01 || Awal mula

4 1 0
                                    

EYO!!!!

To the poin aja nih ya, mending jangan jadi silent readers deh. Kenapa? Karena itu menunjukkan kamu (si silent Readers) nggak menghargai suatu karya.

Jadi... VOTE ⭐
BILA PERLU KOMEN 🗣️ JUGA

MAKASIH.
________

Happy reading

.

.

.

"Ayo, Lala! Kita main bola di air laut aja!" Seru seorang anak perempuan bersurai sebahu, berdiri di tepi pantai sambil melambai ke arah keluarganya, memanggil saudarinya untuk bermain setelah berganti pakaian.

"Iya, sabar, sendal aku hilang satu!" balas saudarinya yang memiliki wajah persis sama seperti anak perempuan di tepi pantai.

"Nggak usah pake sendal, cil, elah. Pasir doang kagak nelen kaki lo" sahut anak laki-laki yang membaringkan kepalanya di atas paha Bundanya sambil bermain game.

"Emang iya?"

"Iya, sayang. Main aja kayak gitu, tapi hati-hati, jangan main jauh-jauh" peringat Bunda, wanita yang masih terlihat segar itu sibuk mengusap kepala anak sulungnya.

Anak perempuan berusia tujuh tahun itu manggut-manggut, lalu mulai berlari setelah mengambil bola berwarna-warni di samping sang kakak, menghampiri saudarinya yang sudah menunggu sambil berteriak sejak tadi seperti burung beo.

Keluarga kecil itu sedang piknik, merayakan prestasi salah satu dari si kembar yang berhasil memenangkan kejuaraan antar sekolah dalam hal akademik dan non akademik.

Hanya Bunda dan ketiga anaknya, sang ayah sedang bekerja di luar kota saat ini.

"Kamu lama banget, ih" keluh si anak rambut sebahu, mengerucutkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Iya, maaf. Ayo main, tapi Bunda bilang jangan jauh-jauh"

Kedua anak kembar itu pun melangkah masuk ke dalam air laut. Dirasa sudah menyampai lutut, mereka pun bermain lempar tangkap sambil tertawa, sesekali menyiram satu sama lain.

"Eh bolanya!" Lemparan selanjutnya tak bisa di tangkap oleh Lala -anak perempuan berprestasi- alhasil bola itu terbawa ombak, tak jauh.

"Yaahh... Lala gimana, sih, kan bolanya jadi jauh"

"Maaf, habisnya kamu lempar sebelum aku siap. Kalau gitu aku yang ambil" tawar Lala.

Lala pun melangkah pelan-pelan menuju bola yang sepertinya semakin jauh saja, tapi anak berusia tujuh tahun itu berpikir akan bisa mengambilnya.

"LALA MAU KEMANA?!" Seruan Bunda dari kejauhan.

"Dia ambil bola, Nda!" Balas anak di tepi pantai, mengalihkan atensinya dari sang kakak.

"BUNDA ITU OMBAKNYA GEDE BANGET!!"

"ASTAGHFIRULLAH! NALA PANGGIL LALA BALIK!!"

Kepanikan Bunda yang berlari menuju arahnya bersamaan dengan pekikan sang Abang membuat anak itu sontak menoleh, dan benar saja, ombak besar menggulung tepat ke arahnya.

Bola matanya melebar, ombak itu datang lebih cepat dan-

BYUR!!

"KAK LALA-!"

"AYYARA!! KANARA!!

"ADEK!!"

--- To be Continued ---

Sampe situ dulu, kapan² lanjut lagi.

Makasih udah mau baca 😊🙏

See U next Chp ⬇️💐

Surat Cinta untuk Kanara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang