4. Little Confuse

60 5 0
                                    

"Kau kenapa?" Pertanyaan yang diberikan oleh Giselle kepada saudaranya, ketika mereka sudah riba di apartemennya saat ini.

Setelah selesai menjalankan ospek, mereka berdua emang memutuskan langsung pulang ke apartemen mereka, dengan kekasihnya yang menjemput dirinya. Sungguh, ospek hari ini sungguh melelahkan, dan sukses membuat dirinya enggan pergi ke tempat lain setelahnya. Lagi pula, dia harus bersiap untuk lomba.

Iya! Tadi kekasihnya yang menjemput mereka dan mengajak mereka untuk makan dan berkeliling kota Cambrige dulu. Tapi dia tolak, karena dia ingin langsung pulang kerumah.

Selain lelah dan ingin menyiapkan lomba, otaknya juga tengah berkecamuk memikirkan hal negative saat ini, yang membuat dirinya enggan untuk pergi kemana pun. Walaupun sedari tadi hatinya berusaha membantah dan berfikir positif.

Iya, dia sangat penasaran mengenai wanita yang ada di kedai ice cream. Perawakan wanita itu bukan seperti orang sini. Melainkan orang seperti mereka, Asia dan dia yakin bahwa wanita itu berasal dari tempatnya berasal juga.

Otaknya yang terus berfikir kenapa kekasihnya ini tidak memperkenalkan wanita itu? Apakah itu wanita yang kekasihnya sukai? Masa iya? Mereka baru pertama masuk sekolah loh, masa iya kekasihnya udah membuka hati untuk mahasiswi lain.

Sedangkan hatinya berusaha membantah itu semua. Hatinya mengatakan bahwa perempuan itu merupakan kakak ospek kekasihnya, dan hatinya berkata bahwa kekasihnya ini sedang menjalani ospek yang kakak seniornya berikan.

Namun tetap saja! Dia khawatir dan cemas, takut kekasihnya ini berpaling dari dirinya. Dirinya tau bahwa Dia tidak mengingat kekasihnya, namun kekasihnya yang selalu ada di dekatnya dan membantunya untuk sembuh. Kekasihnya sukses menciptakan rasa nyaman untuk dirinya, terlebih mereka sudah bertunangan minggu lalu. Tepat sebelum mereka pergi ke Amerika, dihadiri oleh keluarganya dan juga keluarga kekasihnya.

Ia juga semakin khawatir ketika kekasihnya ini tidak memberikan penjelasan juga, ketika mereka pulang. Kekasihnya yang tidak menjelaskan apapun kepada dirinya, sukses membuat dirinya semakin cemas.

"Hei, kau kenapa? Kenapa terlihat cemas sekali?" Pertanyaan yang Giselle berikan sekali lagi kepada saudaranya, karena saudaranya yang belum menjawab pertanyaannya. Ia juga heran ketika melihat gelagat saudaranya yang terlihat gelisah.

Sedangkan Haechan yang ditanya pun tersentak. Terlebih ketika dirinya merasakan hawa dingin dari tangan saudaranya. "Ah, ya? Aku tidak apa-apa." Sahutnya berbohong, karena dia gak mau sampai orang lain tau.

Sedangkan Giselle yang tau kalau saudaranya ini tengah berbohong, ia langsung mendecak kesal. "Kau tidak bisa membohongi diriku. Dari pancaran mata kamu saja, aku udah bisa tau kalau kau sedang merasakan cemas." Kesalnya. "Ceritakan, apa yang mengganggu dirimu." Sambungnya, sedikit memaksa.

Bukannya menjawab, Haechan malah berfikir sejenak. Apakah ia bercerita kepada saudaranya, atau tidak? Setelah berfikir, akhirnya ia memutuskan untuk bercerita. Siapa tau saudaranya ini bisa membantu dirinya. "Tadi aku ke kedai ice cream bersama dengan Jeno, lalu aku bertemu dengan kekasihku di kedai ice cream." Ujarnya.

"Terus, apa yang menganggu dirimu?" Tanya Giselle yang tidak menemukan kejanggalan dari sepenggal cerita yang diberikan saudaranya.

"Dia membawa seorang wanita. Tapi anehnya dia tidak memperkenalkan wanita itu kepadaku. Sedangkan aku memperkenalkan Jeno kepadanya." Jelas Haechan, memberi tau perasaannya.

"Kau cemburu dan khawatir kalau dia meninggalkan dirimu karena kedatangan wanita itu?" Terka Giselle yang sudah tau dan paham akan kegelisahan yang dimiliki oleh saudaranya, dari penuturan yang diberikan saudaranya.

Sedangkan Haechan yang mendengarnya hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Sementara Giselle yang melihatnya pun langsung terkekeh. "Untuk apa kau khawatir? Kau itu tunangannya, Chan. Sedangkan dia bukan siapa-siapa. Masa hanya karena dia tidak mengenalkan wanita itu kepada dirimu, kau menjadi khawatir. Mungkin saja dia tidak mengenalkan perempuan itu, hanya karena menurut dua tidak penting. Jadi, dia enggan memberi tau wanita itu kepada dirimu." Jelasnya, memberikan pengertian serta pemikiran positif kepada saudaranya.

LEE HAECHAN 2 - MARKHYUCKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang