Tujuhh

965 85 3
                                        

● ●

Sesuai perjanjian , keempat besfren itu mengunjungi Caffe yang biasanya mereka datangi jika free. mereka duduk di meja paling pojok.

"bentar , lo mau gitu di sukain sama orang gila?" Tanya Hagan , pembahasan masih sama soal yang di ceritakan Jefan tadi.

"ka-

"Yaiyalah anjir!secara tu orgil cantik!" potong Jefan , Reyga mendecak dan menggeleng.

"Kaga , cantikkan crush gua woi." balas Reyga. ia menyeruput es jeruk pesanannya.

"Oh iya ya lo punya crush , lupa gua." balas Hagan lagi , sedangkan Altarez hanya menyimak.

"bro , lusa Adek gua ulang tahun dan nyokap nyuruh kalian buat datang ke rumah. tau sendiri lah ya orang tua gua gimana?tapi kita kesana naik kereta aja." Ujar Altarez mengganti topik , kebetulan ia disini tinggal dengan kakaknya , ketiganya mengangguk , Hagan menyeruput es jeruk pesanannya , Reyga memakan spaghetti sedangkan dua lainnnya bermain ponsel.

Keempatnya berada disana hingga malam menjelang dan Hujan , pulang pulang karena Hagan di chat Rei , Submissive itu takut sendiri katanya. Hagan lupa , Rei paling tidak bisa di tinggal saat Hujan lebat.

dan akhirnya mereka berempat ini memilih pulang ke rumah , yakali sekolah lagi.

"takut.." lirih Rei sembari meremat selimut yang di gunakannya , wajahnya ikut tertutup selimut , petir dan sentar bergemuruh bebarengan diluar. Jelas terlihat karena kamar Apart Hagan ada Balkonnya.

"Mas , takut .."

tap
tap
tap

Suara langkah kaki terdengar , Rei yang dalam posisi takut tentu saja semakin parno mendengar langkah itu , padahal itu Suaminya Hagan.

Setelah berganti pakaian dan bersih bersih Hagan naik ke atas kasur , ia menurunkan selimut yang menutupi wajah Rei dengan perlahan.

"Aaaaaaaaa!" Teriak Rei karena terkejut , ia menutup kedua matanya , membuat kekehan kecil dari Hagan terdengar.

"Ish mas!" Serunya terdengar kesal dan takut.

Hagan mengangkat dagunya dan menaikkan sebelah alisnya "Kenapa?" Tanyanya.

"Takut ? makanya kalo malam tuh tidur bukan nonton terus." Lanjut Hagan , ia membantu Rei untuk duduk dan menyenderkan punggung si empu ke headboard kasur.

"eung?makasih hehe. tadi kan baru jam 7 ya Aku nunggu Mas pulang sambil nonton , eh malah hujan lebat datang tiba tiba." Jelas Rei bergummy smile , Hagan mengangguk anggukan kepalanya.

"Udah makan?" Tanya Hagan , ia mendekati si empu dan membiarkan Rei memeluk perutnya.

"Laper , tapi aku masih kenyang."

"hah?"

"Kapan kamu suka aku?" Gumam Rei yang masih terdengar , Hagan menghela nafasnya pelan dan mengusap atas kepala si empu.

"Butuh waktu , dan sekarang belum waktunya." balas Hagan.

"Udah setengah tahun , kamu bentar lagi lulus. sedikitpun?mas..?" Tanya Rei lagi mendongak , menatap kedua mata Hagan yang malah menatap televisi menyala.

"Sabar. gua juga gatau kenapa tapi susah buat suka sama lo. mungkin karena gua gapernah pacaran sebelumnya ?"

"kalo aku nyerah gimana?"

Hagan sedikit tertegun mendengar penuturan Rei , ia menunduk dan menurun kan tangannya ke wajah siempu. Di usapnya kedua pipi berisi Rei yang basah , ia menggeleng.

"Jangan nyerah , gua pasti suka dan cinta sama lo. tapi bukan sekarang , lo cukup sabar dan layanin gua selayaknya Pasangan pada umumnya." Jelas Hagan , ia mengecup kening Rei dengan lembut. Andai saja dia tau Hati Rei saat ini reog dapat perlakuan begitu.

"Gua bakal Jadiin lo satu satunya di hati gua , dan daftar kedua di list manusia berharga seorang Hagan." lanjutnya membuat garis di kening Rei terkumpul , berkerut.

"yang pertama siapa??" Tanyanya penasaran.

"Mae."

Rei tersenyun dan mengeratkan pelukannya , sedangkan Hagan fokus menonton di layar televisi.

keduanya terdiam cukup lama dan mulai terdengar dengkuran halus dari bibir Reilo.
Hagan merapihkan bantal , ia menidurkan Rei dengan perlahan dan terbilang lembut saat di rasa Rei telah lelap.

Setelahnya Hagan mematikan televisi dan turun dari kasur , ia keluar kamar menuju pintu apartement. Ia lupa belum mengunci nya , bahaya jika tiba tiba ada maling nyasar.

"kenapa gua bilang gitu ya tadi?padahal nyerah Rei yang gua tunggu tunggu." gumam Hagan , ia mengusap wajahnya dan masuk kedapur untuk minum.

●●

Hari ini Rei terus menampilkan senyumannya , membuat Hagan terheran heran melihat Suaminya. Tapi demi apapun ia lihat lihat Rei Cantik dan menggemaskan jika salting.

"Selesaii , selamat makan!" Seru Rei membawa sepiring Nasi goreng ke atas meja hadapan Hagan , ia menatap Hagan yang juga menatapnya.

"Cobain deh,kalo ga enak bilang ya!" ucapnya lagi , Hagan mengangguk dan mulai menyuapi mulutnya.

Rei berdoa semoga suaminya ini suka.
"Enwakk!!" Seru Hagan , ia memakan Nasi goreng buatan Rei dengan lahap , tanpa peduli jika tingkah reognya ini di lihat Rei.

Rei mendekat ke samping Hagan dan mengusap atas kepala si empu dengan lembut.

"Habisin ya," gumamnya .

●●

Jangan jadi Sider , biasakan Vote . komen.
byee.

Di Jodohkan || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang