2.2

667 102 2
                                    

Gyuvin bersembunyi di balik pintu salah satu kamar mandi, ia lelah dengan semua yang mencaci maki nya

Mengatakan gay menjijikan, lalu merebah sampai ke ekonomi dia. Mereka bilang "sudah miskin, gay pula" katanya, jujur aja itu yakitin hati gyuvin bgt.

Apakah gay tidak pantas hidup di dunia? Seorang gay juga manusia, lagi pula gyuvin hanya cinta Ricky. Bukan berarti dia gay kan?

Omong², setelah kemarin² Ricky menyuruhnya menjauh, gyuvin menjadi down.

Ia masih tidak mengerti& Tidak bisa mencerna akan hal yg sedang terjadi. Dia jug lelah, dia lelah 4 hari ini terus menerus di bully.

banyak hal yang berubah dari hidup nya. Gyuvin masih sedikit bersyukur karena sahabat² nya itu ga ikut ikutan ngebully dia (ya karna mereka gay, kecuali yujin)

Tapi walaupun gitu, mereka tetep menjaga jarak dengan gyuvin. Takut ikut terbully mungkin?

Dan udh 4 hari ini juga gyuvin selalu melakukan hal yang sama. Setiap pulang sekolah, dia bakalan ngumpet di kamar mandi dulu sampe semua murid benar benar sudah pulang.

Kaya hari ini, setelah suara suara itu hilang, baru gyuvin berani keluar dan pulang ke rumah.

Tapi mungkin keberuntungan ga lagi ada di pihaknya, karena pas dia nyampe lapangan. Dirinya langsung jadi pusat perhatian anak anak yang tengah melakukan kegiatan excul

"Heh itu si gay"

"Ih ada virus, minji jauh jauh nji"

"Woy gay" "miskin" "woy" dan banyak teriakan lainnya yang enggan gyuvin dengerin

Langkah nya terhenti begitu ngerasain bola tepat ngenain wajahnya sampe bikin kacamata gyuvin lepas pecah. Bukannya minta maaf, anak anak itu justru ketawa dan lebih banyak ngelemparin gyuvin bola, pasir dan batu

Dengan segera ia berlari, mendekati motor kesayangannya. Sambil menyetir, gyuvin menangis tersedu sedu. Marah dengan Tuhan, marah dengan dirinya

Marah juga dengan Ricky yang dengan gampangnya bertindak jahat seperti itu.

Gebrakan pintu kasar oleh gyuvin, membuat ibunya yang tengah melipat baju terkejut setengah mati "gyuvin!"

"Bundahara..." Cowo dengan pakaian kotor itu segera memeluk erat ibunya, menumpahkan segala sakit yang tengah ia rasakan

Ibu gyuvin tau tentang apa yang tengah di alami gyuvin, taerae yang memberi tahu. Itu sebabnya mamah ikut membalas pelukan gyuvin dengan lebih erat, mencoba menguatkan

"Bundaaharaa, maafin gyuvin.."

"Gyuvin udah bikin malu bundaharaa" lirihnya lagi, dia sedikit menyesal karna terjebak perasaan aneh ini "padahal gyuvin satu satunya harapan bundahara"

Ibu gyuvin menggeleng tak terima, cengkraman nya di punggung gyuvin semakin menekan "engga gyuvin, engga"

"Gyuvin gagal jadi anak bunda, gyuvin bikin malu keluarga. Gyuvin tau kok bunda sering di hujat tetangga, sering diperlakukan ga enak karena perbuatan gyuvin

Gyuvin gabisa ngelindungin bundahara, maaf bunda"

"Engga gyuvin, engga. Mau gimana pun kamu, kamu tetap anak kebanggaan bunda"

15days - GyurickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang