Part 3

1 1 0
                                    

Happy Reading







Di jalan Nasya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sambil sesekali melihat handphone nya untuk melihat kearah mana saja yang harus ia lewati untuk kesekolah barunya. Hari ini jalanan cukup sepi, ntah karena memang jarang ada yang melewati jalan ini atau memang pengendara hari ini lagi sepi. Nasya menikmati perjalanan nya sambil beberapa kali dia bersenandung kecil untuk mengisi kebosanannya. Saat asik mengendarai sepeda motornya, dari jauh Nasya melihat seorang pengendara sepeda motor jatuh dari motornya dengan motor yang menimpa sebagian badan nya. Nasya yang kaget melihat itu pun segera menghampiri pengendara motor tersebut dan mencoba mengangkat motor nya yang lumayan besar. Setelah berhasil menyingkirkan motor nya dari badan pengendara tersebut, Nasya menghampiri pengendara tersebut yang tampak kesakitan di balik helm nya.

"Ya Ampun! Anda nggak apa-apa?

Nasya mencoba membantu pengendara itu berdiri. Setelah pengendara itu menepikan tubuhnya ke tepi jalan, dia membuka helm nya dan Nasya tampak melihat wajah pengendara tersebut. Seorang lelaki yang seperti umurnya sama dengannya karena lelaki itu mengenakan seragam sekolah di balik jaket kulitnya. Erangan kesakitan keluar dari mulutnya sambil memegang kaki kirinya yang tadi sempat tertimpah motornya. Di telapak tangannya, Nasya juga melihat goresan luka, mungkin tangannya sempat mengenai aspal saat jatuh tadi.

"Lo ngga apa-apa?" tanya Nasya kembali, badan Nasya menunduk." Mau gue anterin ke rumah sakit?"

" Ngga perlu"

Mendengar jawaban yang cukup cuek dan dingin dari cowo itu, Nasya hanya bisa mengangguk. Lalu Nasya melihat jam tangannya yang rupanya sebentar lagi jam masuknya sekolah. Nasya bingung, dia tidak mungkin meninggalkan orang yang membutuhkan pertolongannya, tapi dia juga harus buru-buru kesekolah kalau tidak gerbang akan di tutup. Nasya pun mencoba menanyakan kembali keadaan lelaki itu.

"Lo beneran nggak apa-apa kan ? Gue tinggal dulu ya soalnya gue dah telat ke sekolah" tanya Nasya memastikan kondisi lelaki tersebut.

Lelaki itu hanya berdehem pelan menjawab pertanyaan Nasya.

"Yaudah kalo gitu, tapi tunggu sebentar"Nasya mengambil sesuatu dari dalam tasnya."Ini buat ngobatin luka lu" Nasya memberikan obat merah sekaligus handsaplas yang selalu ia bawa kemana-mana.

Tak ada respon apa-apa dari lelaki itu, Nasya menaruh obat merah dan handsaplas itu di dekat lelaki itu. Setelah memberikan itu Nasya pun pergi mengendarai sepeda motornya. Lelaki itu mengambil obat merah dan handsaplas yang Nasya kasih, lalu menatap kepergiannya yang sudah jauh.

****

Sesampainya didepan gerbang sekolahnya, matanya membelalak melihat gerbang sekolahnya sudah terkunci.

"Pak! Pak Satpam!" Ia mencoba memanggil satpam sekolah sedang duduk di pos satpam. Tak lama satpam itu datang dan  menghampiri Nasya dengan tampang sangarnya yang berada di luar gerbang sekolah.

"Pak buka dong pak, gerbangnya! saya mau masuk!" pinta Nasya dengan tampang memelas.

"Mau ngapain kamu? sekolah sudah masuk, kamu tunggu saja disini, tunggu sampai petugas OSIS datang dan menghukum kamu"

Mendengar itu sontak Nasya panik." Pak jangan dong pak! Hari ini pertama saya masuk sekolah, tolong izinin saya masuk pak. Saya janji setelah ini saya nggak akan telat lagi. Please pak!" Nasya mencoba membujuk satpam sekolahnya.

Satpam itu menggeleng keras," Tetap nggak bisa. Ini salah kamu juga, seharusnya kalo kamu murid baru di sekolah ini kamu datang pagi-pagi bukannya malah telat gini" tegas pak satpam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang