11. Area Racing

112 4 0
                                    

"Mark, kenapa kita kesini?  Kenapa ramai sekali? Ada acara apa memangnya? Kok banyak sekali motor?" Serentetan pertanyaan yang langsung keluar dari mulut Haechan, ketika mereka berdua tiba ditempat yang kekasihnya tuju.

"Tempat ini, tempat yang paling sering kita kunjungi waktu dulu, dan sebelum kau amnesia." Jelas Mark, yang perlahan memberi tau mengenai kegiatan mereka dulu.

"Mark, ini tempat balap liar! Kau tidak salah membawa aku kesini?" Tanyamya sekali lagi, memastikan sekaligus memperingati kekasihnya, kalau dia inu salah membawa dieinya ke tempat racing liar seperti ini.

"Percaya padaku. Kau tidak akan kenapa-napa. Aku akan selalu melindungi dirimu. Kau tau, kau itu mempunyai julukan Queen of Race sebelum amnesia." Ujar Mark, yang mencoba meyakinkan kekasihnya, supaya ingatan kekasihnya yang tengah hilang, bisa kembali lagi.

"Loh! Giselle, Duo J, dan si jelek!" Pekikan yang ia berikan, ketika dirinya melihat saudaranya dan teman-teman kuliahnya ada disini.

Sedangkan Giselle yang merasa namanya dipanggil pun menoleh, dan tidak cuma dia aja. Melainkan ketiga pria ini yang namanya dipanggil pun ikut menoleh. "Loh, Haechan! Kau kenapa ada disini?" Tanyanya, yang langsung menghampiri saudaranya yang sedang duduk di atas motor kekasihnya.

Haechan yang ditanya seperti itu, ia hanya bisa mengedihkan bahunya. "Dia yang membawa diriku kemari. Ia tidak memberitahu diriku kemana akan pergi." Jelasnya.

"Mau apa kesini, Mark?" Pertanyaan yang langsung diberikan oleh Giselle kepada kekasih dari saudaranya, akan maksud dan tujuan dia membawa saudaranya kesini.

"Aku mau balap. Siapa yang memegang taruhan disini?" Jawab Mark, dan bertanya.

"Niklaus. Akan aku panggil-- itu dia! Nik!" Panggilan yang Giselle berikan kepada pemegang acara. Niklaus yang namanya dipanggil pun segera menghampiri dirinya. "Ada apa?" Tanya dia.

"Aku mau ikut balapan utama, Nik. Berapa taruhan yang akan dipasang?" Tanya Mark kepada Niklaus.

"Aku tidak bisa menentukannya. Itu semua tergantung King of Race disini." Jelas Niklaus.

Salah satu alis Mark langsung naik, dan dia merasa tertarik ketika mendengar kata King. "Jadi, siapa King of Race itu?" Tanyanya dia yang sangat penasaran. Ia gak tau ternyata ada gelar raja disini.

Niklaus pun segera menunjuk Sungchan, dan sukses membuat Haechan langsung menatap pria yang ditunjuk dengan tatapan tak percaya. Begitu juga dengan kekasihnya. Tapi berbeda dengan dia yang terus memasang tatapan datar andalannya.

"Jadi, apa yang akan jadi taruhannya?" Tanya Mark secara to the point.

"Apa yang ingin kau pertaruhkan?" Tanya balik yang Sungchan berikan, memberikan lawannya ini sebuah pilihan.

"Bukan kah aturan disini menurut King of Race yang ada disini?" Balas Mark, yang tetap ikut pada peraturan yang ada. "Jadi, apa taruhan yang kau inginkan?" Tanyanya lagi, mengembalikan topik pembahasan mereka.

"Kekasih-mu." Sahut Sungchan dengan gampangnya, yang langsung mendapat tatapan mata dari semua temannya, termasuk perempuan yang jadi bahan taruhannya.

"Apa maksud-mu?" Tanya Mark yang berusaha sabar atas tingkah pria yang ada dihadapannya ini, yang dengan beraninya memasukkan tunangannya ke dalam taruhan. Menurutnya, pria ini sedang melatih kesabarannya serta fokusnya untuk balapan.

"Seperti yang aku bilang bahwa kekasih kamu lah yang akan jadi taruhannya. Kalau aku kalah, aku dan teman-temanku tidak akan mendekati dan menganggu dia. Plus, aku akan mengabulkan satu keinginan kamu. Tapi, kalau aku menang? Kau harus membatalkan pertunangan dirimu dengan dia. Serta, kau tidak boleh bertemu dengannya sampai lulus." Balas Sungchan, menjawab pertanyaan yang diberikan.

LEE HAECHAN 2 - MARKHYUCKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang