BAB 3

6 1 0
                                    

'Aku takut kamu menjadi milik orang lain'

-Azella-

🧸🧸🧸


1 bulan kemudian

Azella saat ini menemukan kesibukan yaitu ia memutuskan untuk bermain roleplayer. Roleplayer adalah seseorang yang mengambil atau memainkan suatu peran tertentu. Itu kesibukan Azella sekarang, selain sibuk membalas chat ia juga mendapat banyak teman di sana.

"Anjir, marga nya Alexander, playboy gak sih ini yang meranin." ucapnya dengan diri nya sendiri.

"Terus ini ada yang ngajak adek kakak an, ngakak banget anjir,"

"Ini ada yang mau jadiin aku anak nya, sumpah ini ngakak sih."

Begitu lah ucap Azella saat ini, ia terlalu asik bermain roleplayer sampai-sampai tugas sekolah nya pun belum ia kerjakan. Dasar anak malas jika sudah memegang handphone.

"DEK, AZELLA!" teriak Mahesa dari arah halaman rumah.

"KENAPA?" balas Azella dengan cara yang sama, berteriak.

"SINI DEK BANTUIN!" suruh Mahesa yang lagi lagi berteriak.

Dengan langkah malas, Azella pun patuh terhadap Mahesa. Ia langsung menemui sang kakak di halaman belakang rumah.

"Kenapa sih kak?" tanya Azella.

"Kamu udah selesai sama tugas kamu kan? Sekarang bantuin kakak dong!" jawab Mahesa.

"Bantuin apa?" tanya Azella yang masih menanggapi teman-teman nya di aplikasi untuk bermain roleplayer.

"Itu makanan yang dipiring, yang porsi nya banyak itu loh, nah kamu anterin dong ke tetangga depan rumah. Ngomong aja karena bunda masak kebanyakan," suruh Mahesa kepada Azella.

Azella yang tadi tengah asik membalas chat kini langsung melihat kearah meja makan. "Hah? Nganterin ini ke tetangga depan rumah? Tetangga depan rumah?!" ucap nya dalam hati.

"Gak mau, kan yang disuruh kakak, kenapa harus adek yang nganterin," tolak Azella.

"Ck, kamu gak liat kakak? Kakak lagi benerin jemurannya bunda dan keburu dingin itu makanannya," ucap Mahesa tanpa melihat Azella.

"Kakak bantuin deh kalo kamu ada pelajaran matematika," ucap Mahesa lagi karena ia tahu adeknya bisa patuh dengan sogokan dirinya membantu Azella mengerjakan tugas matematika.

"Oke deh." balas Azella.

Azella membawa piring tersebut dan berjalan menuju rumah Algasa. Yap, makanan itu diantar ke rumah Algasa. Azella sudah gugup duluan sebelum pintu rumah Algasa ia ketuk. Ia menatap pintu rumah tersebut dan akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Algasa.

tok tok tok

"Ada apa?" tanya seorang laki-laki dengan suara berat nya. Yap, itu Algasa Putra Xelio, laki-laki itu yang membukakan pintu.

Azella gugup, thermor, salting. Ya, jangan tanyakan jantung Azella saat ini, jantung nya sudah berdebar sejak dirinya melihat siapa yang membukakan pintu tersebut. Azella tidak sanggup untuk berbicara, dirinya hanya melihat kearah Algasa yang saat ini tengah menatap nya dengan tatapan bingung.

"Kenapa ya? Ada hal yang penting?" tanya Algasa sekali lagi untuk menyadarkan Azella.

"Hah? Oh ini, apa namanya, duh bingung," ucap Azella dengan tangan yang sudah bergetar sejak tadi.

"Hah?!" beo Algasa.

"Ini mas, apa namanya ada makanan dari bunda katanya masak kebanyakan." Nah, ini baru jawaban yang benar. Dan ia memberikan piring tersebut ke tangan Algasa.

Algasa pun menerima piring tersebut dan tersenyum kepada Azella. "Makasih ya makanannya." ucap Algasa.

"Iya mas, sama-sama, ya udah aku pulang ya," pamit Azella.

"Ya, makasih sekali lagi," ucap Algasa sambil melihat punggung Azella yang sudah menjauh. Lucu, itu yang ada di pikiran Algasa kali ini.

🪐🪐🪐

Perempuan itu dari tadi mondar mandir di ruang tamu, kadang duduk sambil senyam-senyum sendiri dan bangkit mengelilingi meja ruang tamu. Perempuan itu masih salting dengan kejadian tadi. Tidak menyangka dirinya sudah berhasil berinteraksi dengan tetangga depan rumah nya itu.

Mahesa yang baru selesai membenarkan jemuran pakaian pun langsung berhenti ketika ingin berjalan ke arah ruang tamu. Ia melihat adiknya sedang mondar mandir dan tersenyum seperti itu merasa takut, apakah adiknya kerasukan? Itu yang dirinya pikirkan. Tapi bukannya tadi adiknya itu baru saja mengantar makanan ke tetangga depan? Mengapa sekarang bertingkah seperti itu?

Mahesa masih berdiri sambil melihat adik nya, "Kok bisa itu orang sumringah banget? Bukannya tadi gue suruh nganterin makanan dia marah-marah?" tanya nya kepada dirinya sendiri.

"AAAA GEMES BANGET SIH DIA, GANTENG LAGI, MASYAALLAH BANGET GAK SIH?" teriak Azella yang kini tengah rebahan di salah satu kursi ruang tamu.

Mahesa terkejut mendengar kata-kata adiknya barusan. Apa? Gemes? Ganteng? Siapa yang Azella maksud? Mahesa memikirkan hal itu sampai dirinya masih enggan berjalan kearah ruang tamu.

"SUMPAH YA PENGEN AKU JADIIN PACAR TAU GAK SIH!" seru Azella yang masih belum sadar bahwa kakak nya memperhatikan nya sejak tadi.

Mahesa terkejut untuk kedua kalinya "Hah? Pacar? Siapa yang adek gue maksud?" lirih Mahesa.

Dengan perasaan gelisah takut adiknya benar-benar kesurupan Mahesa pun mendekat kearah Azella yang kini sedang tengkurap sambil membayangkan kejadian tadi.

"Dek, kamu gak papa kan?" tanya Mahesa yang berhasil membuat Azella kaget saat ini.

"Enggak kok, kamu kok ngagetin sih kak?" tanya Azella balik.

"Kakak dari tadi merhatiin kamu, teriak-teriak gak jelas terus senyum-senyum sendiri sambil mondar-mandir, kakak kira kamu kenapa-kenapa," jelas Mahesa.

Azella membulatkan matanya, hahh? Berarti kakak nya dari tadi mendengar ocehannya? Azella langsung berlari kedalam kamarnya tak lupa pintu kamarnya ia kunci agar sang kakak tidak bisa masuk kedalam.

"Azella bodoh, kan kak Mahesa jadi tau," ucapnya merutuki dirinya sendiri.

Jangan tanyakan ekspresi Mahesa ketika Azella berlari kedalam kamar. Mahesa hanya melongo melihat adiknya bersikap seperti tadi, tentunya ia bingung. Apakah penjelasan Mahesa tadi salah? Tapi kan itu sesuai dengan apa yang Mahesa lihat bukan? Sudah, lupakan.

Mahesa memilih duduk di kursi ruang tamu dan menyalakan televisi. Ia lebih baik menonton tv daripada mengejar adiknya yang sudah di dalam kamar apalagi tadi ia mendengar pintu kamar Azella langsung dikunci.

••••••••••••••••••••••••••

Gitu dulu yhaa besok kita lanjut lagi
bye bye👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻

Algasa XelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang