•Tujuh

4.2K 375 33
                                    

"jadi, karna itu kamu tidak ingin masuk sekolah hari ini dek?"tanya reno setelah ia mendengar penjelasan dari julian tentang penyebab dirinya yang hari ini tidak mau masuk sekolah.

Jadi setelah sampai di apartemennya, reno dengan sabar mendengarkan cerita dari julian. Mulai dari hari ketika ia mengetahui tentang keluarga baru ibu kandungnya hingga ketakutan dan pilihannnya untuk tidak ingin bertemu dengan ibu dan keluarga barunya.

Mendengar itu semua reno menjadi bingung dan resah. Ia bingung bagaimana menemukan solusi dari masalah julian dengan ibu kandungnya. Serta resah karena reno takut akan berpisah dari julian jika suatu hari nanti ibu kandungnya meminta julian untuk tinggal bersamanya dan keluarga barunya yang jauh darinya.

Rasanya reno tidak akan sanggup berpisah dari julian yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Tapi reno juga tidak bisa egois. Bagaimanapun juga ibu kandung julian berhak untuk membawa julian pergi kemanapun karena dialah yang sudah mengandung dan melahirkannya.

Kecuali jika ibu kandung rean memilih untuk memberikan hak asuh julian kepadanya dan membiarkan reno serta keluarganya untuk mengangkat julian sebagai bagian dari keluarganya.

Bukankah julian tidak ingin tinggal bersama ibu kandung dan juga keluarga barunya? Jadi tidak ada salahnya jika reno meminta hak asuh juliankan?

Julian mengangguk
"Iya bang"

Mendengar jawaban julian, reno tersenyum dan memegang pundak julian.
"Dek, kamu mau solusi untuk masalah ini gak?"tanya reno yang dibalas julian dengan anggukan.

"Mau bang, emang apa solusinya?"ucap julian penasaran dengan solusi yang ingin di berikan oleh reno untuk menyelesaikan masalahnya saat ini.

Reno tersenyum
"Jadilah adik sah abang dek"jawab reno yang membuat julian terdiam setelah mendengarnya.

"Tapi bang gue..."reno menutup mulut julian dengan jari telunjuknya.

"Ssst...abang tau ini pilihan yang berat dek. Tapi cuma ini satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa lepas dari ibu kandung dan keluarga barunya"ucap reno

"Dengan menjadi adik abang, ibumu gak punya alasan untuk membawamu ikut tinggal bersamanya"lanjutnya.

"Sayangnya gak bisa semudah itu bang. Banyak hal yang harus dilakukan untuk bisa menjadikan gue sebagai adik lo secara sah. Salah satunya adalah izin dari mama selaku orang tua kandung julian bang"ucap julian yang di balas anggukan mengerti oleh reno.

"Abang tau semuanya gak mudah. Tapi yang terpenting keputusan kamu dek"

"Jika kamu memang mau jadi adik abang secara sah, gak ada alasan buat ibu mu mempertahankan kamu di sisinya di saat kamu sendiri yang meminta untuk berpisah"ucap reno panjang lebar. Mencoba meyakinkan julian untuk menerima solusi yang ia berikan.

"Bagaimana jika mama menolak?"tanya julian.

Reno menghela nafas
"Jika ibumu menolaknya...kita bisa mengajukannya ke pengadilan. Lagipula umurmu sudah cukup untuk memenuhi syarat untuk menentukan pilihan sendiri. Ditambah fakta jika selama ini ibumu telah menelantarkanmu bersama ayahmu yang bre*** itu"ucap reno yang membuat julian semakin goyah dengan tawaran dari reno.

"L-lalu bagaimana jika orang tua bang reno menolak julian?"tanya julian yang membuat reno tersenyum di buatnya.

"Bagaimana mungkin orangtua abang menolak anak semenggemaskan kamu dek"jawab reno yang membuat hati julian menghangat saat mendengarnya.

"Jadi gimana jawaban kamu dek? Iya atau..."belum selesai reno berbicara, julian sudah lebih dulu menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Julian mau jadi adeknya abang"ucap julian menerima tawaran dan solusi yang reno berikan kepadanya.

Mendengar jawaban dari julian reno segera memeluk julian. Reno benar-benar senang mendengar jawaban dari julian yang akhirnya bersedia menerima tawarannya untuk menjadi adiknya secara sah.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun lamanya reno menunggu. Julian akhirnya mau menjadi adiknya, bagian dari keluarganya!

"Abang janji akan menjadi saudara terbaik untukmu dek. Gak akan abang biarkan siapun menyakitimu lagi termasuk ibu kandungmu"ucap reno dalam hatinya.

•••

Prang!!!

Kinan melihat pecahan gelas yang tak sengaja terjatuh dari tangannya dan sedikit menggores kaki putihnya dengan perasaan resah.

Entah kenapa tiba-tiba saja kinan merasakan perasaan tidak enak di hatinya yang membuatnya tidak fokus dan berakhir menjatuhkan gelas kaca yang mau ia gunakan untuk minum.

Kinan merasa jika sesuatu yang buruk akan segera terjadi cepat atau lambat.

Tapi di lain sisi, ia merasakan debaran kerinduan kepada julian, anaknya.

Rasanya kinan begitu merindukan anaknya itu melebihi apapun. Sampai membuat kinan ingin memeluk julian dalam pelukan hangatnya dan tidak akan melepaskannya lagi.

Karena jika kinan sampai melepaskan julian dari pelukannya, entah kenapa ia merasa akan kehilangan julian untuk selama-lamanya.

Kinan menyentuh dadanya dan merasakan detak jantungnya yang berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

"Julian, dimana kamu nak"gumam kinan menekan dadanya dan merasakan air matanya yang mengalir keluar dari kedua matanya untuk kesekian kalinya saat mengingat julian.

"Kembalilah, mama benar-benar merindukanmu. Maafkan mama yang telah meninggalkan mu"ucap kinan dengan suaranya yang bergetar menahan tangisannya.

"Maafkan mama julian..."

•••
🍁Bersambung...

JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang