaro masih dibawah Akashi tapi itu tidak masalah, kareha Kotaro satu-satunya orang yang Akashi percaya.
“Ada apa Akashi?”
“Tolong berikan aku air mineral”
“Siap!Akan segera datang Pak!”
Seringainya yang membuat Akashi sebal.
Akashi segera menghampiri Kuroko, membantunya dengan memijat tengkuknya pelan.
Kotaro menyodorkan sebotol air mineral, setelah itu dia segera pergi memberikan sedikit ruang pada atasannya tersebut.
Tetsuya menoleh pada Akashi yang kemudian langsung mengambil botol yang diberikan Akashi padanya.
“Terima kasih”Ucap Tetsuya pelan.
“Lapor Akashi!” Akashi mengangguk dan segera menatap Kotaro yang sedikit tergopoh-gopoh saat berjalan kepadanya.
“Semua mayat korban sudah dibawa ambulans untuk diotopsi dan petugas lain menemukan beberapa barang yang sepertinya bukan milik korban, dan dari laporan petugas forensik mereka menemukan sidik jari lain dibagian tubuh korban.”
Kotaro menghentikan ucapannya dan sedikit melirik pada Tetsuya yang sedang mendengarkan obrolan mereka.
Akashi berdehem melihat Kotaro yang secara terang-terangan melirik Tetsuya.
Akashi memejamkan mata sambil mengatur nafasnya pelan. Rasanya dia ingin menonjok muka seseorang saat ini.“Bisakah kau percepat laporanmu Kotaro?”
“Sudah hanya itu!”
Ucap Kotaro dengan tegas dan cepat, tidak terpengaruh dengan tatapan ataupun suara Akashi yang bernada intimidasi.
YOU ARE READING
A Crime of Stealing A Heart.
FanfictionAwalnya Tetsuya mengira bahwa dia hanya akan kena tilang biasa. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia telah menjadi target utama. Akakuro Fanfiction. Tidak suka tema dan pairing tidak usah di buka. Mungkin akan OOC karena saya lagi bosan 😜