Tetsuya tengah berada di kamarnya. Berdiri di depan cermin, memastikan dirinya sudah rapi . Dia bersiap-siap akan pergi ke suatu tempat .
Kemudian ponselnya berbunyi karena ada panggilan masuk. Tetsuya kemudian mengambilnya dan menjawab teleponnya.
"Halo Kuroko, apa kau sudah berangkat ?". Tanya suara dari sebrang telepon yang ternyata adalah Furihata .
"Belum, jika sudah pergi aku tidak akan mengangkat telponmu. "
Jawab Tetsuya sambil mendudukkan dirinya diranjang.
"Maaf Kuroko sepertinya aku tidak bisa menemanimu".
Terdengar suara seseorang memanggil Furihata. Tetsuya terdiam menunggu Furihata yang masih berbicara dengan ibunya, Tetsuya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Sepertinya ibu Furihata sedang menunjukkan sebuah barang pada anaknya dan dia menyuruhnya untuk menilai barang itu.
"Nah Kuroko, Hati -Hati ya."
"Hm, Baiklah ."
Baru saja Tetsuya hendak menutup panggilan teleponnya tiba-tiba Furihata memanggilnya lagi.
"Ada apa lagi ?"
Tanya Tetsuya memutar bola mata malas.
"Jangan terlalu sering keluyuran. Sekarang sedang banyak polisi melakukan razia kendaraan.
"Iya, tenang saja."
Tetsuya langsung memutus teleponnya kemudian membuangnya asal . Dia menghela napas pelan. Sepertinya dia memang harus pergi sendirian . Tapi itu bagus karena dia bisa pergi ke suatu tempat.
.
.Badan Tetsuya terasa lemas. Baru saja beberapa jam lalu Furihata memperingatkannya jika ada operasi razia . Sekarang Tetsuya sedang berdiri didepan seorang polisi.
"Keluarkan Stnk dan simnya". Perintah seorang polisi yang seumuran dengan Ayahnya. Tetsuya menghela nafas pelan menenangkan diri, memasang muka paling melas yang dia punya sambil menggeleng.
"Saya tidak membawanya pak, rumah saya didekat gang itu. Saya hanya mau belanja di supermarket depan ".
Tetsuya berucap sambil menunjukkan arah rumahnya . Tapi hal itu tidak dapat membuat polisi itu melepaskannya .
"Silahkan minggir dulu". Ucap polisi itu membuatnya gelisah . Dia sedang tidak membawa uang dan sialnya lagi dia lupa tidak membawa STNK.
"Nanti temui Akashi-san disana !" Lanjut polisi itu lagi.
Akashi ? Itu adalah polisi kurang ajar yang sering mengganggu Tetsuya. Dalam hati dia berdoa semoga bukan Akashi yang itu. Ayolah di negri ini pasti tidak hanya ada satu nama Akashi kan ?
Tetsuya menggelengkan kepala mengenyahkan fikiran anehnya membuat pak polisi ini menarik motornya ke tepi jalan.
" Bisa minggir dulu nak ". Ucapnya tenang masih dengan menepikan motor Tetsuya.
" Tapi pak - ". Sanggah Tetsuya cepat, tapi polisi itu tetap menunjuk seseorang di bawah pohon sakura, dia tak begitu jelas melihat wajahnya karena dia tengah berbicara dengan sesama polisi lainnya.
"Nanti kau temui Akashi-san bilang padanya apa saja pelanggaran yang kau lakukan". Jelas polisi itu.
Tetsuya sudah memiliki rencana yang bagus dikepalanya, jika polisi ini menyuruhnya menemui polisi yang bernama Akashi. Yang semoga saja bukan orang yang sama dengan polisi gila itu, rencananya adalah dia akan kabur.
YOU ARE READING
A Crime of Stealing A Heart.
FanfictionAwalnya Tetsuya mengira bahwa dia hanya akan kena tilang biasa. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia telah menjadi target utama. Akakuro Fanfiction. Tidak suka tema dan pairing tidak usah di buka. Mungkin akan OOC karena saya lagi bosan 😜